Oleh. Choirin Fitri
MuslimahTimes.com – Sob, dari generasi ke generasi media sosial selalu mengalami perubahan. Tentu perubahan ini seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin maju teknologi, semakin kece pula medsosnya.
Medsos banyak diklaim mampu mendekatkan yang jauh karena sifatnya yang mendunia. Jarak seolah tak jadi soal. Di mana pun berada, medsos bisa jadi penghubung.
Aneh bin ajaib, saat medsos mampu mendekatkan yang jauh, eh malah menjauhkan yang dekat. Why? Because, saat sibuk dengan gawai dan berinteraksi dengan medsos, orang-orang yang ada di dekat kita pasti kita anggap tak ada. Kalaupun ada hanya sekadar “say hello”.
Coba saja tengok diri dan sekitar. Raganya berkumpul dalam satu forum, namun pikiran, fokus, dan jemari sibuk di depan benda pipih bernama gawai. Senyam-senyum sendiri sembari men-scroll sana-sini. Sedangkan, orang-orang di samping kanan-kiri tak dipedulikan lagi.
Tak ada masalah bermedsos ria jika konten yang dihadirkan bermanfaat. Sayangnya konten yang dilahirkan nirmanfaat. Cek aja di berbagai medsos yang digandrungi! Joget, pamer makanan-minuman, kongkow-kongkow di tempat nongkrong, berpose dengan barang mewah, hingga mempermalukan diri sendiri demi like ‘n coment jadi postingan harian. Iya nggak sih?
Sob, kini medsos menjadi “dunia nyata” tempat generasi kekinian mencari eksistensi diri. Entah dengan memposting video atau foto hasil editan ataupun sekadar ikutan challenge yang lagi viral.
Medsos memang penuh warna. Tepatnya berwarna-warni. Bahkan, warna apapun ada di dalamnya. Sungguh, sayang jika nggak ada kemanfaatan yang dihasilkan.
Apalagi setiap apa yang kita lakukan baik saat berada di kehidupan nyata ataupun di medsos bakal dimintai pertanggungjawaban. Jika kebaikan yang banyak kita share, pahala bakal dituai. Sebaliknya, jika keburukan jadi konten yang dilahirkan, otomatis jadi tabungan dosa. Astaghfirullah.
Hal ini udah sesuai dengan apa yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an. Tepatnya di surah Al-Isra’ ayat 36 yang berbunyi:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. “
Sob, sungguh nyata ayat ini. Pendengaran yang kita gunakan untuk mendengarkan hal yang bermanfaat atau nggak bakal dimintai pertanggungjawaban. Penglihatan yang kita jadikan alat untuk melihat kebaikan atau keburukan bakal dimintai pertanggungjawaban. Pun hati nurani kita, baik buruknya bakal dimintai pertanggungjawaban.
Nah, dengan demikian, rugi pakai banget jika medsos yang kita miliki tidak menjadi sarana ketaatan. Rugi pakai banget jika konten yang kita hadirkan malah berjenis mengajak kemaksiatan. Iya nggak sih?
So, biar medsos kita menjadi medsos ladang pahala, berarti kita musti gercep buat konten yang bermanfaat. Jangan sampai hanya diisi joget-joget yang malah mempertontonkan lekuk tubuh! Jangan pula diisi dengan ikutan challenge nirmanfaat. Mending bikin konten bermanfaat.
Apa sih contohnya? Kamu bisa dong ngedit video tentang kebaikan, share ayat-ayat Al-Qur’an, posting ucapan-ucapan motivasi kebaikan, ilmu yang bermanfaat, buku-buku kece badai, hingga kegiatan positif. Konten-konten cakep macam inilah yang bakal memberikan kontribusi pahala buat kita. Plus rida Allah Ta’ala yang kita perlukan untuk menggapai surganya. Wallahu a’lam.
Batu, 16 September 2022