Oleh : Lilik Yani
Ibarat suatu perjalanan jauh jika tidak membawa peta sebagai petunjuk jalan maka kita akan bigung menentukan arah, sehingga bisa-bisa perjalanan kita akan tersesat dan tidak mencapai tujuan.
Untuk suatu perjalanan di dunia saja kita memerlukan peta petunjuk arah, apalagi jika perjalanan itu menuju akhirat yang belum pernah ada seorangpun ke sana kecuali Baginda Nabi Saw. Yang mulia. Maka tiadalah tempat bertanya tentang akhirat, kecuali kepada Rasulullah Saw. Melalui apa yang Beliau wariskan. Yakni Alquran dan Assunnah.
Syukur Alhamdulillah, Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, menurunkan petunjuk atau pedoman hidup berupa Al Qur’an. Al Qur’an itu adalah kalam Allah Swt. yang awal diturunkannya pada bulan Ramadhan.
// Al Qur’an Adalah Petunjuk dan Pembeda //
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan batil).” (TQS Al Baqarah : 185)
Di dalamnya (Al Qur’an) itu tidak ada keraguan sedikitpun, sebagai petunjuk bagi orang yang beriman. Jadi kita harus yakin sepenuhnya terhadap semua ayat-ayat dalam Al Qur’an. Karena turunnya saja berdasarkan wahyu, yang disampaikan malaikat jibril kepada Rasulullah saw.
“Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan salat, menginfakkan sebagian rezeki dan mereka yang beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan kitab-kitab sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. (TQS Al Baqarah : 2-4)
// Bagaimana Agar Alquran Bisa Menjadi Pedoman Hidup? //
Dengan cara membaca kitab tersebut berulang-ulang. Untuk bisa memahami suatu ilmu, kita tidak cukup membaca satu kali langsung paham. Tapi harus membacanya berkali-kali sambil dipahami maknanya.
Apalagi petunjuk hidup yang bisa menentukan kita akan selamat sampai tujuan atau tersesat jalan.
Maka harus lebih sering membacanya. Apalagi sekarang momentum bulan Ramadhan. Jadi sangat dianjurkan kita membaca atau tilawah Alquran Karim.
Selain mendatangkan pahala bagi pembacanya, Alquran juga
akan menjadi syafaat di hari kiamat nanti.
// Rasulullah Perintahkan Baca Alquran //
“Bacalah oleh kalian Alquran! Karena ia (Alquran) akan datang pada hari kiamat kelak sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR Muslim No 804).
Di sini Rasulullah Saw. memerintahkan kepada kita untuk membaca Alquran dengan bentuk perintah yang bersifat mutlak. Sehingga membaca Alquran diperintahkan pada setiap waktu dan kesempatan. Apalagi pada saat bulan Ramadhan, maka akan lebih ditekankan lagi.
Nanti pada hari kiamat, Allah Swt. akan menjadikan pahala membaca Alquran sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, memiliki wewenang untuk memberikan syafaat dengan seizin Allah Swt. kepada orang yang rajin membacanya. Masya Allah!
// Tadabbur Alquran //
Setelah membaca, kita seharusnya mentadaburi ayat-ayat Allah Swt. Tersebut dengan membaca terjemahnya agar kita bisa memahami kandungan ayat. Bisa juga dengan membaca tafsir agar lebih jelas.
Jika kita tidak bisa memahami makna dan kandungan tentang suatu ayat, hendaklah kita bertanya kepada orang yang mempunyai pengetahuan. Tidak boleh menafsirkan sendiri-sendiri jika pengetahuannya masih terbatas.
// Amalkan Alquran Dalam Kehidupan //
Setelah membaca dan mentadaburi ayat-ayat Alquran, maka harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saatnya mempraktikkan apa yang sudah kita pahami di lapangan (kehidupan nyata).
Di sinilah ujian sebenarnya. Saat kita interaksi dengan masyarakat. Bisa menemukan segala macam persoalan yang menghadang langkah kita. Maka solusi atas segala masalah tersebut, kita bisa mencarinya di dalam Alquran.
Tidak ada masalah yang tidak ada solusi. Jika kita menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup. Maka semua masalah hidup akan terpecahkan dengan merujuk kepada Alquran.
// Berislam Kaffah //
Baik masalah yang berhubungan dengan ibadah kita kepada Allah seperti salat, puasa. Masalah yang berurusan dengan pribadi seperti pakaian, makanan. Masalah yang berhubungan dengan orang lain seperti jual beli, pinjam meminjam. Semua urusan itu sudah diatur dalam Alquran. Jadi jika ada masalah yang berkaitan dengan urusan tersebut, maka dikembalikan saja pada Alquran, bagaimana hukumnya.
Dalam hal ini kita harus beriman kepada semua aturan yang ada dalam Alquran. Tidak boleh memilih sebagian dan menolak sebagian yang lain. Karena semua adalah satu kesatuan yang harus diimani secara total (kaffah).
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan) dan jangan kamu ikuti langkah-langkah syetan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu. (TQS Al Baqarah : 208).
// Jadikan Qur’an Sebagai Pedoman, Hidup Akan Selamat //
Saudaraku, sungguh Allah Swt. sangat sayang kepada hamba-Nya. Allah Swt. ingin agar semua hamba-Nya selamat hidupnya di dunia sampai ke akhirat. Maka Allah Swt. menurunkan Alquran ini sebagai petunjuk atau pedoman hidup.
Maka dari itu, setiap aktivitas apapun yang kita lakukan di dunia ini harus menjadikan Alquran sebagai rujukan atau sumber hukum atau panduan hidup. Jika kita mau mengikuti aturan Alquran secara keseluruhan (kaffah) maka kita akan selamat sampai ke tujuan yaitu masuk surga dengan Rida Allah Swt.
Saudaraku, mari kita memohon pertolongan kepada Allah Swt. Semoga dilembutkan hati kita untuk bisa menerima semua aturan Allah Swt. tanpa pilih-pilih. Dan kita dimudahkan untuk menjalankan ibadah dengan penuh ketaatan. Semoga Allah Swt. meridai kita semua. Aamiin