Oleh : Sunarti
Andai cinta karenamu,
Pastilah luntur tatkala kecewa
Tersayat hati ini
Dan,
Remuknya tak terbebat
Andai pengorbanan karenamu
Pastilah ikhlas itu hilang
Tatkala balasmu pemulas bibir saja
Dan,
Beban berat menghimpit dada, sesak
Andai langkah tertatih karenamu
Terpeleset, akan menyayat telapak kaki
Jika engkau khianati
Robekan kan berdarah-darah, nyeri
Andai pikir waras ini karenamu
Tersesat diri terengkuh mimpi
tersebabmu,
Kelam, suram, tenggelam
Terengah
dan,
Hanyut kegelapan, hitam
Andai seluruh hidup untukmu
Niscaya nelangsa setiap saat, setiap masa
Mau tahu, kenapa?
Ah, atau tidak usah aku cerita
Belajar seluruh yang kubisa
Belajar segala yang kupunya
Belajar segala yang kutundukkan
Belajar segala yang melapang
Allah saja
Hanya Allah saja
Layak menilai hidupku
Layak mengoreksi kekuranganku
Layak melabeli dosa atasku
Kamu,
Manusia sepadan denganku
Ranahmu hanya sebatas mengingatkan
Menyetirku?
Ah, persetan
Salah dan benar, kau minta menang
Pantaslah,
Pedas, selalu lisanmu
Lumrahlah,
Angkuh, perilakumu
Karena kau merasa di atas
Di atas kelemahan yang kupunya
Dan,
Sekiranya, aku hanya mampu muhasabah
Dan, selalu muhasabah
Aku tak yakin ada gayung bersambut
Sekiranya dirimu berada di titik salah
Dan, aku sebagai yang mengingatkan
Yaa Rabb Pemilik Hati
Jaga selalu qalbu ini dari segala ujub
Orang sepertiku, tak pantas berbusa-busa
Hanya untuk membela kerja keras ini
Ngawi, 8 April 2020