Oleh. Mak Ayu
Senyum mentari pagi menggeliat
Malu-malu merona dari peraduan
Menyapa alam dengan kelembutan
 Pada burung yang mulai berkicau bersahutan
Rumput pun terbangun mencari semburatnya
Udara mulai menghangatkan semua kehidupan
Pagi cerah nan riang menggodaÂ
Dalam episode kehidupan alamiyah
Rancak sepadan insan penuhi fitrah
Melangkah penuhi asa membangun impian
Demi hidup dalam sepenggal napas
Untuk kebutuhan jasad dan nalurinya
Pagi selalu tersungging mesra
Persatu isi semesta saling menyapa
Merajut tali sebagai makhluk-Nya
Tak kuasa menampikkan kebesaran-Nya
Dalam alur aturan yang terangkai indah
Hingga terpenuhi hasrat ketergantungan
Sehangat pagi menanti rona merah
Dinikmati semesta hangat cahayanya
Tapaki roda hidup dalam masa
Yang berputar pada poros Kuasa-Nya
Dan kami punguti sebagian isi semesta
Untuk melanjutkan fatamorgana dunia
Awali canda episode waktu kehidupan
Menyambut dalam kufur atau ketaatan
Rangkum semua titian cerita kita
Hingga malam menyelinap ke peraduan
Tinggal kita mematut dan menghisabnya
Layakkah menyambut esok berharap surga?
Ngawi, 11 November 2020