Breaking News

Hilangnya Naluri Ibu di Era Gempuran Sekularisme

Spread the love

Oleh. Ilma Kurnia Pangestuti, S.P
(Pemerhati Generasi)

Muslimahtimes.com–Baru-baru ini media dibuat gempar dengan adanya berita tentang kekejian seorang ibu tiri melakukan pembunuhan terhadap anak tirinya yang dimasukkan ke dalam karung. Lokasi kejadian di sebuah rumah kawasan Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam penyelidikan pelaku mengaku cemburu karena merasa suaminya lebih menyayangi korban dibanding dirinya dan anak yang baru dilahirkannya.

Perbuatan ibu tiri terhadap anaknya ini di luar batas kemanusiaan membuat geram masyarakat. Pasalnya seorang ibu yang dikenal dengan kelembutan dan kasih sayangnya terhadap anak seharusnya muncul dan melekat pada diri ibu. Akan tetapi tidak pada wanita ini. Dia tega menghabisi nyawa seorang anak yang tidak berdosa dengan cara yang tragis keji. Dimanakah naluri keibuannya? Semua sudah dibutakan dengan nafsu setan.

Jika dilihat dari kasus tersebut, perilaku seseorang pasti ditentukan oleh pemahaman yang ada di dalam pikirannya. Seseorang yang mengadopsi pemikiran batil, maka akan berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Diitambah lagi dengan sikap individualis dan cuek terhadap lingkungan. Faktor terpenting adalah kurangnya peran negara saat ini dari berbagai sisi belum menampilkan kekuatan yang mumpuni untuk menjaga ketahanan hubungan harmonis antar anggota keluarga.

Di sisi lain permasalahan ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan aspek lainnya saat ini diserahkan pada individu atau keluarga saja. Hal ini pasti menambah semakin berat beban kepala keluarga dan juga istri pun tak jauh beda. Tekanan hidup yang semakin hari semakin mencekik akan memberikan dampak yang signifikan di setiap keluarga. Maka untuk menjadi rumah tangga yang harmonis dan ideal pun menjadi semakin sulit.

Sistem sekularisme yang dijadikan asas di negeri ini pun mendorong setiap individunya hanya memiliki tujuan untuk melakukan berbagai tindakan tidak berlandas pada agama. Pemisahan inilah yang manjadikan keimanan kian menurun. Agama hanya diserahkan kepada setiap individu dan hanya berkutat dalam ibadah ritual saja.

Kerusakan sistem yang rapuh semakin menambah beban rakyat hingga detik ini, mau tidak mau harus diubah secara menyeluruh. Semua aturan dirubah dengan sistem Islam dalam bingkai negara, yang akan mendorong setiap individunya untuk memiliki tujuan hidup benar-benar sesuai perintah Allah Swt. yang beriman, beradab, serta berakal. Terlebih untuk kalangan ibu, yang memiliki beban berat menjadi ummu warobatul bait dan mencetak generasi cemerlang.

Di dalam sistem Islam akan mendorong dan memberikan edukasi kepada setiap perempuan agar mampu mendidik anak-anaknya. Sistem Islam memberikan dorongan dan fasilitas supaya menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa, karena dari kalangan ibulah nantinya generasi yang baik akan lahir dan juga majunya sebuah peradaban itu ditentukan oleh kecerdasan serta ketakwaan kalangan para ibu. Sebuah kalimat mengucapkan jika “Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka akan baiklah negara dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula negara.” Untuk itu, sudah saatnya sistem islam kembali diterapkan agar kejadian pembunuhan atau serupanya tidak lagi terulang. Karena Islam mengatur seluruh perbuatan manusia secara menyeluruh dan paripurna.

Wallahu’alam bish showab….