Inilah Sebab Hizbut Tahrir Indonesia Dibela
Oleh: Lulu Nugroho
(Muslimah Peduli Negeri)
“Mengapa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibela?”
Pertanyaantersebut akhirnya sampai juga ke saya. Setelah ramai pemberitaan di sejumlah media online, cetak dan elektronik. Masyarakat menjadi semakin ingin tahu terhadap gerak dakwah HTI.
Sebagaimana yang ramai diberitakan pula, Kuasa hukum HTI Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa, hingga saat ini status ormas Islam HTI bukan ormas terlarang. Meski status Badan Hukum Perkumpulan (BHP) HTI sudah dicabut.
“Yang dicabut adalah status badan hukum HTI, tapi bukan berarti HTI tidak bisa beraktifitas karena mereka punya hak untuk berorganisasi dan beraktifitas. Apalagi aktifitas dakwah Islam,” kata Beliau dalam jumpa wartawan, Selasa (8/5) di Kantor Pusat HTI, Jakarta Selatan.
“Menurut UU Keormasan No 17 Tahun 2013 maupun Perpu kemarin , ormas ada yang berbadan hukum dan ada yang tidak. Meskipun demikian amar putusan maupun pertimbangan-pertimbangan hukum Majelis Hakim PTUN dinilai tidak tepat, maka HTI menyatakan banding.” Kami akan mempersiapkan upaya hukum banding untuk meluruskan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta demi keadilan dan kepastian hukum”, kata Yusril menambahkan.
Sulit dihindari akan terjadi framing sepihak dari berita yang disampaikan sejumlah media. Masyarakat tergiring opini yang digulirkan. Menangkap kesan bahwa HTI pantas untuk dicabut legalitasnya, yang semula statusnya sebagai ormas berbadan hukum.
Oleh sebab itu masyarakat harus melakukan tabayyun, mencari info dari sumber lain, yaitu dari orang-orang yang pernah mengikuti kajian di HTI. Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat saat ini semakin cerdas menangkap fakta dan menganalisanya. Berpikir lebih mendalam sehingga bisa memastikan pihak mana yang layak mereka bela.
HTI Organisasi Dakwah
Sebagai sebuah organisasi dakwah maka aktifitas HTI adalah menyeru, menasehati dan mengajak siapa saja untuk kembali ke jalan Islam. Landasannya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’alla dalam Alquran surah Al-Imran ayat 104, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru pada yang maKruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung”.
Seluruh lapisan masyarakat menjadi target dakwah, anak-anak sekolah tidak terkecuali. Meringkas pekerjaan orang tua. Yang semula hal itu merupakan tanggung jawab orang tua dan guru, diambil alih oleh HTI dengan kerja yang sungguh-sungguh tanpa bayaran. Kepribadian anak-anak dibentuk menjadi kepribadian Islam atau syakhsiyah islamiyah. Menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat. Terhindar dari arus pergaulan bebas, yangmana telah jamak diketahui bahwa pergaulan bebas tersebut adalah salah sumber persoalan pelik di negeri ini.
Mahasiswa sebagai kelompok mufakirin atau pemikir,juga tidak luput dari dakwah. HTI mengajak mahasiswa untuk kembali pada peran semula sebagai agen perubahan. Mengganti pemikiran individualis, buah dari kapitalisme. Berubah menjadi pemikiran Islam yang peduli terhadap perbaikan dan nasib umat. Mengajak mereka untuk melebur. Memutus kesenjangan antara mahasiswa dengan umat. Karena kelak mereka akan menjadi pelindung umat.
Para ibu pun taktertinggal dari seruan untuk kembali ke dalam Islam. Kapitalisme yang ada di tengah-tengah umat, menghadang setiap langkah mereka. Sehingga kehidupan menjadi semakin sempit. Maka para ibu yang mengkaji Islam di HTI, akan menjadi ibu-ibu shalihah yang paham betul tugas dan kewajibannya sebagai seorang muslimah.
Dakwah HTI juga menyentuh kepada para ayah. Sebagai qowwam, pemimpin dalam keluarga, ayah menjaga keluarganya. Memastikan agar semua orang di bawah tanggung jawabnya berada dalam penjagaan Islam. Oleh sebab itu diperlukan kajian Islam kaffah untuk membuat para ayah berpikir secara menyeluruh dan mengakar.
HTI Perlu Dibela
Organisasi ini konsisten untuk mengembalikan kehidupan Islam di tengah-tengah umat. Bukan hanya seluruh komponen dalam masyarakat yang diseru untuk kembali ke jalan Islam, bahkan pemerintah didakwahi dalam aktifitas muhasabah lil hukam. Tujuannya agar masyarakat menjalankan aktifitas sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik dan lainnya sesuai dengan tuntunan Islam. Sementara penguasa diarahkan agar mengurusi rakyatnya sebagaimana yang diperintahkan AllahSubhanahu Wata’lla.
Dakwah HTI pun tanpa kekerasan. Karena yang dilakukan semata-mata hanya dakwah untuk merubah pemikiran umat. Yang selama ini berpikir rendah dan menjadi bulan-bulanan kaum kufur, menjadi umat yang berpikir cemerlang yang mampu kembali menjadi sebuah bangsa adi daya yang ditakuti musuh-musuh Islam dengan pemikirannya yang mulia. Pemikiran yang dikendalikan olehAlquran danAlhadits.
Makatelah terjawab pertanyaan tadi, mengapa HTI dibela? Karena HTI sebagai bagian dari kaum muslimin akan terus menyeru umat untuk taat pada Allah Subhanahu Wata’alla sesuai kitabullah dan sunnah.
Bila kemudian muncul berbagai suara sumbang dan spekulasi tentang HTI. Maka kita sebaiknya bertanya balik, siapa sebenarnya yang takut jika syariat Islam diterapkan? HTI mencintai Indonesia, itulah sebabnya dakwah Islam terus ditegakkan. Karena dengan cara inilah umat akan kembali pada ketaatan terhadap Allah Subhanahu Wata’alla. Demi kebangkitan umat. Dan demi tegaknya izzul Islam wal muslimin. Wallahua’lam***