Oleh: Sunarti
Mencari jejak di antara hidup nan kelabu
Mata memerah di antara keadaan nan congkak
Haru biru di antara sistem berserak
Terlumur nista di antara rindu menggebu
Kau, tiba-tiba datang goyahkan angan melambung
Nafsu, angkara kian membubung
Saat iman tersembunyi di balik dekapan setan
Berbangga asa dunia, abai Tuhan ingatkan
Perempuan, anak manusia menjadi korban
Lagi-lagi digiring pada aturan yang ditetapkan
Tidak lagi ingat awal munculnya kekerasan
Insan nan telah lupa aturan penciptanya
Inginkan payung hukum atas nama perlindungan
Sejatinya, kedok untuk memuja syahwat kebebasan
Miris, ngeri,
Jangankan terlindungi jiwa
Justru terbuka lebar perzinaan
Kebebasan,
Apa itu yang dicita-citakan?
Hingga bebas syahwat hinggap bersemayam
Liberalisasi, kejam tak berkesudahan
Itu nyata di depan pandangan
Kini hancurkan tiap jiwa nan karam
Memantik amarah
Menyulut bara murka
Jijik pada perilaku nista
Inikah yang manusia inginkan?
Lepas dari aturan Tuhan
Timbulkan kerusakan, kesengsaraan, keresahan hingga kematian
Akan ada azab menunggu di akhirat-Nya
Ingat dosa, kembalilah pada aturan-Nya
Ngawi, 13 Desember 2021