Oleh : Nurhaliza Permana
#MuslimahTimes — Alhamdulillah setelah sukses menggelar acara KOPDAR perdana pada 11 Februari 2018 lalu, Komunitas Remaja Move On Karawang kembali mengadakan KOPDAR part 2 pada 29 April 2018 kemarin. KOPDAR part 2 ini mengangkat tema “Kartini Masa Kini: Habis Gelap Terbitlah Islam”. Acara kali ini dibalut dalam bentuk talkshow inspiratif yang menghadirkan tim pemateri kajian online dari media remaja move on.
Remaja Move On… Bersama dalam hijrah sampai Jannah. Allahuakbar.
Sorakan yel-yel yang dipandu oleh dua orang pembawa acara atau host yaitu Yola dan Tya membakar semangat para peserta KOPDAR part 2. Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 remaja muslimah yang berasal dari karawang dan sekitarnya.
Sebelum diambil alih oleh host, acara terlebih dahulu dipimpin oleh seorang MC, sebelum memulai acara MC menyampaikan rules of games selama acara berlangsung. Acara kemudian dibuka dengan tilawah Al-qur’an, dan dilanjutkan dengan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Sebelum menginjak ke acara inti, terlebih dahulu ada penyampaian filosofi Komunitas Remaja Move On Karawang. Dimana keberadaan Komunitas ini sebagai wadah para remaja muslimah untuk sama-sama belajar Islam secara kaffah.
Tiba saatnya pada acara inti yaitu talkshow dengan narasumber yaitu ustadzah Nafi, ustadzah Siti, dan Ustadzah Heni. Keharmonisan antara host dan narasumber membuat acara talkshow ini tidak membosankan. Jika diamati para narasumber ini menyampaikan sub materi yang berbeda.
Ustadzah Nafi, sebagai narasumber pertama lebih menyoroti mengenai isi puisi karya Sukmawati yang ditayangkan saat acara. Beliau menyampaikan bahwa isi yang terkandung dalam puisi tersebut memuat konten penistaan terhadap agama Islam.
Sebelum beranjak ke narasumber kedua, acara diselingi dengan pembacaan puisi yang berjudul “Muslimah Taat Syariat Islam” yang sukses dibawakan oleh ukhty Siti dan membuat peserta KOPDAR terharu. Isi puisi ini merupakan balasan untuk puisi karya Sukmawati. Setelah itu, acara talkshow kembali berlanjut dengan menghadirkan narasumber kedua yaitu ustadzah Siti Rohmah.
Ustadzah Siti mengingatkan mengenai moment hari Kartini yang jatuh tanggal 21 April. Moment tersebut sering diadakan tiap tahunnya. Biasanya dirayakan dengan memakai baju kebaya dan berkonde. Ustadzah menuturkan bahwa berkebaya dan berkonde tidak sesuai dengan ajaran Islam. Karena dalam Islam para wanita muslimah diharuskan menutup aurat dengan memakai jilbab (gamis) dan khimar (kerudung). Maka sebagai remaja muslimah yang smart with Islam, sudah seharusnya menaati aturan yang sudah Allah tetapkan kepada kita. Bukannya mengikuti pemikiran para kaum feminis. Yang menganggap bahwa syariat yang Allah turunkan adalah bukti pengekangan terhadap wanita. Pembahasan kemudian berlanjut dengan menghadirkan narasumber ketiga yaitu ustadzah Heni.
Beliau menyoal mengenai emansipasi wanita. Dimana emansipasi adalah menyamakan kedudukan wanita dengan pria. Ustadzah juga memaparkan bahwa emansipasi wanita sering dikaitkan dengan RA. Kartini. Lebih lanjut ustadzah menuturkan bagaimana perjuangan RA. Kartini yang saat ini disalahartikan oleh kita sebagai perjuangan emansipasi wanita. Padahal yang diperjuangkan RA Kartini adalah agar wanita memperoleh pendidikan seperti hal kaum laki-laki. Karena RA Kartini sadar betul bahwa pendidikan sangat penting, terlebih wanita akan menjadi pendidik generasi.
Para narasumber menurutkan bahwa perjuangan Kartini harus dimaknai dengan semangat dalam mencari ilmu, dan menyebarkannya kepada sesama. Dimana itu merupakan kewajiban sebagai seorang muslim untuk menuntut ilmu terlebih lagi ilmu agama, dan tidak lupa juga dengan kewajiban yang lain yaitu menyampaikan kebenaran kepada sesama atau berdakwah. Sebelum talkshow berakhir para narasumber juga menegaskan bahwa Kartini masa kini adalah seseorang yang taat terhadap syariat.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian doorprize kepada peserta KOPDAR. Setelah itu acara ditutup dengan pembacaan doa untuk memohon ampunan dan pertolongan kepada Allah SWT. Setelah acara berakhir, para peserta berkumpul dilapangan untuk foto bersama sambil mengumandangkan takbir dan yel-yel khas dari Komunitas Remaja Move On.