Oleh : Sunarti
Muslimahtimes – Kala raga tak kuasa bergerak
Otak seolah mati dari fungsi
Jantung degupnya masih sempurna
Apa mungkin syaraf mati di sebagiannya
Entahlah …
Pupil mata, entah lebar entah ciut,
kutak tahu apa
Peluk terakhirku kala itu di malam buta
Panas tubuhmu nan menggejala
Tiada kusangka katamu saat itu menghiba
Kini, tubuhmu berbalut alat,
yang tak kumengerti apa guna
Suara-suara mereka debarkan degup di dada
Takut, ngeri seribu rasa
Harap-harap cemas menyapa
Muka sayu Emak, tertelangkup tempurung hijau
Hembusan napasnya mengembun di baliknya
Bebat perekat di punggung tangan keriputnya
Menekan kuat jarum elastis di vena tuanya
Masih ada sederet alat di dada
Sekian penjepit di jari tangan, jari kaki jua
Masih pula pipa karet terulur dan tersambung menggantung di bawah bed tidurnya
Sedikit itu kuintip dari balik kaca
Aroma khas lorong-lorong ruang tunggu hinggap begitu saja
Tebarkan tusukkan tajam hidung tersandera
Ah, hela napas saja tak kuasa leluasa
Sesak tiada mampu kumeronta
Kuusap kuat rambut di kepala
Tatkala kesemutan hinggap di sana
Rasa ringan tubuhpun kurasa
Bagai terbang tanpa sayap entah ke mana
Gusar singgah mendera
Argh, sakit, Mak
Bangunlah!
Kumohon!
Ingin kuterjang ruang kaca berkelambu
Warna hijau harusnya sejukkan mata
Tapi, engkau begitu angkuh merengkuh raga seorang sepuh
Mak, ingin kupeluk ragamu setiap saat di dalam sana
Dilema aku,
Tatkala harus memilih bersamamu tanpa pertolongan
Ataukah berpisah dengan keangkuhan ruang perawatan
Dalam dekap dingin ruang ICU nan mencekam
Emak ragamu di sana dibaringkan, sementara aku tak kuasa apapun lakukan
Mak, dengar aku
Mak, dengan jerit tangisku
Bangunlah, Mak, kumohon!
Aku merindu
Yaa Rabb, Sang Pemilik Raga
Kusebut namaMu dalam hembusan napas basah air mata
Bergantian dengan nama Emakku yang kini terbaring lemah
Pasrahku kepadaMu untuk kebaikan Emak nan lemah
Yaa Rabb, Sang Pemilik Kehidupan
Kuatkan raga Emak yang kini terkulai
Izinkan kubakti padanya,
yang selama ini belum kugapai
Izinkanku memiliki masa bersamanya,
Tuk kuperbaiki dan kurengkuh surga di bawah telapak kakinya