Oleh: Eva Arlini, SE (Anggota Komunitas Revowriter)
MuslimahTimes— Memalukan, viral video seorang guru di sebuah kelas, tengah asyik menonton tayangan porno di laptopnya. Guru tersebut tidak menyadari kalau laptopnya masih tersambung dengan proyektor. Dilihatlah oleh para murid di kelas itu, apa yang sedang ditonton si guru.
Ini bukan tentang, “Kenapa guru sampai ketahuan nonton tayangan porno oleh siswanya ?”Ini adalah soal, “Ternyata moral guru pun semakin merosot saja”. Rupanya semakin bertambah jumlah guru yang tak layak digugu dan ditiru. Pantaslah jika remaja pun semakin banyak berbuat kerusakan semisal perzinahan, aborsi, LGBT dan sebagainya. Atau bahkan guru ‘memangsa’ muridnya sendiri sehabis kena pengaruh pornografi.
Seorang guru memang tak layak terpapar pornografi. Sebab pornografi adalah salah satu pemicu kerusakan khususnya pada remaja. Namun bila akses pornografi tersebut benar-benar ditutup oleh pemerintah, mungkinkah guru yang lemah iman ini dapat menikmati tayangan pornografi?
Di sinilah sebenarnya masalahnya. Pemerintah saat ini tak sepenuhnya memperhatikan kondisi rakyatnya. Baik kondisi kesejahteraan fisik maupun kesehatan iman masyarakat luput dari perhatian penguasa. Buktinya penguasa tidak bersungguh-sungguh menutup setiap akses pornografi. Meskipun sudah diketahui secara umum bagaimana efek buruk pornografi bagi masyarakat. Sekitar seminggu yang lalu saja di Lampung terjadi peristiwa memilukan. Seorang gadis digagahi oleh ayahnya, abang dan adik kandungnya. Bukan cuma sekali dua kali, tetapi hingga berpuluh-puluh kali. Alasan terjadinya kekerasan seksual ini bukanlah ketimpangan gender seperti yang sering disampaikan oleh kaum feminis. Namun ketiga pria bejat itu terpapar pornografi, sehingga gelap mata serta melampiaskan nafsunya pada anak dan saudara perempuan mereka.
Inilah konsekuensi hidup di dalam sistem demokrasi yang menjunjung tinggi liberalisme. Sistem ini menjadi mesin yang menciptakan kaum lemah iman. Kaum yang sejak memperoleh pendidikan dalam keluarga hingga sekolah alpa dari pembentukan iman yang kuat dan ketaatan pada Allah swt. Di tengah-tengah masyarakat pun dibiarkan tersebarnya kemaksiatan semisal keberadaan tempat-tempat hiburan hingga peredaran pornografi.
Tak ada kepedulian dari penguasa untuk menjadikan rakyatnya bertakwa. Padahal pemimpin pun kelak akan ditanyai oleh Allah mengenai amanahnya terhadap rakyat. Sudahkah ia sepenuhnya mengurus rakyat dengan Islam, sehingga rakyatnya terjaga baik keduniaan maupun urusan akhirat mereka. Semoga kita semua menyadari kalau kerusakan ini terjadi karena ketiadaan penerapan hukum-hukum Allah swt secara sempurna. Semoga syariah Islam dalam naungan Khilafah dapat segera tegak. Sehingga tak lagi ada guru amoral di tengah-tengah kita. Wallahu a’lam bishawab.
[Mnh]