Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2024
  • January
  • 4
  • Risalah Akhir Tahun Banyuwangi

Risalah Akhir Tahun Banyuwangi

admin.news 04/01/2024
IMG_20240104_180440
Spread the love

Reportase
Risalah Akhir Tahun 2023: Kapitalisme Petaka bagi Perempuan dan Generasi, Islam Solusi Hakiki

Muslimahtimes.com–Risalah Akhir Tahun 2023 yang diselenggarakan Forum Ukhuwah Muslimah Banyuwangi ini mengambil tema “Kapitalisme Petaka bagi Perempuan dan Generasi, Islam Solusi Hakiki.” Acara ini digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia pada Ahad (31/12/2023).

Menurut panitia, acara ini dilatarbelakangi sebagai bentuk kepedulian atas maraknya konflik agraria yang terjadi sepanjang tahun 2023 sehingga berdampak besar bagi kehidupan termasuk bagi perempuan dan generasi. Di Banyuwangi sendiri acara ini diikuti sekitar 60 tokoh umat dengan dipandu oleh moderator, Evinda Putri, M.Si.

Diawali oleh pemaparan fakta oleh moderator dimana tahun 2023 menurut catatan komnas HAM per november ada laporan pengaduan konflik signifikan 629 kasus.

Acara dilanjutkan dengan penayangan video konflik agraria di Wongsorejo, tahun 2012 dimana HGU perusahaan Wongsorejo yang seharusnya berakhir justru izin penambangannya dilanjutkan dengan dalih industrialisasi.

Kemudian di Tumpang Pitu, sebagaimana terjadi di daerah lain warga sangat terdampak atas aktivitas ini, diantaranya yang pernah terjadi adalah 300 ha tanaman jagung rusak akibat banjir sebagai dampak aktivitas penambangan. Selain itu, menurut penuturan warga efek pertambangan membuat nelayan makin kesulitan lantaran besarnya modal yang harus dikeluarkan untuk bahan bakar.

Selanjutnya pemaparan pemateri. Pertama, Fatah Vidari, S.Pd mengungkapkan bahwa adanya kasus perampasan ruang hidup semestinya membuat kita peduli dengan mencari akar masalahnya. Dalam hal ini adalah adanya Oligarki, dimana penguasa dan pengusaha menjalin hubungan diam-diam. Bahkan KPA tahun 2021, dalam celetukannya Presiden mempersilahkan kepemilikan lahan asal ada proposalnya. Kasus lain adalah adanya UU Ciptaker untuk kemudahan investasi.

Beliau melanjutkan solusi atas problem tersebut tidak bisa dengan demokrasi karena justru menjadi sebab adanya oligarki. Karenanya butuh tata aturan Islam dalam negara Khilafah. Pertama, Islam memandang penguasa adalah junnah atau perisai umat. Kedua, Islam membagi kepemilikan menjadi tiga yakni kepemilikan pribadi, umum, dan negara. Atas hal ini kepemilikan umum tidak boleh dikelola pribadi melainkan dikelola negara untuk kemaslahatan umat. Begitupun kepemilikan individu seperti lahan milik individu tak bisa dimiliki oleh korporasi.

Kedua, Yuniar Firdaus S.Si, tegas menyatakan kita harus mencari solusi yang benar atas problem tersebut. Dimana akar masalahnya adalah penerapan demokrasi kapitalisme. Menurut beliau permasalahan ini terjadi secara global karenanya butuh solusi yang mampu menyelesaikan secara global pula. Dulu Rasulullah mendirikan negara Khilafah setelah memiliki kekuatan untuk mewujudkannya. Dan negara ini pula yang akan menjadi solusi atas konflik agraria. Lalu lanjut beliau, perubahan yang bisa dilakukan untuk mewujudkan nya adalah:
1. Melakukan amal/tindakan sama persis seperti cara Rasul melakukan perubahan.
2. Memiliki arah dan bentuk yang sama dengan yang dicontohkan Rasul.
3.Menuju target dan tujuan yang sama seperti tujuan Rasul.

Acara ini dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan kesimpulan bahwa:
1. Sepakat bahwa yang dibutuhkan generasi saat ini adalah memperbaiki akhlak, namun tak cukup karena kerusakan generasi begitu massif sehingga butuh peran negara.
2. Apa yang terjadi oleh Rasulullah patutlah menjadi contoh bahwa beliau berdakwah tak menunggu keluarga beliau seluruhnya telah menjadi muslim.
3. Solusi yang diberikan Pemerintah yakni UU Konflik Agraria ternyata tak mampu memberikan solusi menyeluruh. Hal ini terjadi karena watak penguasa adalah untung rugi sehingga meniscayakan keberpihakan pada korporasi. Karenanya investasi sebagai jalan untuk pertumbuhan ekonomi tak mungkin dihapus meskipun nyata telah merugikan rakyat.

Acara ditutup dengan closing statement kedua pemateri yang sama-sama sepakat kebutuhan Khilafah dan semestinya turut memperjuangkan tegaknya.

Reporter: Sri Wahyuni, S.Pd

Continue Reading

Previous: Komunitas Istri-istri Happy Brebes Mengadakan Acara Risalah Akhir Tahun, Begini Keseruannya!
Next: Indonesia Kaya Potensi Migas, Mampukah Mengelola?

Related Stories

Mubalighah Aswaja dalam Liqo Muharam Mubalighah 1446 H Menolak  PP No 28/2024 IMG_20240813_171142

Mubalighah Aswaja dalam Liqo Muharam Mubalighah 1446 H Menolak  PP No 28/2024

13/08/2024
Jaminan Halal yang Tidak Dijamin IMG-20240213-WA0006

Jaminan Halal yang Tidak Dijamin

15/02/2024
Indonesia Kaya Potensi Migas, Mampukah Mengelola? IMG_20240212_173611

Indonesia Kaya Potensi Migas, Mampukah Mengelola?

13/02/2024

Recent Posts

  • Genosida Membuat Rakyat Gaza Merana, Islam Solusi Paripurna
  • Pendidikan Berkualitas adalah Hak Seluruh Rakyat
  • Kemerdekaan Hakiki bagi Seorang Muslim
  • Terjajah tapi Merasa Merdeka, Ironisme HUT RI ke-80
  • Memblokir Rekening “Nganggur”, Negara Mengabaikan Hak Rakyat

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Genosida Membuat Rakyat Gaza Merana, Islam Solusi Paripurna WhatsApp Image 2025-08-18 at 11.34.07

Genosida Membuat Rakyat Gaza Merana, Islam Solusi Paripurna

18/08/2025
Pendidikan Berkualitas adalah Hak Seluruh Rakyat WhatsApp Image 2025-08-18 at 11.13.16

Pendidikan Berkualitas adalah Hak Seluruh Rakyat

18/08/2025
Kemerdekaan Hakiki bagi Seorang Muslim WhatsApp Image 2025-08-18 at 10.48.28

Kemerdekaan Hakiki bagi Seorang Muslim

18/08/2025
Terjajah tapi Merasa Merdeka, Ironisme HUT RI ke-80 WhatsApp Image 2025-08-18 at 10.40.16

Terjajah tapi Merasa Merdeka, Ironisme HUT RI ke-80

18/08/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.