Judul buku: Strategi Perang Rasulullah
Penulis: Muhammad Abu Ayyasy
Penerbit: QultumMedia
Tahun terbit: Februari 2009
Tebal buku: 194 halaman
Peresensi: Choirin Fitri
MuslimahTimes.com – Sejarah selalu memainkan perannya yang terbaik. Saat ditulis dengan serial kepahlawanan serta diisi oleh kebesaran langkah para pengubah dan pelaku peradaban, sejarah akan terukir dengan tinta emas yang tidak akan dilupakan oleh anak manusia. Namun, saat sejarah ditulis dengan kemanjaan para penikmatnya yang hanya memanfaatkan bias-bias sejarah atau saat diisi dengan kebrutalan para perusak dan pelaku sejarah, siapa pun dia, sejarah akan ter-frame dengan tinta hitam yang cepat hilang seperti melelehnya lilin ketika berhadapan dengan api.
Kalimat indah dan penuh makna tentang sejarah ini saya ambil dari prakata penulis buku “Strategi Perang Rasulullah”. Dalam prakata ini tergambar bagaimana penulis menulis sejarah tentang strategi perang Rasulullah dengan sudut pandang kebangkitan. Bukan dengan sudut pandang sekadar nostalgia sejarah.
Penulis membuktikan dengan tiap kata yang tersusun menjadi kalimat. Tiap kalimat yang terangkai menjadi paragraf. Tiap paragraf yang saling terhubung merupakan karya yang luar biasa. Karya yang akan membuat siapa saja yang membacanya dengan kacamata iman akan merasakan semangat akan perjuangan Rasulullah dalam meninggikan kalimat tauhid. Karya yang akan membuat pembacanya bangkit untuk mengikuti jejak Rasulullah dalam mengagungkan agama Allah.
Bab pertama diawali dengan sejarah bangsa Arab sebelum lahirnya Rasulullah. Kita akan mendapatkan gambaran bagaimana posisi, budaya, adat kebiasaan, dan berbagai hal mengenai bangsa Arab sebelum Rasulullah diutus. Kemudian, dilanjutkan dengan bab ke dua yang membahas sirah Rasulullah yang berisi kelahiran Rasul, masa kecilnya, dan berbagai peristiwa besar sebelum Rasul diangkat menjadi Nabi.
Dalam bab ke tiga dengan judul “Jalan Para Nabi” kita akan diajak mengembara mengikuti perjalanan dakwah Rasulullah, mulai dakwah secara sembunyi-sembunyi, dakwah secara terang-terangan, ujian dakwah, hingga Rasulullah membangun sebuah peradaban Islam dalam bentuk negara, yakni negara Islam pertama di dunia yang dipusatkan di Madinah dan terus menyebar dan dakwah dan jihad.
Perang dalam paradigma dakwah adalah sistem pertahanan dari serangan musuh, sistem pembelaan dari bentuk kezaliman, ekspansif, dan perluasan dakwah sekaligus upaya mengejawantahkan Islam sebagai rahmatan lil aalaamiin. Bahkan, beberapa peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah dalam sejarah penuh dengan semangat, ketaatan, keuletan, pengorbanan, konsolidasi penuh dari qiyadah (pemimpin) dan junud (para tentara) ketika itu, juga penuh dengan strategi-strategi yang efektif. Hal inilah yang dibahas secara detail dalam bab ke empat buku ini. Sehingga, kita akan tergambar bagaimana strategi perang, pengorganisasian pasukan, dan sumber kemenangan kaum muslimin.
Di bab berikutnya kita akan diajak memahami terkait black champaign yang dilancarkan musuh-musuh Islam untuk merusak citra jihad yang mulia. Tujuan mereka jelas untuk merusak Islam dan memecah kesatuan umat Islam. Kita pun akan dibuat paham bahwa jihad dalam Islam berprinsip meminimalkan korban perang dari pihak musuh maupun para Mujahidin. Ada data yang dipaparkan juga, sehingga kita terbantu untuk mudah memahaminya.
Bab terakhir mengungkap aspek-aspek kemenangan Rasulullah dalam berbagai peperangan. Dalam bab inilah kita akan diajak menilik betapa Rasulullah adalah komandan jihad sejati yang dengan tangan mulia beliaulah Islam memperoleh berbagai kemenangan. Hingga, estafet kepemimpinan dalam pemerintahan dan jihad terus dilakukan oleh para Khalifah sesudah beliau dan berhenti ketika Kekhilafahan dihancurkan oleh para musuh Islam.
Maka, di tangan generasi saat inilah Islam akan kembali mulia. Sungguh amat penting buku ini dibaca sebagai ilmu yang bisa menjadi pelecut semangat dalam meninggikan tauhid. So, baca yuk!