Judul buku : Merengkuh Hidayah
(Buku antologi)
Penerbit : Keriting Soul Publishing
Tahun terbit : 2020
Halaman : 195
ISBN : 978-623-292-011-8
Genre : nonfiksi
Peresensi : Asri Mulya
Buku merengkuh Hidayah ini kumpulan cerita yang inspiratif dari para muslimah dalam bentuk cerpen.Dari tujuh belas judul yang terdapat di dalamnya, ada salah satu cerpen yang menurut saya benar-benar bisa mencerahkan umat. Dengan judul, “Sekantong Kaos Kaki di Pohon Mangga”, karya Sri Widyowati Kinasih.
Dalam ceritanya, ia berkisah tentang seorang muslimah bernama Nav, lulusan sarjana pendidikan. Keluarga Nav termasuk keluarga yang berkecukupan dibanding penduduk dusun disekitarnya. Ia sangat dekat dengan anak-anak di dusunnya, bersedia mengajari anak-anak dan bermain bersama mereka.
Penampilan Nav sangat religius. Ia selalu memakai jilbab, kerudung dan kaos kaki. Namun, orang dusun menganggap penampilannya aneh, karena bajunya dinilai seperti rukuh atau mukena buat salat. Namun Nav tidak pernah menanggapinya. Ia hanya membalas dengan senyuman terhadap perilaku sinis orang-orang yang memandangnya.
Nav tetap bersikap baik kepada mereka. Ia selalu membagikan hasil panen orang tuanya, baik kepada orang dewasa, maupun kepada anak-anak yang dekat dengannya.Suatu saat Nav pernah memberikan jilbab dan kaos kaki untuk anak-anak secara gratis
“Kak Nav, boleh kami pakai jilbab dan kaos kakinya kalau belajar?”
***
Tapi ternyata orang tua masing-masing anak semuanya tidak terima, kalau nanti anak-anaknya mengikuti jejak Nav yang berpakaian aneh (baca:jilbab tertutup rapat sampai kaki).
“Mbok ya Ndak usah terlalu fanatik. Yang netral dan rasional aja gitu, Ben Ndak kelihatan aneh-aneh!” Sambil menatap Nav, sinis.
Ternyata pemberian kaos kaki Nav, untuk anak-anak dikembalikan masih utuh dengan kantongnya oleh beberapa orang tua.Nav menyadari bahwa jalan mengajak kepada kebaikan ini tidaklah mudah. Untuk menyadarkan para orang tua di dusunnya, dan mengajarkan anak-anak berjilbab dan berkerudung dari sejak dini.
Keesokan harinya Nav mengundang para Ibu-Ibu ke rumahnya. Sengaja Nav, menyuruh tamunya duduk di lantai tanpa beralas tikar. Menyuguhkan nangka yang ditaruh di piring namun tak memakai tudung penutup, sehingga lalat pun menyerbu nangka tersebut. Ibu-Ibu yang melihat segerombolan lalat hinggap di atas nangka itu, sontak langsung protes.
Dari dalam, Nav mengintip dan kemudian kembali keluar dengan tikar dan nangka lain yang baru dengan tudung penutup. Nav juga memberikan kaos kaki kepada mereka. Ibu-ibu pun berkomentar, “Nah, kalau begini tidak akan diserbu lalat, Mbak.”
“Njih Bu maaf, tadi buru-buru. Monggo didahar mana yang panjenengan suka.”
“Tolong yang ada lalatnya dibuang saja Mbak, kan jijik.”
Nav tersenyum mengiyakan, “Sama seperti anak-anak perempuan kita kan, Bu. Jika kita membiarkannya tidak menutup auratnya, sama halnya makanan yang diserbu lalat-lalat ini, orang tidak suka.”
Ibu-Ibu terdiam.
“Alhamdulillah, lebih hangat. Terima kasih kaos kakinya,” jawab salah satu tamu.
“Itulah satu tujuan saya, membagikan kaos kaki kepada anak-anak, Bu. Bukan saya memaksa mereka meniru saya berbusana.Tapi untuk memberi keamanan mereka di cuaca yang sering tidak bersahabat.”
Akhirnya, Ibu-ibu meminta maaf tentang dugaannya selama ini, dengan mencela penampilan Nav.
***
Dari kisah diatas, menggambarkan betapa masih banyak masyarakat di sekeliling kita yang menganggap orang berjilbab atau berpakaian longgar menutup seluruh badannya disertai kerudung dan kaos kaki terkesan aneh, bahkan sampai ada yang mencurigai ia mengikuti aliran sesat.
Padahal, sebenarnya orang yang berjilbab itu telah mengikuti perintah Allah SWT. Sebagaimana firman-nya dalam Al-qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Meskipun pada anak-anak diusia belum baligh tidak diwajibkan untuk menutup aurat. Namun dengan pembiasaan sejak dini, bisa menanamkan keyakinan terhadap perintah Rabbnya. Agar ketika mereka telah menginjak usia dewasa/baligh, mereka pun akan terbiasa menutup auratnya.
***
Masih banyak kisah inspiratif lainnya yang bisa menggugah jiwa untuk segera merengkuh hidayah. Buku ini sangat memiliki banyak manfaat untuk mencerahkan umat.[]