Oleh Hanif Eka Meiana
#MuslimahTimes — Momentum Haji menjadi tema dalam “Kajian Annisa Yogyakarta” kali ini. Kajian yang berlangsung pada hari Ahad, 18 Agustus 2019, bertempat di Masjid Gedhe Kauman ini mengambil judul “Haji : Bersatu dalam kalimat tauhid”. Dengan menghadirkan pembicara yakni Ustadzah Yuzi Akari dan host acara yaitu Ustadzah Annisa Widayati, S.PT.
Host membuka acara dengan menyapa para peserta yang sudah hadir. Alhamdulillah kurang lebih ada 110 peserta hadir pada kajian kali ini. Panitia pun nampak rapi dengan memakai jilbab hitam dan kerudung merah hati yang juga menjadi sarana dakwah kepada peserta untuk mengenalkan hijab syar’i.
Tiba saat kajian inti, Ustadzah Yuzi mengawali dengan membacakan ayat tentang keutamaan Haji. Yakni TQS. Ali Imran : 97, al Hajj : 27, Al Anbiya : 92, serta hadits riwayat An Nasa’i.
Makna yang paling menonjol dalam pelaksanaan ibadah haji adalah persatuan umat. Pesatuan ini tampak dalam pelaksanaan wukuf di ‘Arafah, sebagai rukun paling utama dalam ibadah haji. Rasulullah SAW bersabda: “Haji adalah Arafah.” (HR. an-Nasa’i)
Ustazah Yuzi juga menjelaskan dalam PPTnya, terdapat lima hikmah dari pelaksanaan haji. Diantaranya yakni :
- Ibadah yang menunjukkan ketaatan & Pengorbanan
- Simbol Tauhid
- Napak tilas jejak bersejarah dan spiritual
- Pengendalian amarah & permusuhan
- Tempat sekaligus moment meleburnya jutaan Muslim dari segenap penjuru dunia
Namun yang menjadi pertanyaan adalah Mengapa ibadah haji tidak memberikan dampak persatuan yang hakiki dan berkelanjutan? Mengapa nikmat persatuan itu hilang usai ibadah haji dan umat tetap dalam keadaan porak poranda? Penyebabnya ialah Persatuan umat saat berhaji baru sebatas ikatan spiritual tanpa sistem, kaum muslim mementingkan ego kebangsaannya masing-masing, dan negara-negara muslim beberapa diantaranya memberikan dukungan kepada komunis Cina.
Pada slide berikutnya Ustadzah menjelaskan bahwa ikatan yang mampu mempersatukan umat ialah Ikatan Akidah. Ikatan akidah akan melahirkan ukhuwah Islamiyah. Sesuai dengan firman Allah SWT :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Kaum Mukmin itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) kedua saudara kalian itu dan takutlah terhadap Allah supaya kalian mendapat rahmat (TQS al-Hujurat [49]: 10).
Mirisnya, fakta saat ini menunjukkan banyak kaum muslim di beberapa negara yang mengalami berbagai penindasan dan kesewenang-wenangan. Ustadzah Yuzi memberikan contoh gambaran kondisi kaum muslim beberapa negara yakni : Kondisi Muslim di Bumi Syam, Perang Saudi Vs Yaman, Muslim Uighur, Muslim Rohingya, Pembantaian Muslim Bosnia, Muslim Pattani di Thailand, Muslim Moro di Filipina, Muslim Azerbaijan dan Muslim Afrika Tengah.
Pembahasan terakhir dari kajian ini ditutup dengan bacaan firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 103, yang didalamnya mengajak kaum muslim untuk bersatu di bawah kalimat tauhid. Selanjutnya kajian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pembagian doorprize kepada peserta dan ditutup dengan bacaan doa dari salah satu panitia.