Oleh : Halida
Z I N A
Empat huruf tapi luar biasa
Daya rusaknya capai jutaan masa
Tak batas pada si pezina
Bahayanya jerat cucu cicit binasa
Bagai dijerang kawah membara
Jatuh melemah beranak musnah
Z I N A
Satu kata penuh aura dosa
Tak lepas di benak setiap pendosa
Kecuali aroma busuk yang tersisa
Segala asa syahwat fatamorgana
Z I N A
Maknanya jelas di setiap benak
Bahwa itu tak layak
Bahwa itu harus ditindak
Zina tak pantas jadi jalan beranak
Biarpun dilegalkan Si Cendikia berotak
Zina tetap harus diberantas
Hingga tuntas
Tanpa batas
Tanpa welas
Sayang aduhai sayang
Ini era milenial
Semua cinta bertabur bunga
Segala syahwat tak boleh dikekang
Semua bebas lepas
Tanpa landas
Semua rasa tak boleh diganjal
Catat!! Semua legal !
Ratna suka Rani, legal !
Arman suka Permadi, legal !
Arman suka Permadi juga suka Rani, legal !
Arman jadi Rani, legal !
Kalau kau bilang semua itu ilegal, kau radikal !!
Mereka bilang zina itu sudah ada di era Adam
Terbiasa ada di zaman nenek moyang
Membersamai masyarakat di masa foedal
Sekali lagi jika kaubilang ilegal, seluruh penjuru berbunyi “kau radikal !!”
Ini era milenial
Zina jadi lambang kekinian
Zina dengan segala rupa dipandang tuntutan zaman
Aturan sekelompok orang pantang untuk ditendang
Yah itulah sang penguasa yang bisa binasa
Sedang kau jelata, tak boleh sepatah kata
Hanya boleh ya ya ya hingga si jelata binasa juga!!
Wahai manusia pandir……..apa hidup ini milikmu?
Segala yang kau punya atas namamu
Segala yang kau bawa atas digdayamu
Segala nyawa atas kuasamu???
Wahai manusia pandir….apakah kau lupa?
Mendekap semua yang harap kau tak bisa!!
Memberi semua yang iri kau tak bisa!!
Menggenggam nyawamu sendiri m kau tak.bisa!!
Lalu, apa modalmu untuk tetap jumawa??
Tipuan dunia telah butakan mata
Sang Khaliq kau anggap hanya tersenyum saja
Padahal Dialah Raja Di Raja
Kuasanya tak berbatas di masjid saja
Sempurna dari kau buka mata hingga tutup di gelap lelap
Pun urusan syahwat ranjang manusia
Tlah diteladani oleh manusia termulia
Jika kau berotak, kau tak kan menolak
Jika kau berotak, kau tak kan berontak
Jika kau berotak, kau tak kan galak
Wahai manusia pandir….sadarlah!
Kau hanya segumpal daging tak berharga
Namun Tuhanmu telah jadikanmu mulia
Dengan syariat yang tiada duanya
Tebarkan rahmat jangan ikuti syahwat
Selagi belum kiamat