“Tujuan hidup manusia menurut Islam adalah beribadah kepada Allah dalam rangka meraih rida-Nya.” Tegas Umi Eulis, M.Pdi. di hadapan ratusan jamaah Kajian Rutin Islam Kafah (Karimah). Acara ini berlangsung di Masjid Suciati Saliman, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (13/8). Kajian bulanan ini digelar oleh Majelis Qonitaat Sleman, DIY.
Menurut ketua panitia Nurhidayati, Karimah diselenggarakan sebagai upaya mencerahkan umat khususnya kalangan Muslimah akan ajaran Islam yang sempurna dan menyeluruh. “Kami ingin berbagi dengan masyarakat tentang indahnya Islam dalam mengatur kehidupan manusia. Penerapan syariat Islam pasti akan membawa kebaikan dan kebahagiaan bagi pemeluknya,” ujar Nur.
Dalam tausiyahnya, Umi Eulis menyampaikan pentingnya seorang muslim menetapkan tujuan hidupnya. Agar tidak gamang dan frustasi dalam menjalani roda kehidupan. Hanya saja, tujuan hidup seseorang bergantung pada jawaban dia terhadap beberapa pertanyaan mendasar atau simpul hidup (uqdatul qubro). Yaitu darimana ia berasal, untuk apa ia hidup, dan kemana setelah mati.
“Hanya aqidah Islam yang mampu menjawab pertanyaan mendasar tadi dengan jawaban luar biasa. Memuaskan akal, menentramkan hati, dan sesuai fitrah manusia,” jelas Umi Eulis.
Selanjutnya Umi Eulis mengingatkan agar menjadikan rida Allah sebagai tujuan dalam segala perbuatan. “Karena kita berasal dari Allah, hidup kita untuk Allah, dan akan kembali kepada Allah. Maka, Allah saja, Allah lagi, Allah terus,” ujar Umi Eulis.
Peserta terlihat khidmat menyimak materi hingga acara selesai. Kajianpun diakhiri oleh Umi Eulis dengan membacakan Alquran Surat Al Anbiya ayat 35.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ