Oleh. Eva Arlini
(Pengurus Rumah Quran Al Aqsho)
Muslimahtimes.com–Setelah pembantaian besar besaran terus dilakukan zionis Israel kepada penduduk Palestina di Gaza, akhirnya TNI turun tangan juga. Melalui laman situs Pusat Penerangan TNI dikabarkan bahwa Markas Besar (Mabes) TNI menyiapkan bantuan untuk Palestina. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Untuk itu, TNI menyiapkan dua Pesawat Hercules C-130 A-1327 dan A-1328 milik TNI AU.
Sekilas melihat video mengenai hal tersebut melewati beranda TikTok penulis, penulis sempat merasa terharu karena akhirnya tentara dari negeri mayoritas muslim ini ikut turun tangan juga menolong saudaranya di Palestina. Namun ternyata bantuan yang diberikan bukan seperti yang ada dalam benak penulis, yakni bantuan militer. Bantuan yang dimaksud adalah bantuan logistik.
Bukan soal bersyukur atau tidak atas niat baik pemerintah Indonesia untuk membantu penduduk Palestina. Tetapi penulis sebagai rakyat mempertanyakan, samakah kemampuan individu atau lembaga kemasyarakatan dengan negara?
Masyarakat dunia berlomba – lomba memberi bantuan makanan, obat – obatan, kain kafan dan sejenisnya sebagai solidaritas bagi penduduk Palestina. Bantuan tersebut lama bertumpuk – tumpuk di pintu perbatasan rafah karena Mesir yang tak mengizinkan pintu masuk keluar Gaza itu dibuka. Lalu bantuan yang sama diberikan oleh mereka yang kelasnya adalah sebuah negara?
Tidakkah penguasa menyadari, sebenarnya mereka bisa membantu saudara mereka lebih dari itu?
Pertanyaan yang sama untuk negara – negara muslim lainnya. Tidakkah para penguasa arab dan lainnya memandang bahwa tentara mereka dibutuhkan untuk mengusir penjajah zionis Israel dari tanah umat Islam tersebut? Mengapa bukan mengirim tentara untuk membantu Hamas melawan zionis Israel, sebagaimana yang dilakukan Amerika dan sekutunya kepada zionis Israel?
Amerika dan sekutunya mengirimkan bantuan militer kepada Israel. (cnnIndonesia.com/12/10/23)
Namun negeri dengan mayoritas muslim ini justru membatasi diri dengan hanya mengirim bantuan logistik ke sana. Ingatlah bahwa di Palestina ada Masjidil Aqsho, kiblat pertama kaum muslimin, tempatnya salah satu Masjid Suci yang ketika salat di dalamnya sekali saja diganjar 500 pahala. Tanah Palestina telah dibebaskan oleh kaum muslimin dulunya. Sesama muslim itu bersaudara. (QS. Al Hujurat: 10)
Rasulullah saw bersabda:
“Seorang Musim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya” (HR. Muslim no. 2564)
Lalu kenapa para penguasa negeri – negeri muslim tak bertindak sesuai kemampuan mereka?
Halaman Facebook Sunday Roast, sebuah media digital asal Inggris memuat sebuah video tentang 145 negara dengan kekuatan militernya. Dalam video tersebut dikatakan bahwa Israel memiliki kekuatan militer peringkat 18. Cukup kuat. Namun ada 5 negara muslim yang militernya lebih kuat dibanding Israel, yakni Iran, Mesir, Indonesia, Turki dan Pakistan.
Menarik sekali ketika dikatakan bahwa militer Indonesia lebih kuat dibanding Israel. Kekuatan militer Indonesia berada di urutan ke 13. Sementara di urutan pertama dipegang oleh Amerika. Disebutkan bahwa kekuatan Indonesia tak lepas dari peran Cina, Rusia, dan Barat. Indonesia bekerja sama erat dengan Cina dalam proyek infrastruktur. Maka, dalam kemiliteran Indonesia memperkuat hubungannya dengan Amerika.
Keduanya menyepakati pendanaan senjata senilai $13, 9 dolar. Termasuk di dalamnya 36 jet tempur F15. Ternyata kekuatan militer Indonesia yang ditopang oleh Amerika bukan tanpa konsekuensi. Dengan itu semua, Indonesia takkan membahayakan kepentingan Amerika, di mana Amerika mendukung penuh Israel.
Tak jauh beda dengan kondisi empat negara muslim lainnya yang memiliki kekuatan militer lebih baik dibanding Israel. Mereka memiliki kepentingan untuk mengamankan negara mereka sendiri seperti Mesir dan memiliki hubungan baik dengan Israel seperti Turki. Bahkan di tengah keganasan Israel pada rakyat Palestina, Pakistan justru ingin menormalisasi hubungannya dengan Israel yang sebelumnya renggang.
Alhasil kelima negara muslim ini diprediksi dalam video tersebut tak akan mau membantu Hamas melawan Israel. Nyawa – nyawa ribuan anak – anak dan wanita Palestina tak berarti bagi mereka. Demikinlah 2 poin penting yang menyebabkan para penguasa negeri – negeri muslim enggan membantu Palestina sesuai kapasitas mereka sebagai pemilik kekuatan militer, yakni kuatnya sentimen kebangsaan (ashobiyah) dan menjadi teman baik pihak penjajah.
Saat ini kita tak bisa menyalahkan sikap negara – negara muslim yang enggan menggerakkan militernya atas nama sekat kebangsaan. Amanah konstitusi non Islam saat ini memang demikian, bahwa otoritas negara bangsa terbatas pada bangsa dan wilayahnya sendiri. Meski sedekat itu Mesir dengan Palestina, namun ketika al Sisi beralasan tak mau ikut campur urusan negara tetangga dan hanya ingin menjaga warga dalam batas – batas negaranya saja, hal itu sudah tepat menurut konsep negara bangsa. Meski penguasa negeri – negeri muslim itu adalah muslim, hamba Allah, namun konsep kenegaraan yang diakui dan diikuti mereka saat ini adalah konsep negara kebangsaan ala barat. Mereka telah terikat dan menjadikan Amerika dan PBB sebagai hakim pemutus perkara perselisihan internasional. Sehingga menyalahi titah Amerika dan PBB bagi mereka terasa berat.
Makanya para penyeru penegakan Syariah dan Khilafah meyakini bahwa untuk menembus sekat – sekat kebangsaan dan lepas dari pengaruh pihak penjajah, kaum muslimin harus mewujudkan apa yang sudah dijanjikan dalam hadist Rasulullah saw, yakni Khilafah ‘ala minhaj an nubuwwah.
Sebagainya yang disebutkan dalam Kitab Ajhizah al Daulah karya Syekh Taqiyuddin, Khilafah adalah negara yang berdiri dengan konsep Islam. Dasarnya akidah Islam. Sumber hukumnya al Quran dan as Sunnah. Khalifah sebagai pemimpin negara Khilafah hanya akan tunduk kepada aturan Allah Swt.
Ketika ketundukan hanya pada Allah, maka yang berlaku adalah al Quran surat al Hujurat ayat 10, bahwa muslim itu bersaudara. Muslim wajib melindungi saudaranya dari kejahatan orang – orang yang jahat. Palestina akan dianggap sebagai bagian dari kaum muslimin seluruh dunia sebagaimana pandangan Islam terhadap tanah Palestina. Darisitulah tentara kaum muslimin semua bisa terdorong untuk bergerak, membebaskan Palestina dari penjajahan Israel dan menolong muslim Palestina dan muslim di negeri – negeri lainnya yang disakiti musuh – musuh Allah. Semoga harapan itu segera terwujud. Aamiin ya Allah