Oleh: Shafayasmin Salsabila
Mau lari kemana
Bayang mengikuti
Hendak kuadu dengan laras panjang
Tapi peluru dilucuti
Aku pengecut
Tak berani menatap mentari pagi
Menarik selimut
Tutupi malu bersama kerdilnya hati
Pada wangi mawar
Aku lupa
Tentang kelopaknya yang mekar
Aku tak lagi peduli
Hidupku dalam amuk kegelisahan
Di simpang jalan yang membingungkan
Antara duri dan pecahan kaca
Tak ada pilihan bahagia
Kumeracau
Mengigau
Demam
Oleh ketidakpastian
Siapa dapat menarikku ke luar
Dari dinding pudar bernama masa lalu
Adakah dapat kukecap kesempatan
Membaikkan laku, memutihkan hitam
Aduhai semesta
Aromanya mencuri logika
Ajarkanku jawaban sesungguhnya
Di antara luka ada cinta
Bahwa penyesalan saja tak cukup mencuci dosa
Tanpa kemauan berbenah
Siapkan bekal untuk pulang
Kuputuskan berhenti sembunyi
Untuk apa kupunya wajah jika tak mampu kumenengadah
Menantang seringai terik
Melawan bisikan setan yang melemahkan
Kemarin bolehlah aku terpuruk
Hari ini, kubulatkan tekad untuk melukis bahagia
Kuyakin akan ada tangan yang meraihku
Agar aku mampu tegak berdiri
Berhenti sembunyi
Memilih memelintir sunyi
Menjemurnya agar bersemi
Membuka diri demi selembar visi
Tak ingin sia-siakan hadirku di bumi
Pasti, ada takdir besar menantiku di satu sisi
Ya Rabbi, dekapku
Mohon jangan dilepas kembali
[nb]