Oleh: Tari Ummu Hamzah
MuslimahTimes– Kalian pasti tahu kan cerita mitos-mitos di daerah kalian? Atau kalian pernah baca mitos-mitos tentang dewa-dewi seperti di negara Yunani atau di negara Cina. Negeri kita ini Sob emang udah terkenal banyak banget kisah dan mitos. Biasanya mitos itu berkaitan erat dengan cerita tradisional masyarakat Indonesia. Selain itu mitos biasanya terjadi di masa lampau, tapi di judul kok ditulis mitos di era milenial? Emang ada ya? Ya emang ada Sob!
Oke, sebelum kita masuk ke pembahasan kita kulik dulu deh apa sih pengertian mitos itu? Menurut laman situs Wikipedia, kata mitos sering digunakan untuk menyebut kepercayaan yang tidak berdasarkan fakta ilmiah, atau kisah yang tidak benar. Sebab mitos biasanya berkaitan erat dengan sebuah kepercayaan masyarakat, tapi belum tentu masyarakat yang lain akan percaya.
So, apa mitos di era milenial Sob? Mitos bahwa suara rakyat akan didengar oleh pejabat di Dewan DPR RI, serta keadilan yang seadil-adilnya.
Lah ngomongin politik! Kok remaja diajakin ngomongin politik? pusing atuh kak!
Eits tunggu dulu Sob, jangan ngambek dulu. Kenapa kok kita bahas politik kali ini? Karena emang negeri kita lagi panas-panasnya nih Sob. Panas karena rakyat meminta hak mereka, tapi ngga dipenuhi. Panas karena suara rakyat tuh ngga lagi didengerin. Panas karena keadilan di negeri kita tuh tajam kebawah tumpul keatas. Alias memihak pada yang kaya, dan mencurangi rakyat kecil.
Coba nih kalian nyalain tv, atau pas kalian buka youtube, atau kanal-kanal berita di jejaring sosial. Pasti isinya adalah demo buruh dalam meminta keadilan upah dan pesangon.
Kok bisa sepanas itu? Ya itu tadi Sob, karena suara dan aspirasi mereka udah ngga didengar. Jeritan mereka udah ngga dihiraukan. Tau-tau malam-malam buta mengesahkan undang-undang yang merugikan kaum buruh. Mungkin diantara kalian ada orang tua kalian yang bekerja sebagai buruh. Pasti tahu kondisi pekerjaan ortu kalian.
Oke, kita lanjut lagi Sob. Ketika negeri kita ini selalu menggaungkan demokrasi itu dari rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat. Tapi nyatanya sob itu kayak mitos. Alias ngga terjadi. Ngga ada faktanya. Buktinya demonstrasi menuntut hak buruh makin panas. Buruh meradang, sampai polisi susah untuk menghadang.
So, kenapa sih kok saya bahas ini ke kalian? Sob baik saya atau kalian adalah masyarakat milenial. Kitalah generasi penerus sebuah peradaban. Kitalah pemimpin di masa depan. Kalau sebuah peradaban memiliki pemuda yang tangguh lagi cerdas, ke depannya masa depan kita, khusunya sebagai kaum muslimin bisa terjamin. Tapi cerdas disini cerdas dengan Islam lo ya. Bukan cerdas dengan hal-hal di luar Islam.
Apa mau kita sebagai anak muda yang masih produktif dibodohi terus menerus, dan membiarkan tetu-tetua kita terus menerus menjejali kita dengan sesuatu yang melenakan? Padahal sistem yang diterapkan sudah rusak kayak mobil bobrok.
Kita harus pahami Sob sebenarnya alamiahnya kaum Muslimin itu hidup dalam aturan Islam. Yang sejatinya Islam tuh selalu kasih umatnya kepastian hidup dan masa depan. Ngga cuma masa depan kita di dunia aja. Tapi juga masa depan kita di akhirat.
Ngga kayak sistem sekarang Sob. Banyak tipu-tipu, ngga sesuai fakta. Gimana ngga disebut sebagai mitos kalau cerita indah penguasa untuk masa depan bangsa ternyata cuma mimpi di siang bolong . Keadilan dan kesejahteraan cuma bisa jadi mitos kan?
So, selagi kita masih muda. Masih sehat dan produktif, yuk mari kita sama-sama berjuang demi tegaknya Islam kembali. Hanya Islam sajalah yang akan menghapus semua kebohongan dan kebenaran. Kesewenangan dengan keadilan.