Oleh : Sunarti
Muslimahtimes.com – Derasnya air mata tak lagi bisa kubendung
Begitu mata menatap puluhan hingga ratusan berita berkabung
Anak negeri, saudara-saudari hingga ulama kami
Satu persatu hadap Ilahi Rabbi
Terpapar virus tak kasat mata
Tanpa alat dia tak terlihat dan entah singgah di mana
Keberadaanmu melenakan umat yang tak percaya maupun yang percaya
Kian hari kian mengganas di tubuh manusia
Pikir-pikir simpang siur dominan sudah
Berita benar terlempar oleh berita salah
Hoax berhamburan, lumpuhkan nalar sehat
Hingga abai akan pandemi menggejala, bebas tiada sekat
Ditambah dengan tumpang tindih kebijakan
Menambah pikir awam bergejolak tak ada patokan
Kiri-kanan terseret virus mematikan
Hingga jiwa depresi tak tertahan
Pemegang tampuk kebijakan, telah abai akan keselamatan
Abai akan nyawa rakyat melayang
Utamakan ekonomi jadi pilihan
Rakyat jadi korban bertubi lagi berkelindan
Sampai kapan?
Aku telah muak, tak tahan
Di mana hati nurani manusia?
Wahai para penguasa
Kesedihan tak lagi didengar
Paru sesak berebut tempat dengan virus tak kenal lelah
Raga lemah karena kalah terpapar
Apakah jeritan jelata, hiburan bagi kalian yang hilang darah
Yaa Allah,
Mungkinkah telah kau batukan hati mereka
Para pemegang kebijakan
Sudahkan terpatri dan gelap mata atas derita rakyat jelata
Akankah menunggu tuntutan di hari penghisaban kelak
Yaa Allah,
Kini kuadukan
Atas segala kezaliman
Kini kumohonkan
Untuk kami yang tertindas, atas segala kebaikan
Engkau tidak akan turunkan ujian
Melainkan aku, kami, bisa melalui, menyelesaikan dan harapakan nilaiMu semata
Engkau tidak akan biarkan hambaMu
Terus berpelukan dengan derita
Junnah kepemimpinan sebagaimana Rasulullah contohkan
Akan selesaikan segala angkara dan durjana
Yang akan selesaikan segala kezaliman nyata
Dan kini telah tersibak kapitalisme-sekularime adalah keburukan
Ngawi, 5 Juli 2021