#Indramayu Ngaji Cerdas
Presented by : MT Sahabat Alquran,
Oleh: Shafayasmin Salsabila
23 Mei 2018 bertepatan dengan 7 Ramadan 1439H, di Rabu yang teduh setelah semalam hujan membawa kesejukan di hati para Hamba yang beriman. Membawakan rahmat dan pengabulan segenap doa.
Majelis Ta’lim (MT) Sahabat Alquran kembali mempersembahkan acara kajian rutin bulanan, Indramayu Ngaji Cerdas. Dalam nuansa Ramadan, kajian kali ini terasa nikmat dan spesial. Tema yang diangkat bernafaskan fastabiqul khoirat, yakni ‘Nikmatnya Mubadaroh’.
Agenda spesial ini dihadiri oleh puluhan peserta muslimah dari Indramayu kota serta banyak diantara para penghuni langit yang turut serta (in syaAllah, red.) kajian dibuka dengan tilawah bersama QS. Ash-shafat.
Untuk menyuntikan semangat peserta, MC meneriakan yel-yel : “Sahabat Alquran, semangat taat?” Yang langsung dijawab kompak oleh peserta : “In syaAllah, Allahu Akbar!“. Sontak suasana acaramenjadi begitu hangat dan bersemangat. Nyala keimanan yang meletup-letup memenuhi masjid Ki Sakir, Perumahan Bumi Patra.
Mengawali kajian, Ustazah Wulan Rahayu Ningtyas S. Si, menampilan satu video tentang keindahan islam berjudul : “This is Islam”, yang mengajarkan love, peace, not terorism.
Berikutnya beliau mulai memaparkan tentang alasan Why must be Islam?
“Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi daripada Islam”. Tutur beliau mulai menjelaskan. Sepenggal kalimat yang menghentakan kesadaran. Mungkin selama ini kita belum benar-benar mencari tau tentang jawaban, mengapa saya memilih Islam? Seakan kebetulan saja agama ini kita anut.”Kebetulan, karena orang tua saya Islam”, begitu, kan?!
Kemudian dipaparkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia. Inilah mengapa Islam dikatakan Syamilan wa kamilan, sempurna dan paripurna.
Tak lupa, para peserta dipahamkan kembali tentang makna keimanan. Bahwa iman adalah keyakinan dalam hati yang disampaikan dengan lisan dan diaktualisasikan lewat perbuatan.
Maka sudah sepatutnya bagi seorang yang telah ber-Islam berpikir serta bersikap sesuai dengan aturan Allah Swt., yang kita kenal dengan istilah ‘syariat’.
Keimananlah yang mendorong seseorang untuk taat kepada syariat. Karena hal tersebut merupakan konsekuensi dari keimanannya. Namun tak cukup sampai berhasil melaksanakan, muslimah dituntut untuk bersegera dalam pelaksanaan syariat. Apapun perintah Allah Swt., harus segera disambut dan ditaati.
Seperti termaktub dalam QS. Ali Imran : 133,
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa’
Taat tanpa tapi. Taat tanpa nanti. Itulah nasihat terdalam yang disampaikan oleh Ustazah. Karena ada reward dan jaminan surga bagi seorang hamba yang bersungguh-sungguh dalam kebersegeraan. Sikap bersegera dan tidak menunda-nunda adalah bagian dari hukum syara. Satu hal yang diwajibkan dan terasa amat nikmat di hati yang memiliki kobaran ghirah Islam.
Sebagaimana sikap para sahabat dan shohabiyah di zaman Rasulullah Saw. Bagaimana seorang Hanzolah, melesat ke medan perang saat genderang jihad ditabuh, meninggalkan istri tercinta di malam pertama pernikahannya.
Bagaimana wanita-wanita Anshor yang meraih kain terdekatnya saat perintah mengenakan kerudung sampai di telinga mereka.
Maka mengapa kita berpikir panjang untuk memilih taat? Yakinkah esok masih menghuni bumi? Ataukah ajal mendadak berkunjung dan menyisakan penyesalan tak terperi?
Nau’udzubilahi min dzalik.
Lantas bagaimana jika keinginan untuk bersegera itu timbul tenggelam, bahkan masih sulit untuk diupayakan? Catat ya tips nya :
1. Perkokoh keimanan
2. Perbanyak istighfar
3. Tundukan hawa nafsu
4. Perbanyak sahabat sholeha yang akan menguatkan
Demikian kupasan materi terkait tema kajian ‘Nikmatnya Mubadiroh’.
Setelah sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pembagian doorprise.
Dan ditutup oleh pembacaan doa.(*)