Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2023
  • September
  • 21
  • Agar Pernikahan Tak Hanya Manis di Awal

Agar Pernikahan Tak Hanya Manis di Awal

admin.news 21/09/2023
20230921_174711
Spread the love

 

Oleh. Hana Annisa Afriliani, S.S

(Aktivis Dakwah dan Penulis Buku)

muslimahtimes.com – Manusia dianugerahi Allah naluri untuk saling mencintai, termasuk dengan lawan jenis. Maka, ketertarikan bersifat jinsiyah antara laki-laki dan perempuan menjadi sebuah keniscayaan yang tak bisa dielakkan. Namun, Islam memiliki rambu-rambu dalam menyalurkan ketertarikan atau rasa cinta antara laki-laki dan perempuan tersebut, yakni dengan ikatan pernikahan.

Banyak pasangan mendamba pernikahan bahagia, sebagaimana memang Islam menggariskan tujuan pernikahan adalah untuk meraih sakinah mawadah warahmah. Namun, realitanya terkadang tak sesuai harapan. Begitu banyak kerikil dalam perjalanan pernikahan, bahkan badai besar yang mengguncang keutuhan rumah tangga.

Taburan bunga asmara yang di awal pernikahan begitu bermekaran menghiasi hari-hari, di tahun-tahun pernikahan yang menginjak usia belasan bahkan puluhan, semuanya layu bahkan mati. Kehangatan dalam rumah tangga hampir tak lagi terasa. Yang setiap hari ada hanyalah rutinitas pekerjaan suami dan istri.

Mengapa itu semua bisa terjadi? Bukankah kualitas sebuah pernikahan adalah salah satu penentu kualitas generasi yang lahir di dalamnya? Sudah selayaknya kita mengevaluasi diri, bisa jadi faktor-faktor inilah yang menyebabkan pernikahan yang kita jalani tak lagi terasa manis seperti awal.

Pertama, kurangnya komunikasi antara suami dengan istri. Ya, banyak pasangan yang kehilangan moment mengobrol, mereka disibukkan dengan gadget. Sehingga meski raga berada dekat, namun hati dan jiwa tak lagi saling terhubung. Padahal mengobrol merupakan aktivitas penting dalam membangun keharmonisan rumah tangga. Apalagi bagi seorang istri, diajak mengobrol oleh suaminya merupakan kenikmatan yang dapat menghapus penatnya karena seharian melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Tetapi sayangnya banyak suami yang mengabaikan kebutuhan mengobrol ini. Jangankan menanggapi cerita istri, sekadar mendengarkankannya saja mungkin malas. Pada akhirnya, kurangnya komunikasi inilah yang akan memunculkan bibit-bibit kegersangan dalam rumah tangga.

Kedua, jarang atau bahkan tidak pernah meluangkan waktu pergi berdua saja bersama pasangan. Kesibukan masing-masing, apalagi ketika sudah dikaruniai anak, pergi berdua dengan pasangan mungkin sudah tak pernah lagi dilakukan. Padahal justru inilah kunci merekatkan hubungan antara suami istri. Apa salahnya meluangkan waktu berdua sebentar saja dengan pasangan tanpa membawa anak-anak, misalnya makan malam berdua di luar.

Ketiga, memanggil istri dengan panggilan yang buruk atau tidak disukai. Padahal memanggil dengan panggilan yang disukai istri dapat melekatkan rasa cinta dan juga kehangatan dalam hubungan rumah tangga. Ini sunnah Rasulullah saw. Sebagaimana beliau pun memanggil sang istri, Aisyah r.a dengan sebutan Humaira artinya yang berpipi kemerah-merahan. Inilah salah satu bentuk romantisme dalam pernikahan. Bukan malah sebaliknya, memanggilnya istri dengan panggilan yang buruk, jelas ini bukan adab yang baik dalam kehidupan berumah tangga.

Keempat, saling menutupi aib pasangan. Ketika berkumpul dengan teman atau keluarga, sudah menjadi hal yang alami jika obrolan begitu mengalir ke mana-mana, bahkan tanpa sadar mungkin kita membicarakan aib pasangan kita. Padahal jelas hal tersebut dilarang dalam Islam. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 187, “….mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka“. Imam Nawawi dalam Tafsir An-Nawawi juz 1 halaman 49 menjelaskan makna pakaian tersebut adalah saling menutupi keburukan (aib).

Kelima, tidak lagi perhatian. Sangat banyak pasangan suami istri yang sudah menikah belasan bahkan puluhan tahun menjadi saling cuek satu sama lain. Bahkan untuk memberi kabar saat bepergian saja tidak dilakukan. Padahal perhatian-perhatian kecil sekali pun akan dapat menumbuhkan cinta setiap hari. Sekadar menanyakan, “Apakah kamu sudah makan?” jelas mampu membuat pasangan kita merasa dipedulikan. Perhatian juga bisa berbentuk perbuatan, misalnya suami tiba-tiba membantu istri dalam pekerjaan rumah karena melihat istri kerepotan mengurus anak. Jika perhatian-perhatian kecil dalam rumah tangga tetap dilakukan, yakinlah akan selalu bersemi bunga-bunga cinta di dalamnya.

Demikianlah beberapa faktor yang dapat memudarkan kehangatan dalam rumah tangga. Maka, sudah selayaknya kita memperhatikan hal-hal tersebut yang mungkin selama ini terabaikan. Ingatlah, bahwa pernikahan yang bahagia akan mampu melahirkan anak-anak yang juga bahagia dan baik perkembangan emosionalnya. Bukankah kita mendamba generasi berkualitas untuk membangun peradaban cemerlang di masa depan? Jadi, mari perbaiki pernikahan kita, ciptakan cinta setiap harinya.

Continue Reading

Previous: Tujuh Alasan Mengapa Memilih Rujuk
Next: Waspadai, Red Flag Pernikahan yang Paling Berbahaya

Related Stories

Skill Bertahan Hidup Meski Hidup Sulit WhatsApp Image 2025-10-20 at 20.20.37

Skill Bertahan Hidup Meski Hidup Sulit

20/10/2025
Tujuh Cara Menciptakan Ruang Aman di Keluarga WhatsApp Image 2025-10-20 at 18.49.13

Tujuh Cara Menciptakan Ruang Aman di Keluarga

20/10/2025
Waspadai, Empat Faktor Pemicu Perceraian Dini WhatsApp Image 2025-08-08 at 21.13.19

Waspadai, Empat Faktor Pemicu Perceraian Dini

08/08/2025

Recent Posts

  • Forum Ukhuwah Muslimah Banyiwangi Gelar Dialog Bersama tentang Moderasi Beragama
  • Two State Solution: Solusi Sesat!
  • Mafia Tambang Ilegal, Biang Kapitalisme
  • Wibawa Guru di Ujung Tanduk: Antara Disiplin, Moralitas, Remaja, dan Kegagalan Sistem
  • Femisida: Perempuan Dilahirkan, Laki-laki Mematikan

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Forum Ukhuwah Muslimah Banyiwangi Gelar Dialog Bersama tentang Moderasi Beragama IMG-20251009-WA0000

Forum Ukhuwah Muslimah Banyiwangi Gelar Dialog Bersama tentang Moderasi Beragama

21/10/2025
Two State Solution: Solusi Sesat! WhatsApp Image 2025-10-21 at 20.51.01

Two State Solution: Solusi Sesat!

21/10/2025
Mafia Tambang Ilegal, Biang Kapitalisme WhatsApp Image 2025-10-21 at 20.42.14

Mafia Tambang Ilegal, Biang Kapitalisme

21/10/2025
Wibawa Guru di Ujung Tanduk: Antara Disiplin, Moralitas, Remaja, dan Kegagalan Sistem WhatsApp Image 2025-10-21 at 20.29.40

Wibawa Guru di Ujung Tanduk: Antara Disiplin, Moralitas, Remaja, dan Kegagalan Sistem

21/10/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.