
Oleh. Sunarti
Muslimahtimes.com–Riuh peringatan tahun Baru Hijriah kali ini menandakan muslim sebenarnya masih antusias dengan moment penanggalan Islam. Di berbagai daerah mengadakan momen peringatan tahun baru hijriah ini. Entah berlatar belakang tradisi atau memang kesadaran penuh untuk muslim bermuhasabah atas peristiwa penanggalan hijriah ini.
Naskah khutbah Jumat yang dibagikan Liputan6.com kali ini mengajak umat Islam untuk introspeksi diri di penghujung tahun 1446 Hijriah. Harapannya, di tahun baru nanti umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sejarah menunjukkan hijrahnya Rasulullah tidak hanya memberikan tanda penanggalan oleh umat muslim serta perjalanan biasa Nabi atas perintah Allah. Namun, peristiwa hijrahnya Rasulullah adalah peristiwa pindahnya kekufuran menuju keimanan yang hakiki dengan penerapan sistem Islam yang Rasulullah tegakkan.
Sebenarnya muslim juga banyak besuaha untuk muhasabah diri di tahun baru kali ini. Seperti tertera dalam laman Liputan6.com dengan mentertakan materi khutbah Jum’atnya, yang relevan disampaikan sepekan sebelum tahun baru Islam, atau Jumat 20 Juni 2025. Materi khutbah Jum’at tersebut disadur dari laman Pesantren Lirboyo, Kediri. Khutbah Jum’at tersebut mengajak umat Islam untuk introspeksi diri di penghujung tahun 1446 Hijriah. Harapannya, di tahun baru nanti umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Sayangnya, sebagian besar muslim saat ini belum menyadari hakikat berbagai persoalan yang menimpa kaum muslim di Indonesia khususnya, dan muslim dunia pada umumnya. Bahwa sebenarnya muhasabah yang harus dilakukan adalah muhasabah secara keseluruhan tentang kehidupan muslim pada saat ini yang sedang berada pada keterpurukan. Apa penyebab dari segala keterpurukan tersebut, belum menjadi pemikiran utama umat muslim. Selama ini muslim mengetahui persoalan sebatas parsial semata. Dan lebih parahnya muslim mengandalkan solusi pada aturan buatan manusia. Tak heran jika kondisi semakin terpuruk.
Sebagian besar muslim hanya melihat persoalan yang menimpa individu dan persoalan ibadah secara individu pula. Mengabaikan kehidupan secara umum seluruh muslim yang dirudung berbagai macam persoalan hidup. Mulai dari pembantaian di Gaza, kehidupan yang sulit bahkan pembantaian muslim di negeri minoritas muslim pun banyaknya kejahatan, himpitan ekonomi dan sederet persoalan lain.
Tahun baru Islam seharusnya menjadi momen untuk introspeksi bagi umat Islam, bahawa persoalan mendasar terletak pada aturan yang diterapkan saat ini adalah aturan sekular-liberal buatan manusia. Aturan tersebut beranak pinak dengan aturan-aturan lain, yakni demokrasi. Aturan yang menuhankan kebebasan dan standar materialistis. Aturan dengan meninggalkan agama (baca agama Islam) dari kehidupan.
Peristiwa hijrah seharusnya menjadi titik awal terwujudnya kemuliaan umat. Umat Islam bersatu di bawah naungan Daulah Islam, hidup Sejahtera di bawah aturan Allah, Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Namun hari ini predikat sebagai umat terbaik tak tampak nyata dalam kehidupan. Umat Islam harus merenungkan embali apa akar masalah kondisi buruk ini, sehingga umat Islam kehilangan kemuliaannya sebagai umat terbaik.Jika berkaca pada firman Allah SWT. dalam surat Taha ayat 124 berbunyi: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta,” tampak jelas, muslim telah meninggalkan Allah sebagai Sang Pengatur. Wajar kondisi muslim sangat memprihatinkan.
Satu-satunya cara untuk meraih kembali kemuliaan adalah dengan kembali kepada aturan Allah dan menerapkannya dalam kehidupan secara kaffah. Umat disadarkan akan kebutuhannya pada Khilafah sebagai institusi yang akan menjadi junnah bagi ummat. Karena itu umat harus disadarkan hakekatnya sebagai muslim dan didorong untuk ikut memperjuangkannya.
Penyadaran umat ini membutuhkan bimbingan dari jamaah dakwah yang tulus dan istiqamah berjuang di jalan Allah. Dan ke-istiqamahan para pengemban dakwah Islam kaffah yang harus dijaga agar tetap teguh dalam kondisi apapun.
Waallahu alam bisawab