Oleh: Nurlena
#MuslimahTimes — Belakangan ini ramai diperbincangkan mengenai penemuan obat Covid 19. Mengingat di seluruh dunia belum menemukan obatnya, menjadi sesuatu yang sangat di tunggu-tunggu dan melegakan hati masyarakat jika telah ditemukannya obat Covid 19 . Namun pada faktanya penemuan obat Covid 19 terjadi kesimpangsiuran. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengecam klaim seorang pria bernama Hadi Pranoto yang mengaku telah menemukan obat Covid 19 di channel youtube musisi Anji. IDI menegaskan klaim tersebut membahayakan (News.Detik.com, 02 Agustus 2020)
Hadi Pranoto mengaku bahwa telah melakukan penelitian di luar negeri, tapi saat ditanya terkait nama laboratorium dan tempat penelitannya, beliau tidak memberikan penjelasan. Kasus ini adalah klaim yang membahayakan yang akan menyebabkan pembohongan publik, karena Hadi Pranoto dalam menemukan obat Covid 19 tidak teruji secara klinis (News.detik.com).
Dalam penemuan obat ada beberapa tahap yang wajib diketahui oleh ahli Farmasi sebelum di pasarkan ke masyarakat Menurut Food and Drug Administrasi (FDA) yang menjadi badan pengawas obat dan rujukuan di seluruh dunia. Diantaranya adalah : pertama, Penemuan dan Perkembangan obat baru; kedua, Pengujian pra-klinik, ketiga, Pengujian klinik; keempat, Persetujuan Food and Drug Administrasi (FDA); kelima, monitoring obat di pasaran.
Maka dari itu, dalam menemukan sebuah obat tidak dianggap hal yang sepele harus mengikuti prosedur yang sudah di tetapkan. Melihat kejadian ini, Masyarakat harus check dan re check jika mendapatkan berita terkait obat yang baru ditemukan, dan masyarakatpun harus berhati-hati terkait berita yang sudah beredar di sosial media.
Saat ini, masyarakat dihadapkan pada kondisi was-was, melihat kasus positif covid 19 yang semakin hari semakin bertambah, berdasarkan dari situs Covid19.go.id jumlah kasus per senin 10 Agustus 2020 mencapai 127.083 orang. Namun pemerintah tidak tegas dalam menyikapi kasus ini. Munculnya klaim penemuan obat Covid 19, Fenomena ini menggambarkan bahwa pemerintah tidak mampu meyakinkan masyarakat terhadap bahaya virus dan masyarakatpun tidak sepenuhnya percaya pada pemerintah. Terkait muncul nya klaim penemuan obat Covid 19, perlu ada peringatan atau sanksi tegas dari pemerintah supaya masyarakat tidak mudah memberikan informasi yang menimbulkan pembohongan publik sehingga tidak membingungkan serta meresahkan masyarakat.
Sebagai seorang Muslim, kita harus Bersabar dan juga Optimis dalam menghadapi cobaan. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda yang artinya “Tidaklah seorang hamba yang di situ terdapat wabah penyakit, tetap berada di daerah tersebut dalam keadaan bersabar, meyakini bahwa tidak ada musibah kecuali atas takdir yang Allah tetapkan, kecuali ia mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid.”(HR. Bukhari).
Adanya sebuah penyakit, Allah yang menciptakan dan Allah juga yang akan memberikan obatnya. Sebagaimana Rasulullah S.A.W bersabda yang artinya “ Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah juga yang menurunkan penawarnya” (HR. Bukhari). Selain tawakal dalam islam kita juga diperintahkan untuk ikhtiar berupaya bagaimana menemukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut.
Ketika wabah semakin meluas, Islam dengan pemerintahannya membuat kebijakan dalam penanganan kesehatan untuk kepentingan rakyat. Dalam Islam kesehatan dan keamanan itu setara dengan kebutuhan pangan. Ini menunjukan bahwa kesehatan dan keamanan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Dalam Islam, para ahli dibidang kesehatan dan sains ditugaskan untuk berupaya menemukan obat yang dapat menyembuhkan atau mengatasi penyakit. Semua perangkat pemerintahan Bersatu pada dalam menanggulanginya. Aturan dibuat dengan jelas dan tegas demi keselamatan dan keamanan rakyatnya.
Terbukti dalam sejarah, dokter dokter Muslim zaman khalifah Turki utsmani cikal bakal vaksinasi sebagai cara pencegahan (Preventif) yang telah dirintis sejak masa Abbasyiah. Diceritakan pada buku, 1001 Inventions Muslim Heitage in Our World. Lady Mary Wortley Montagu (1689-1762) istri Duta Besar Inggris untuk Turki saat itu, membawa ilmu vaksinasi ke Inggris untuk memerangi cacar ganas (Smallpox). Namun, Inggris perlu menunggu setengah abad sampai tahun 1796 Edward Kanker mencoba tekhnik itu dan menyatakan berhasil. Cacar ganas yang pernah membunuh puluhan juta manusia hingga awal abad ke 20 akhirnya benar benar berhasil dimusnahkan di seluruh dunia dengan vaksinasi yang masif. (Al waie, “pelayanan kesehatan Dalam Sejarah Khilafah”, 05/02/2020)
Dalam Islam, negara mempunyai peranan penting dalam keselamatan dan keamanan rakyatnya. Islam agama yang sempurna yang memiliki seperangkat aturan bahkan sampai pada bidang kesehatan. Sudah seharusnya seorang Muslim mengikuti aturanNya. kita membutuhkan peran negara yang dengan kekuasaannya akan mengurusi urusan rakyat serta memiliki sikap tegas sehingga rakyatnya akan mendengar dan mentaatinya selagi dalam hal kebaikan. Tentunya tidak dalam sistem sekulerisme yang diterapkan sekarang,Yang memisahkan agama dari kehidupan. Kita membutuhkan sistem Islam yaitu negara Khilafah yang akan memancarkan aturan sesuai dengan SyariatNya.
Wallahu’alam bishowab
Sumber Foto : CNBC Indonesia