Oleh. Azeeza
MuslimahTimes.com – Izumi gadis belia yang sedang menanti jodohnya beberapa kali proses taaruf pernah dijalaninya namun tak jua berakhir di pelaminan orang tuanya terus mendesak agar Izumi segera menikah hingga akhirnya Izumi menerima calon suami yang diajukan oleh ayahnya.
*****
Dari sekian banyak orang yang datang untuk bertakziyah pada saat pemakaman ayah tercinta, perhatian Izumi tertuju pada seorang pria misterius yang berjaket hitam dan berkaca mata yang berdiri tepat di hadapan pusara ayah rahimahullah. Hati Izumi bertanya-tanya siapakah gerangan? karena di antara para petakziyah yang hadir sosok pria tersebut sama sekali bukan bagian dari kaum kerabat maupun saudara Izumi.
Sesampainya di rumah, ibu memanggil Izumi karena ada Pak Slamet sahabat ayahnya ingin bertemu. Begitu memasuki ruang tamu Izumi benar-benar terkesima, karena pria misterius itu kini ada di hadapannya.
“Bu ini Ryuu, yang ingin saya kenalkan kepada Pak haji rahimahullah, kebetulan tadi juga ikut hadir di pemakaman,” kata Pak Slamet.
“Oh iya alhamdulillah kalau begitu, perkenalkan ini putri Ibu,” sahut ibu sambil menunjuk ke arah Izumi.
Sedangkan Izumi hanya bisa tertunduk malu di hadapannya, Izumi benar-benar tidak menyangka sama sekali kalau pria misterius itu adalah pria yang hendak ayah jodohkan dengannya. Pantas saja tadi dia terlihat begitu terpukul dengan kepergian ayah, karena seharusnya di hari inilah kita bisa bertemu.
Perasaan sedih bercampur haru, seandainya ayah masih ada dan langsung memperkenalkan Ryuu pada Izumi. Mungkin Izumi akan merasa sangat bahagia, tapi kini yang ada malah rasa sedih yang begitu mendalam, sampai-sampai air mata Izumi tak kuasa terbendung lagi. Akhirnya mereka pamit undur karena memang masih banyak tamu yang datang silih berganti untuk bertakziyah.
Malam pun datang menjelang, rumah mulai terasa sepi dan rasa kehilangan semakin menembus qalbu Izumi. Masih melekat dalam ingatan Izumi kenangan bersama Ayah yang begitu hangat, biasanya malam hari adalah waktu Izumi untuk memijat beliau.
Tak lama kemudian Ibu datang, kemudian bertanya, “Bagaimana pendapatmu tentang Ryuu? Sepertinya orangnya saleh, sopan, dan tampan kan?” tanya Ibu pada Izumi.
“Iya juga sih, tapi Bu usianya kan tiga tahun lebih muda dari Izumi masa iya Izumi nikah sama berondong,” jawab Izumi sambil bercanda.
“Memang kenapa, Rasulullah saja menikahi Siti Khadijah yang usianya jauh lebih tua dari beliau.” ibu pun menimpali ucapan Izumi.
“Iya juga sih … memang Ryuu tertarik gitu sama Izumi, kita juga kan belum tahu Bu tanggapan dari Ryuu setelah tadi bertemu,” ucap Izumi panjang lebar.
“Ya sudah kalau begitu, biar Ibu telepon Pak Slamet biar tahu kepastiannya,” ucap Ibu yang mencoba menenangkan Izumi.
Setelah berbicara panjang lebar dengan Pak Slamet, ibu malah minta nomor ponsel Ryuu dan langsung dihubunginya.
“Alhamdulillah Izumi katanya Ryuu siap melanjutkan taaruf, tapi menurut Ibu kalau kalian sudah saling cocok kenapa tidak langsung nikah saja?” tanya Ibu pada Izumi.
“Apa Bu kok secepat itu?” Izumi malah balik bertanya.
“Iya, ini kan amanah dari ayahmu. Ayah tuh mau Izumi cepet-cepet nikah, kebetulan mumpung saudara-saudara dan kerabat dekat kita masih pada kumpul di sini,” pinta Ibu pada Izumi.
Izumi masih diam terpaku tanpa kata-kata dan akhirnya menjawab.
“Izumi belum mengenal Ryuu Bu, kami baru saja ketemu tadi siang, masa sudah langsung nikah saja,” jawab Izumi dengan tegas.
“Ya sudah coba pikirkan saja dulu, lebih baik lagi kalau salat istikharah dan minta petunjuk-Nya,” pinta Ibu.
Malam itu Izumi melakukan salat istikharah, memohon petunjuk kepada Ilahi Rabbi agar diberikan ketetapan hati. Jika memang benar Ryuu adalah jodoh terbaik Izumi, yang akan menuntun Izumi menuju surga. Dengan senantiasa meluruskan niat menikah semata-mata karena Allah. Bukan karena tahta, harta maupun jabatan semata.
Satu hal yang membuat Izumi lebih condong memilih Ryuu, karena Ryuu berbeda dengan pria-pria lain yang pernah datang melamarnya. Meski baru pertama kali bertemu, Izumi melihat Ryuu lah sosok imam yang dia cari selama ini. Izumi tahu banyak tentang Ryuu dari lampiran biodata yang Izumi terima. Yang membuat hati Izumi lebih yakin adalah Ryuu sama-sama menjadi bagian dari para pejuang Islam Kaffah.
Cianjur, 4 Maret 2022