Oleh : Nur Ainah
#MuslimahTimes — Miris! Penganiyaan terhadap ulama kembali terjadi. Kali ini publik kembali dikejutkan dengan beredarnya video penusukan yang dilakukan oleh seorang pria terhadap ulama. Melansir dari Liputan6.com, Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber ditusuk orang yang tak dikenal di sebuah masjid di kota bandar lampung. Saat itu beliau tengah mengisi tausiah.
Kabid Humas Polda Lampung Zahwani Pandra arsyad menceritakan, kejadian yang dialami syekh Ali Jaber itu. Penusukan itu terjadi pukul 17.15 WIB, Minggu (13/9/2020).
“Acara rencananya dilaksanakan pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB, namun baru bisa dimulai sekitar pukul 17.00 WIB ,” ujat Pandra saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan, saat acara baru berlangsung selama 15 menit atau sekitar pukul 17.15 WIB, tiba-tiba ada seorang tak dikenal menghampiri Syekh Ali Jaber.
Baru 15 menit pertama dimulai, sedang terjadi interaksi antara Syekh Ali Jaber dengan jamaah tiba-tiba ada yang menyerang sebelah kanan,” kata Pandra (13/9/2020).
Deretan Penganiayaan Kepada Pemuka Agama
Jika ditelusuri, kasus yang menimpa Syekh Ali Jaber ini menambah deretan panjang sejumlah kasus penganiayaan terhadap para pemuka agama di negara ini. Yang diduga pelakunya adalah “orang gila”.
Pertama, sebelum penusukan terhadap Syekh Ali Jaber, penyerangan ulama juga terjadi di Pekan Baru, Riau. Korbannya adalah Imam Masjid Falah Darul Muttaqin, Ustadz Yazid. Ia ditusuk oleh jamaahnya menggunakan pisau saat memimpin doa usai salat Isya berjamaah, Kamis (23/7/2020). Menurut polisi pelaku penusukan itu diduga merupakan orang gila sebab sering dirukyah.
Kedua, pada awal tahun 2018 Ustadz Prawoto Pengurus Persis di Cigondewah, Bandung, Jawa Barat juga mengalami penganiayaan. Ustadz Prawoto meninggal setelah dianiaya. Pelaku Penganiayaan dilakukan oleh tetangga korban sendiri. Dari hasil pemeriksaan pelaku mengalami gangguan jiwa.
Ketiga, pada hari Selasa 13 Februari 2018 seorang pria mengamuk di Masjid Baitur Rohim, Karangsari, Tuban. Pria itu mengamuk merusak kaca masjid hingga hancur dilatarbelakangi tak bisa bertemu dengan kiai yang diyakini bisa menyembuhkan penyakitnya. Dari hasil pemeriksaan pelaku juga disebut mengalami gangguan kejiwaan berat.
Keempat, Pengurus Ponpes Karangasem, Lamongan, Jawa Timur, yang bernama Kiai Hakam Mubarok pada Minggu 18 Februari 2018 juga diserang oleh seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Menelusuri deretan kasus penganiayaan di atas. Tidak seharusnya kasus penganiayaan ini kembali terulang. Lantas, bagaimana sikap yang harus kita tunjukkan kepada para ulama?
Taati Ulama Karena Mereka Pewaris Para Nabi
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham (harta). Mereka hanya mewariskan ilmu. Barang siapa yang mengambilnya sungguh dia telah mengambil bagian yang banyak (menguntungkan).” (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Dawud)
Sebagaimana, hadist di atas ulama menjadi pewaris para nabi. Warisan tersebut adalah ilmu agama, yang merupakan peninggalan para nabi kepada umatnya. Hanya sedikit orang yang mengambil warisan tersebut. Apalagi di zaman yang sekarang ini. Namun, para ulama lah yang memperjuangkan warisan para nabi. Sehingga, pendapat dan buah pemikiran ulama merupakan referensi hukum yang patut dijalankan.
Cara Memuliakan Para Ulama
Lantas, sebagai seorang muslim bagaimana perlakuan kita terhadap para ulama?
Menaati ulama dalam kebaikan. Para ulama wajib dihormati sepeninggal Rasulullah. Hal ini mengacu pada firman Allah SWT, “ Hai Orang-orang yang beriman. Taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri diantara kamu.” (QS an-Nisa;59)
Ulil amri yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah para ulama dan ahli fikih. Dari sinilah kita mengetahui bahwa para ulama harus kita taati. Jika kita meelusuri masih banyak lagi ayat Al-Qur’an maupun hadist yang menjelaskan tentang cara memuliakan utama.
Seperti yang diketahui,selama ini ulama dikenal sebagai pemimpin agama yang dapat mengayomi, membina dan membimbing umat Islam dari berbagai macam masalah. Sudah seharusnya kita sebagai umat islam memuliakan para ulama sebagai guru yang dapat dipanuti. Karena mereka dengan kesabaran dan keihklasan hati membina umat. Mereka menyebarkan pengetahuan dengan ilmunya, memberikan keteladanan dengan akhlaknya, dan menjaga umat dengan doa-doanya.
Demikianlah cara Islam memuliakan para ulama. Semoga kita dijadikan orang-orang yang selalu dekat dengan ulama. Mencintai dan memuliakan para ulama dengan keikhlasan.