Oleh. Tri Wahyuningsih
(Pegiat Literasi dan Media)
#MuslimahTimes — Ahad, 06 Januari 2020 lalu lebih kurang seratus tokoh muslimah dari berbagai komunitas hadir memenuhi salah satu aula Hotel di Jambi. Mereka hadir dalam acara Diskusi Tokoh Muslimah yang bertajuk Indonesia Berkah dengan Syariah Kaffah. Dalam acara Intelektual ini, para pemateri yang berkompeten di berbagai bidang, khususnya di bidang Islam politik memaparkan berbagai fakta mengenai persoalan yang membelit negeri ini sepanjang tahun 2019. Menurut Ustadzah Maretika Handrayani, selaku narasumber pertama permasalahan yang terjadi di negeri ini bermuara dari salah urus Negara.
Ustadzah Maretika mengungkapkan bahwa fakta-fakta kerusakan kini semakin banyak tampak di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dan sejatinya memang telah Allah swt gambarkan dalam Al-Qur’an, segala kerusakan ini terjadi karena ulah tangan manusia yang mencampakkan hukum-hukum Allah dan menerapkan hukum buatan manusia.
“Hari ini kehidupan kita diatur dengan sistem Demokrasi-Kapitalisme dengan model Negara kita saat ini adalah Koorporatokrasi. Yakni Negara hanya menjalankan peran sebagai fasilisator dan sebagai regulator. Negara membuat undang-undang (UU) dengan tujuan memudahkan pengusaha atau pemilik modal untuk menguasai sumber daya alam Negara ini.” Tegas Ustadzah Maretika.
Beliau juga menambahkan dalam kapitalisme ada sebuah gerbang yang menjadi awal bencana, yakni Al Huriyah Milkiyah,Ide kebebasan kepemilikkan harta, kekayaan alam, seperti tambang, batu bara, minyak bumi, emas dan lainnya boleh bahkan dibebaskan untuk dikuasai oleh para pemilik modal (Kapital). Negara akan membuat undang-undang terkait migas, misalnya, dengan tujuan satu yakni memudahkan para kapitalis menguasai hajat hidup publik (Rakyat). Maka wajar jika banyak kebijakan-kebijakan yang akhirnya menyengsarakan rakyat. Contohnya, kesehatan yang mahal, pendidikan pun tak kalah mahal, belum lagi harga-harga kebutuhan pokok yang kerap melambung tinggi. Kapitalisme menjadikan negara hanya memiliki 2 sumber pendapatan yaitu Hutang dan Pajak. Yang pada akhirnya rakyat menjadi korban, rakyat dituntut membayar pajak demi mendapatkan layanan publik, sementara negara berlepas tangan.
Selanjutnya, pemateri kedua yakni Ustadzah Endiyah Puji Tristanti, menyampaikan materi dengan tema “Indonesia Berkah dengan Syariah Kaffah.” Beliau menyampaikan kesejahteraan dalam pandangan Islam adalah keadaan dimana kita bisa memenuh ikebutuhan pokok yakni sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan dengan mudah sehingga kita merasakan ketenangan ketika telah mendapatkannya. Maka kesejahteraan dalam Islam identik dengan keberkahan, sehingga jika telah merasa hidup penuh berkah, maka sejahtera pula hidupnya. Faktanya, hujan deras terjadi banjir. Sejatinya inilah salah satu bentuk kemurkaan Allah terhadap manusia yang telah mencampakkan hukum-hukum Allah, lebih memilih hukum buatan manusia dengan konsep demokrasi system kufur.
Ustadzah Endiyah menambahkan Rezim ini telah gagal mensejahterakan rakyat, bukannya melakukan pertaubatan nasional dengan cara memohon ampun kepada Allah dan menerapkan syariat Islam secara kaffah justru sebaliknya di awal pemerintahan rezim jokowi-ma’ruf yang pertama kali disampaikan adalah ‘Radikalisme adalah musuh besar bersama.’ Mereka menyerang Islam dengan label Radikalisme, Intoleran, ekstrimis dan ini disematkan ke setiap pihak yang memperjuangkan penegakkan Islam kaffah.
“Kafir penjajah melalui tangan-tangan penguasa terus melakukan perang pemikiran, sehingga umat membiarkan demokrasi tetap diterapkan dan ide khilafah sebagai bingkai penerapan system Islam secara kaffah diserang serta senantiasa disalahkan atas setiap permasalahan negeri. Hutang luar negeri yang terus meningkat tapi masyarakat tak peduli, inilah perang pemikiran sebuah bentuk penjajahan gaya baru.” Tega sUstadzah Endiyah.
Terakhir, Ustadzah Endiyah menegaskan isu radikalisme sesungguhnya adalah upaya penguasa yang membuat umat lupa mengkritisi rezim gagal dalam mensejahterakan umat. Kembali kepada Islam adalah solusihakiki yang menjadikan umat bangkit dari keterpurukannya. Sebab, Khilafah adalah puncak syariah kaffah. Dengan adanya penerapan Khilafah maka Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya berkah serta penuh keridhoaan Allah swt pasti akan terwujud dengan sempurna.