Oleh. Yuli Ummu Raihan
Muslimahtimes.com–Pemberitaan tentang Palestina sudah mulai redup, dunia kembali disibukkan dengan urusan masing-masing. Padahal Palestina belum baik-baik saja, kondisi mereka masih sangat memprihatinkan, butuh bantuan kita semua. Bahkan kini sebagian besar warga masih tinggal di tenda-tenda pengungsian. Mereka juga harus menghadapi badai banjir di musim dingin, tenda-tenda mereka banyak yang sobek dan roboh. Sungguh kondisi yang menyesakkan dada.
Tidak hanya itu, Israel pun masih terus melakukan aksi genosida. Pesawat ke-1000 dalam operasi pengangkutan udara Barat yang sedang berlangsung sejak dimulainya genosida di Gaza telah mendarat di sana. Pesawat ini membawa pasokan militer. Artinya total kargo militer yang telah dikirim sejak 8 Oktober 2023 sebanyak 120.000 ton. (Sindonews.com, 21/11/2025).
Israel juga berencana menyita 1,8 juta meter persegi lahan di Tepi Barat bagian Utara dengan dalih pengembangan situs arkeologi. Area ini berisi ribuan pohon zaitun milik warga Palestina. Padahal dalam opini penting yang diterbitkan Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah tindakan ilegal. (Gazamedia, 21/11/2025).
Israel pun kembali melakukan serangan sejak Rabu kemarin yang mengakibatkan 33 warga Palestina tewas termasuk perempuan dan anak-anak. Ironisnya serangan ini terjadi kurang dari 2 hari setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump untuk Palestina. Hal ini juga merupakan pelanggaran atas gencatan senjata yang berlaku 11 Oktober lalu. Tercatat jumlah korban tewas akibat genosida Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai 70.000 jiwa, dan melukai 170.000 lainnya, sementara 10.000 orang masih dinyatakan hilang.
Kantor Media Pemerintah Gaa mencatat setidaknya Israel telah melakukan 490 pelanggaran gencatan senjata yang mencakup insiden tembakan langsung ke warga sipil, rumah, area pemukiman dan tenda pengungsi. Serangan udara dan artileri, pembongkaran rumah dan bangunan sipil, penangkapan, membatasi masuknya barang kebutuhan pokok, menutup penyeberangan Rafah dan masih banyak lainnya.
Kondisi Gaza hari ini menunjukkan bahwa gencatan senjata bukanlah solusi, Israel tidak bisa dipercaya, dan tidak mempan dengan kata-kata atau perjanjian semata. Akar masalah utamanya adalah penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, sementara tidak ada yang berani menyebut Israel sebagai penjajah apalagi teroris. Padahal apa yang dilakukan Israel bukan lagi sekadar teror, melainkan genosida.
Palestina belum baik-baik saja, justru kondisinya semakin buruk ketika berada di bawah kendali AS. 20 poin usulan Trump bukan solusi melainkan ujian dan derita baru untuk rakyat Palestina. Solusi yang ditawarkan terbukti tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah Palestina, yang ada adalah penjajahan yang terus terjadi.
Sebagai umat Islam sudah seharusnya kita mengambil solusi dari Islam, inilah yang seharusnya menjadi pegangan para pemimpin negeri-negeri Muslim. Bukan menjadi pengkhianat dengan menyetujui solusi Barat.
Solusi untuk Palestina hanya Jihad dan Khilafah, bukan solusi dua negara, atau yang lainnya. Mengapa harus jihad? Karena Israel tidak mempan dengan perundingan, sudah berapa banyak perundingan yang dilakukan tapi tidak membuahkan hasil. Karena memang Israel tidak ingin berunding, mereka ingin menguasai Palestina seutuhnya. Maka tidak ada cara untuk mengusir mereka kecuali jihad. Kekuatan umat Islam hari ini sangat besar, dan sangat mungkin untuk mengalahkan Israel asalkan semua mau bersatu. Kekuatan militer harus dilawan dengan kekuatan militer.
Solusi kedua adalah khilafah karena sejarah telah membuktikan hanya khilafah yang mampu memberikan perlindungan dan kesejahteraan. Terbukti ketika Khilafah masih tegak Palestina terlindungi. Dan kini khilafah itu telah runtuh maka tugas kita semua untuk kembali menegakkannya .
Tanah Palestina termasuk Gaza dan seluruh wilayah Syam adalah tanah kharajiyah yaitu tanah yang dibebaskan oleh kaum muslimin melalui peperangan. Artinya tanah itu adalah milik seluruh kaum muslimin sampai kapan pun. Maka haram hukumnya menyerahkan urusan Palestina kepada selain umat Islam apalagi Barat yang jelas-jelas memusuhi Islam.
Kita perlu terus menyuarakan hal ini agar umat sadar akan pentingnya perjuangan bagi penegakan kembali Khilafah. Institusi yang akan mempersatukan umat Islam di seluruh dunia, umat bersatu tidak bisa dikalahkan, umat bersatu akan menjadi kuat, dengan kekuatan itu maka kita bisa mengusir semua penjajah dan kembali mencapai peradaban Islam yang gemilang.
Khilafah harus terus kita dakwahkan sebagai solusi hakiki semua permasalahan kehidupan hari ini salah satunya masalah Palestina. Jangan sampai Khilafah disalahpahami dan ditolak. Lebih miris lagi penolakan itu datang dari umat Islam itu sendiri.
Khilafah adalah ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw yang wajib ditegakkan kembali. Allah Swt memerintahkan kita untuk taat padaNya, pada Rasul dan ulilamri. Ulilamri yang dimaksud adalah pemimpin umat Islam, maka kita wajib m mengadakan ulilamri yaitu Khalifah dengan sistem syar’i -nya (Khilafah).
Hadist dari Al Bazzar mengatakan , Sesungguhnya urusan agama kalian berawal dengan kenabian dan Rahmat, lalu akan ada khilafah dan Rahmat.”
Baginda Rasulullah saw juga bersabda: ” Dulu Bani Israel dipimpin dan diurus oleh para nabi. Jja para nabi itu telah wafat, mereka digantikan oleh nabi yang baru. Sungguh setelah Aku tidak ada lagi seorang nabi pun, tetapi akan ada para Khalifah yang banyak.” (HR Bukhari dan Muslim)
Para sahabat juga sepakat bahwa mengangkat seorang Khalifah hukumnya wajib, bahkan sahabat sampai menunda pemakaman Nabi hingga terpilihnya seorang Khalifah. Kewajiban menegakkan khilafah juga didasarkan pada kaidah syarak, Selama suatu kewajiban tidak terlaksana kecuali karena sesuatu hal, maka hal itu hukumnya wajib pula. Banyak syariat Islam yang tidak bisa terlaksana hari ini karena ketiadaan khilafah seperti menghukum pelaku zina dengan cambuk dan rajam, menqishash pembunuh, memotong tangan pencuri serta jihad dan lainnya. Jadi khilafah itu adalah solusi bukan ancaman, sudah saatnya kita semua berjuang untuk tegaknya kembali Khilafah di muka bumi.
Wallahua’lam bishawab
