
Oleh: Tari Ummu Hamzah
MuslimahTimes.com – Buat kamu-kamu yang ngaku book lover pasti tahu sama novel Twilight karya Stephanie Meyer. Yups, novel yang berasal dari literatur Amrik ini mengangkat cerita tentang vampir yang beda dengan yang lain. Di cerita-cerita film atau novel lain, vampir selalu memburu manusia, tapi di novel Twilight ini berbeda.
Diceritakan bahwa ada sekelompok klan vampir bernama Cullen yang sudah 3 abad tidak memburu manusia. Yups 3 abad, Sob. Ketika ketua kelompok mereka yang bernama Carlisle menciptakan vampir baru, dia juga ngajarin keluarga barunya ini untuk tidak memburu manusia.
Inilah sisi unik dari cerita ini, vampir yang diceritakan tidak memburu manusia untuk memuaskan dahaga mereka akan darah, tapi sebagai gantinya mereka memburu binatang predator, seperti singa gunung atau beruang untuk dihisap darahnya sampai kering. Tapi tetap aja esensinya mereka itu sang penghisap darah.
Dalam cerita ini para vampir punya pesona yang luar biasa, selain nggak bisa menua, paras mereka juga cantik, ganteng, punya kornea mata berwarna emas, suaranya merdu, plus kaya raya. Siapa yang memandangnya bakalan klepek-klepek. Karena itu memang senjata alami mereka untuk menarik mangsanya.
Apa sih maksud judul diatas? Emang ada ya negeri sekelas Vampir? Ada donk. Di dunia ini ada yang disebut negeri berkembang kayak Indonesia, ada juga negeri-negeri maju kayak negeri-negeri di Eropa dan Amerika Serikat. Apa sih yang dimaksud dengan negeri maju? Negara maju adalah sebutan untuk negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi, melalui kemajuan teknologi dan ekonomi yang merata. Kita ambil contoh Amerika Serikat. Negeri ini punya kekayaan alam yang paling menonjol, yakni sebagai penghasil batu bara terbesar di dunia. Tapi apakah mereka puas? Ya enggak! Mereka dari dulu udah terkenal sebagai bangsa penjajah, setelah Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Banyak banget negera-negara yang udah dikeruk sumber daya alamnya oleh negeri Paman Sam ini, salah satunya ya di Indonesia.
Contohnya aja tambang emas di Freeport papua. Konon katanya, jika salah satu kota terbesar di Amerika hancur karena bom, Amerika bisa bangun lagi kota itu pakai emas dari Freeport, bahkan bisa dua kali lipat lebih bagus dari sebelumnya. Kebayang donk seberapa banyak sumber daya alam yang kita punya, tapi sudah dihisap sama Amerika. Pantes mereka jadi negara maju, kerjaannya menghisap sumber daya alam di penjuru dunia. Terutama di negeri-negri Muslim. Alhasil mereka jadi kaya, rakyatnya makmur, teknologinya canggih, sekolah gratis, kesehatan gratis, bahan pokok murah. Tapi itu semua hasil menghisap kekayaan alam dari negara jajahannya. Jadi mereka itu kuat karena sokongan energi dari negeri jajahannya. Apalagi saat ini Joe Biden terpilih sebagai presiden Amerika, menggatikan presiden Trump. Jelas bakalan banyak kebijakan-kebijakan baru yang makin mencengkram negara-negara jajahannya. Sekilas sih kayaknya dia berpihak kepada kaum Muslimin, tapi di balik itu semua dia tetap jadiin Amerika seperti “vampir” untuk negeri jajahannya.
Dari sini kita udah paham kan Sob, kalau negara-negara penjajah yang menghisap sumber daya alam di Indonesia itu udah kayak vampir di dalam novel Twilight. Korbannya dibiarin kering kekurangan darah, lama-kelamaan kalau nggak bisa bertahan bisa sekarat, biar ngga sekarat butuh transfusi, apa itu? Ya hutang, Sob.
Sedangkan nasib negeri kita ibaratnya miskin di lumbung padi sendiri. Ngga ngerasain hasilnya malah ngerasain akibatnya. Karena penjarahan besar-besaran dari negeri penjajah kondisi lingkungan yang makin buruk, kita juga ngga dapet pendidikan gratis, kesehatan gratis, bahan pokok murah dll. Bahkan kita dipaksa untuk selalu berhutang ke luar negeri.
Tapi kok bisa ya mereka itu masuk ke negeri kita, trus menjarah ini dan itu? Tampang mereka itu bak dewa yang penuh pesona. Mereka menawarkan banyak banget kerjasama. Plus menawarkan banyak solusi ekonomi. Katanya sih bakalan menguntungkan Indonesia, tapi nyatanya yang dibuat untung ya cuma para kapital, atau para pemodal, alias orang-orang kaya. Rakyat cuma bisa nelen pil pahitnya aja. Soalnya kebijakan-kebijakan yang dibuat itu cuma berpihak kepada asing sama si pemodal tadi, Sob.
Ini semua tuh disebabkan sistem kapitalisme, Sob. Sistem ini tuh mikirnya cuma keuntungan plus materi yang berlimpah ruah. Ibaratnya para kapitalis tuh ngga mau punya rumah di lahan sempit, maunya mereka menguasai satu pulau, nggak puas sama satu pulau, maka satu negara mereka kuasai. Masih kurang puas juga, akhirnya satu benua mereka jajahi. Itulah Sob karakter kapitalisme, sistem yang bikin manusia-manusia di dalamnya tuh ngga puas.
Lebih bahaya lagi mereka juga mengobrak-abrik tatanan sosial masyarakatnya. Sebab kapitalisme itu datang ke sebuah negeri nggaj sendirian, mereka bawa liberalisme dan sekulerisme yang bisa merusak akhlak generasinya. Parah ngga tuh! Udah sumber daya alamnya dijarah, masyarakatnya dirusak pula.
Inilah Sob kalau masyarakat kita, terutama kaum Muslimin ngga menerapkan aturan Allah. Pemimpinnya jadi buta akan aturan sejati, malah ngikut iming-iming negeri kafir penjajah demi memuaskan kepentingan pribadi mereka. Merusak tatanan hidup kaum Muslimin.
So, solusinya emang harus Islam yang mengatur kita. Sistem Islam tuh nggak ribet kayak sistem sekarang, Sob. Bolak-balik ganti aturan. Kalian sendiri kan yang ngerasain nggak enaknya gonta-ganti kurikulum. Puyeng ngga tuh! Islam tuh ngga kayak gitu. Aturannya udah baku. Karena mengambil aturan dari Al-Quran. Coba kalian perhatikan, dari kalian kecil sampai gede, isi Al-Quran engga berubah-ubah toh, itu sebabnya Al-Quran tuh wajib dijadikan satu-satunya sumber hukum.