Oleh. Hana Annisa Afriliani,S.S
(Aktivis Dakwah dan Penulis Buku)
Muslimahtimes.com–Pembahasan soal hijrah mengemuka setiap kita memasuki bulan Muharram. Ya, karena di bulan inilah terdapat peristiwsa hijrah Rasulullah saw dari Makkah ke Madinah. Jika kita menilik maknanya, secara dzahir hijrah artinya berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Adapun secara maknawi, hijrah artinya berpindah dari kondisi yang buruk menuju kondisi yang baik. Karena secara Bahasa, hijrah berasal dari kata hajara yang bermakna meninggalkan atau menjauhkan.
Seorang muslim wajib berhijrah, yakni meninggalkan sikap hidup jahiliah menuju sikap hidup islami. Tak hanya itu, seorang muslim juga wajib meninggalkan sistem hidup sekuler kapitalis menuju kehidupan Islam yang kaffah. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman dan kesadaran untuk mampu memiliki tekad demikian.
Hijrah Wajib Istikamah
Banyak orang berbondong-bondong hijrah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ada yang perubahannya drastis, ada pula yang hanya sedikit saja. Akan tetapi, yang jelas hijrah wajib istikamah agar tidak kembali berbalik arah. Istikamah adalah bertahan dalam ketaatan, mampu bertahan dari segala godaan duniawi yang mungkin saja akan mengguncang ketataan tadi. Sungguh, hijrah itu bukan sebuah opsi, melainkan kewajiban.
Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami adalah Allah’, lalu mereka istiqomah, maka tidak ada rasa takut atas mereka dan tidaklah mereka merasa sedih. Mereka itulah para penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-Ahqaf: 13-14).
Sejatinya dalam keistikamahan terdapat begitu banyak kebaikan. Bukankah kita senantiasa memohon kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus? Maka, istikamah ketika mendapatkan hidayah merupakan sebuah kewajiban. Allah Swt telah mengingatkan dalam surah Hud ayat 112, “Maka beristikamahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”
Hakikatnya hijrah pasti menemukan banyak tantangan, sebagaimana setan telah berjanji kepada Allah untuk menggoda manusia hingga hari kiamat agar dapat menggelincirkan ke jalan maksiat. Dengan demikian dibutuhkan support system agar hijrah tak kembali berbalik arah.
Agar Istikamah Sampai Akhir Hayat
Ada beberapa hal yang dapat menunjang keistikamahan kita dalam hijrah, di antaranya:
Jangan sendirian. Kita butuh komunitas yang akan selalu menjaga kita tetap berada dalam jalur ketataan kepada Allah Swt. Karena adanya komunitas atau circle yang satu visi misi dengan kita membuat kita selalu ada yang mengingatkan ketika melenceng dari syariat-Nya. Oleh karena itu, bergabunglah bersama komunitas yang mampu menjadi support system terbaik bagi hijrah kita.
Teruslah mengkaji Islam. Karena landasan dari setiap amal perbuatan adalah ilmu. Tanpa ilmu, seseorang takkan mampu memahami mana yang benar dan mana yang salah. Maka, tuntutlah ilmu sebanyak mungkin, khususnya ilmu agama. Karena ilmu itulah yang akan menjadi benteng bagi kita dalam menghalau godaan maksiat. Sediakan waktu kita untuk hadir dalam forum-forum kajian Islam, jangan menunggu waktu luang. Prioritaskan mengkaji Islam di antara agenda-agenda kita karena hal tersebut merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Berkontribusi dalam dakwah menegakkan sistem Islam dalam institusi negara (khilafah). Karena hijrah juga butuh peran negara. Akan terasa berat seseorang istikamah di jalan ketaatan jika tidak didukung oleh sistem hidup yang juga islami. Lihatlah saat ini, betapa banyak individu yang berhijrah menjadi pribadi muslim yang taat, namun fakta kehidupan saat ini justru menyajikan banyak godaan kemaksiatan. Misalnya, maraknya suap/risywah demi mendapat pekerjaan, tuntutan berpakaian yang membuka aurat di dunia kerja, pembungkaman penguasa atas suara kritis yang mengoreksi kebijakan penguasa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kita harus menyadari akan urgensi hadirnya sistem yang kondusif bagi terjaganya sebuah ketataan, yakni sistem Islam dalam negara Khilafah. Di sinilah pentingnya setiap muslim berkontribusi dalam perjuangan menegakkan Khilafah di atas muka bumi ini. Karena hanya dengan khilafahlah, setiap muslim akan mampu menjalankan ajaran agamanya secara sempurna.
Demikianlah tantangan hijrah di era sekularisme kapitalisme, tanpa adanya Khilafah maka keistikamahan perlu dijaga oleh ketahanan individu. Perbanyaklah berdoa kepada Allah agar selalu dijauhkan dari bisikan setan yang sentiasa berupaya menjerumuskan kita ke dalam kesesatan. Wallahu’alam bis shawab