Oleh. Eva Arlini, SE
(Anggota Komunitas Revowriter)
#MuslimahTimes — Kita mengenal nama Khalifah Umar bin Khattab dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz sebagai pemimpin besar dalam sejarah umat Islam. Namun bukan berarti tidak ada nama lainnya. Di masa kejayaan itu umat Islam diatur dengan sistem pemerintahan bersumber dari al Quran dan as Sunnah. Meski pemimpin silih berganti antara yang kuat dan lemah, yang baik dan buruk, namun pemimpin kuat nan baik tetaplah lebih banyak.
Saat membaca buku Tarikh Khulafah karya Imam as Suyuthi saya tertarik dengan nama Al – Muqtafi Liamrillah. Kiranya dialah nama lainnya yang besar dimata rakyat dan penikmat sejarah umat Islam karena kebaikannya dalam memerintah.
Nama aslinya Muhammad bin Al Mustazhhir Billah. Dilahirkan pada 22 Rabiul Awwal tahun 489 H. Dia menjadi khalifah diusia empat puluh tahun. Digelari Al – Muqtafi Liamrillah berdasarkan mimpinya. Dia bermimpi bertemu Rasulullah saw. Dalam mimpi itu Rasul berpesan, ”Perkara ini (khilafah) akan sampai di tanganmu, maka ikutlah jalan Allah (iqtafi liamrillah)”.
Pribadi khalifah ke 31 Kekhilafahan Abbasiyah ini sangat menawan. Dia seorang yang berwawasan luas, pemberani, penyabar dan berakhlak mulia. Dia juga pemurah, senang belajar ilmu hadist dari para ahlinya. Dia zuhud, wara’ dan ahli ibadah.
Pribadi baik Khalifah al – Muqtafi dirasakan pula oleh rayatnya. Dia selalu menjadikan Islam sebagai sandaran dalam mengurus rayat. Masa pemerintahannya diwarnai keadilan yang merata, penuh dengan amal kebaikan. Dia sangat peduli terhadap ilmu pengetahuan dan sangat memperhatikan para ulama serta ilmuwan.Dia selalu terjun dalam peperangan dan terlibat langsung di medan perang. Pemerintahannya berlangsung lama.
Masa pemerintahan Khalifah Muqtafi bisa dikatakan sebagai masa perbaikan. Khalifah sebelumnya melemah dihadapan kekuasaan sebagian gubernur yang menguat di beberapa daerah. Namun Allah swt telah menghinakan gubernur congkak dan zhalim itu. Kekuasaan mereka goyah. Sebaliknya kekuasaan, wibawa dan kehormatan Khalifah al Muqtafi menguat.
Khalifah al – Muqtafi selalu mampu memadaman tindakan – tindakan pembangkangan. Dia berusaha menjadikan orang – orang yang berbeda dengannya bisa mendukungnya. Kekuasaannya semakin hari semakin menguat dan semakin kokoh hingga akhirnya dia meninggal tanggal 2 Rabiul Awwal tahun 555 H.
Khalifah al – Muqtafi menjadi barisan pemimpin muslim yang membangun peradaban Islam sedemikian besarnya. Lebih kurang seribu tiga ratus tahun peradaban Islam bertahan dan menorehkan tinta Islam kejayaan. Hal ini diakui oleh para sejarawan
Meski ada kekurangan dan kelemahan sebagai bagian dari sisi kemanusiaan, pemerintahan Islam tetaplah lebih baik dari model pemerintahan yang pernah ada di dunia. Terlebih sistem pemerintahan demokrasi yang kini sedang menunjukkan kebobrokannya, menghasilkan diktator yang memusuhi rakyat. Nahnu Nurid Khilafah Islamiyah.