Oleh : Arinta Kumala Verdiana
#MuslimahTimes — Perhelatan politik akbar akan segera digelar 27 Juni nanti. Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) langsung akan dilaksanakan secara serentak di 171 daerah. Mengingat target dari agenda ini adalah memilih pemimpin, tentunya kita perlu memahami siapa dan bagaimana calon yang akan kita pilih.
Sebagai seorang muslim maka kita harus cerdas dalam memilih pemimpin. Tentunya kita punya standar tersendiri untuk memilih seorang pemimpin. Standar ini tentunya sesuai dengan aqidah kita. Dan kita pahami bahwa aqidah Islam menuntutkita agar kita menjadi seorang muslim yang ta’at total kepada aturan Allah SWT. Maka dalam memilih seorang pemimpin, pilihan kita seharusnya sejalan dengan tuntutan aqidah kita. Yaitu memilih pemimpin yang bisa membawa kita untuk ta’at total kepada aturan Allah SWT.
Ta’at secara total kepada Allah SWT yang dimaksud di sini adalah menerapkan seluruh aturan Allah dalam seluruh lini kehidupan. Baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, hukum, pemerintahandan lain-lain. Maka kita harus menemukan calon pemimpin yang mempunyai visi untuk menerapkan aturan Islam secara total. Karena pemimpin yang seperti ini yang bisa membawa kita untuk memenuhi tuntutan aqidah kita.
Tapi keberadaan pemimpin seperti ini belumlah cukup. Keberadaan pemimpin ideal juga membutuhkan sistem yang ideal. Pasalnya sudah terbukti di negeri ini, berkali-kali ganti pemimpin tidak bisa membawa perubahan yang berarti. Karena sistem yang dipakai tetap sistem yang sudah tidak bisa lagi diharapkan. Ibarat seorang pembalap, sehebat apapun pembalapnya, tapi jika yang dipakai bertanding adalah motor yang sudah rusak, maka tidak akan pernah menang.
Dan demokrasi yang dipakai di negeri ini jelas-jelasadalahsistem yang ‘sakit’ dari akarnya. Aqidahnya saja memisahkan agama dari kehidupan. Tidak boleh agama mengatur kehidupan. Padahal sudah jelas bahwa manusia sebagai makhluk Allah seharusnya memakai aturan-Nya sebagai Sang Pencipta kita. Karena tentunya Dialah Yang MahaTahu atas apa yang diciptakan-Nya. Dan Dialah yang berhak mengatur kita.Sementara dalam demokrasi aturan manusia yang harus kita pakai untuk mengatur kehidupan kita. Jelas ini bertentangan dengan aqidahk ita.
Pemimpin yang ideal seharusnya juga memimpin dengan sistem yang ideal pula. Dan sistem yang ideal untuk melaksanakan keta’atan secara total sebagai bukti dari aqidah kita adalah sistem yang dicontohkan oleh Rasulullahdan dan para Khulafa’ arRasyidin. Rasulullah dengan daulah Islamnya dan Khulafa’ arRasyidin dengan Khilafah Rasyidahnya. Dimana sistem ini adalah sistem yang menerapkan aturan Allah secara kaffah. Dengan seorang pemimpin ideal yang memahami amanahnya sebagai penerap hukum-hukum Allah dan dengan adanya sebuah sistem yang ideal pula, maka misi kita sebagai muslim akan bisa terwujud. Jadi jangan sembaranga nmemilihya!
===================================================
Sumber Foto : Adhin Busro