Oleh. Kholda Najiyah
Muslimahtimes.com–Aneh-aneh saja kejadian di dunia yang semakin tua ini. Bagaimana bisa, seorang penyandang disabilitas yang buntung, tak memiliki dua tangan yang lengkap, bisa memperdaya para wanita Bahkan ada yang dirudapaksa sampai berbadan dua. Para korban bukan perempuan sembarangan, tapi kalangan mahasiswi dan beberapa pelajar. Ada juga yang masih di bawah umur.
Jumlahnya pun tidak satu-dua, melainkan 17 korban. Innalillaahi. Ternyata, manusia yang tak tahu diri itu benar-benar nyata. Diuji kekurangan secara fisik, bukannya mawas diri malah memanfaatkan keadaan. Bukannya menjadi pribadi yang baik dan mendekat pada Allah, malah berlaku maksiat.
Kepada para korban, malang nian nasib kalian. Licik sekali pelaku memanfaatkan kelemahan kalian. Betapa manipulatifnya hingga kalian tak berdaya masuk perangkap jahatnya. Menjadi mangsa pelaku tak bermoral. Sungguh kejadian yang benar-benar di luar nalar. Jangan ada lagi korban.
Semoga ini menjadi pelajaran kita semua. Terbukti, rasa takut kepada manusia itu ada. Ketika terperdaya dalam perangkap kata-kata penuh mantra jahat, ternyata akal tak bisa mencerna dengan benar. Logika hilang dan seolah tidak bisa menolak tipu daya. Maka, mari kita semua waspada dari orang-orang yang berperilaku manipulatif. Nyatanya, hari ini banyak sekali orang-orang yang memperdaya dengan kata-katanya.
Lebih dari itu, kejadian ini mengingkatkan pada kita, rusaknya masyarakat jika sistem pergaulan pria dan wanita tidak diterapkan dengan tegas. Munculnya kejahatan dan kriminalitas, antara lain karena tidak ditegakkannya sistem Islam, termasuk pengaturan hubungan laki-laki dan perempuan.
Tanpa bermaksud menyalahkan para korban, jika laki-laki dan perempuan paham cara menjaga diri dan kehormatannya, maka harusnya bisa menolak tindakan di luar rambu-rambu Islam. Dengan demikian, semestinya kejadian ini bisa dihindari. Namun, begitulah takdir. Kita yang tidak berada di posisi korban, tidak tahu persis situasi saat mereka terperdaya. Kita hanya bisa mengambil pelajaran agar kelak kejadian seperti ini tidak terulang.
Nah, berikut ini lima saran pada para perempuan untuk menjaga diri dari potensi pelecehan seksual:
- Hindari Sendirian dan Menyepi
Kalau bisa, jangan duduk sendirian, apalagi di tempat yang sepi dan rawan didekati laki-laki. Sebaiknya bersama teman. Kalau terpaksa sendiri, boleh di tempat yang aman dan agak ramai, seperti di kantin atau perpustakaan. Jangan melamun. Jangan biarkan pikiran kosong. Berzikirlah atau berpikirlah. Jangan biarkan pikiran kosong menjadi sarana dimanipulasi. Jangan melampiaskan rasa kesepian, dengan mencari teman laki-laki.
- Jangan Berduaan dengan Laki-laki Bukan Mahram (Khalwat)
Jika sedang sendirian dan didekati laki-laki, alih-alih berkenalan dan mengobrol panjang lebar, justru kalian harus pergi menghindar. Jika memang disapa dan ditanya, jawab seperlunya. Sesudah itu tinggalkan menuju ke tempat keramaian. Bersikaplah skeptis alias tidak mudah percaya, khususnya pada orang baru yang say hello mengajak kenalan. Walaupun orangnya good looking, belum tentu baik tujuan dan perangainya. Jangan mudah tersanjung. Jangan mudah tergiur.
Jika kebetulan di satu ruangan dan ternyata hanya berdua, segera tinggalkan ruangan. Berada dalam satu ruangan dengan laki-laki yang bukan mahram, apalagi kondisi tertutup, dapat memicu fitnah dan membuka peluang terjadinya tindakan yang tidak diinginkan. Islam sangat melarang hal tersebut.
- Menjaga Aurat
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga aurat. Bagi perempuan, aurat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan menutup aurat, seorang perempuan tidak hanya melindungi dirinya dari pandangan yang tidak seharusnya, tetapi juga menjaga kehormatannya. Imbangi pakaian yang sudah menutup aurat dengan perbuatan yang terjaga. Untuk itu, pelajari agama Islam, terutama tentang tata pergaulan. Perkuat iman dan aqidah, agar tidak mudah goyah. Istikamah di mana pun dalam setiap pergaulan.
- Bergaul dalam Lingkaran yang Baik
Islam menganjurkan untuk bergaul dengan orang-orang yang baik dan beriman. Lingkungan pergaulan yang positif akan memberikan pengaruh yang baik pula pada diri seseorang. Hindari tempat-tempat yang kurang baik dan berpotensi menimbulkan fitnah. Seperti tempat nongkrong yang remang-remang, taman yang sepi dan terlebih lagi penginapan atau kos-kosan laki-laki. Jangan mendatanginya, walaupun bersama teman-teman. Jaga kehormatan.
- Dilarang Ikhtilath dan Gaul Bebas
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang bermanfaat dan tidak menyimpang dari norma-norma agama. Hindari pergaulan bebas yang dapat merusak moral dan membuka peluang terjadinya pelecehan. Miliki teman-teman perempuan yang sama-sama menjaga kehormatan. Tidak perlu berakrab-akrab dengan teman laki-laki. Sebatasnya berteman saja. Karena pada dasarnya, kehidupan laki-laki dan perempuan dalam pergaulan sosial adalah terpisah. Tidak sehat bergaul bebas dengan lawan jenis, karena Islam juga melarang untuk khalwat dan ikhtilath.
- Istikamah Perkuat Tsaqofah
Jangan berhenti belajar tsaqofah Islam. Perbanyak wawasan tentang hukum-hukum Islam, terutama sistem pergaulan. Perkuat keimanan dan terapkan dalam bentuk amal saleh. Dengan meningkatkan keimanan, seorang perempuan akan memiliki benteng yang kuat untuk menghadapi godaan dunia. Keimanan yang kuat akan membuat seseorang lebih berhati-hati dalam pergaulan. Mawas diri dan jaga diri dari perbuatan yang dilarang agama.
Demikianlah, semoga para perempuan mampu menjaga diri di tengah lingkungan pergaulan yang rusak saat ini. Semoga sistem Islam segera tegak, hingga para perempuan terlindungi dari bahaya pelecehan yang semakin marak di sistem sekuler saat ini.(*)