
Oleh. Mariyam Sundari
(Jurnalis Ideologis, Kontributor Muslimahtimes.com)
Muslimahtimes.com–Bagi laki-laki yang ingin menikahi perempuan lebih dari satu di dalam Islam diizinkan. Namun, tidaklah wajib melainkan mubah (boleh) dengan memenuhi syarat. Banyak hal mubah yang tidak dilakukan seseorang, seperti menjadi dokter, insinyur, dosen, dan lain-lain. Jadi, dalam berpoligami memang harus dipertimbangkan. Boleh dilakukan, boleh tidak. Namun, faktanya saat ini poligami justru dijauhi, bahkan tak jarang dikriminalisasi.
Lantas, mengapa Islam membolehkan laki-laki untuk menikah lebih dari satu Istri (empat istri)? Allah Swt, berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya: “Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim” (QS. An-nisa: 3)
Apabila kita mau melihat dan membandingkan dengan kitab suci agama lain, Hindu misalnya yaitu kitab suci Mahabharata yang mengatakan Sri Khrisna mempunyai 16.108 istri. Kitab suci Yahudi tidak membatasi berapa banyaknya jumlah istri. Dalam Injil (perjanjian lama) Abraham dikisahkan memiliki tiga istri, Sulaiman punya 700 istri, Daud memiliki 99 istri.
Jadi hanya Al-Qur’an saja satu-satunya kitab suci di dunia yang mengatakan nikahilah satu saja. Nah, kalau Sri Khrisna saja memiliki 16.108 istri, kenapa muslim tidak boleh mempunyai maksimal empat? Kenapa harus dijauhi jika memang laki-laki tersebut memenuhi syarat juga kenapa harus dikriminalisasi?
Jumlah Perempuan Lebih Banyak
Selain itu, kenapa Al-Qur’an membolehkan muslim laki-laki menikahi lebih dari satu istri atau maksimal empat. Alasannya secara alamiah laki-laki dan perempuan terlahir sama. Namun, dalam hampir setiap penelitian yang dilakukan oleh dokter bayi mengatakan, bahwa bayi perempuan akan lebih tahan dari bayi laki-laki dalam melawan bakteri dan penyakit. Jadi, kematian bayi laki-laki lebih tinggi dibandingkan bayi perempuan.
Juga berkurangnya laki-laki bisa diakibatkan dengan peperangan, karena minuman keras (miras), kecanduan narkoba, kecelakaan, dan lain sebagainya. Dalam kasus seperti ini, jelas banyak laki-laki yang mati ketimbang perempuan. Jadi, di dunia jaman sekarang kebanyakan adalah perempuan dibandingkan laki-laki.
Islam Agama Solusi
Berdasarkan data statistik sensus AS tahun 2000 yang lalu saja perempuan di Amerika berjumlah 7,8 juta lebih banyak dari laki-laki. Dari 281,4 juta penduduk AS 142,4 juta diantaranya adalah perempuan dibanding 138,1 juta laki-laki, artinya ada selisih 4,3 juta. Seandainya jika satu orang laki-laki hanya boleh menikah dengan satu orang perempuan. Maka, akan ada sejumlah 4,3 juta perempuan Amerika yang tidak memiliki pasangan.
Juga berdasarkan data ini, di Amerika laki-laki rata-rata memiliki delapan pasangan seks yang berbeda, sebelum menikahi seorang perempuan. Dengan demikian, memiliki perempuan simpanan 5,10,20,30, di Amerika sangat wajar dan tidak masalah.
Saat perempuan jadi simpanan, haknya hilang, direndahkan, tidak diperlakukan baik. Sedangkan di dalam Islam, saat perempuan jadi istri kedua, akan dihormati, haknya dipenuhi, dan juga diperlakukan baik.
Oleh sebab itu, bagi perempuan yang baik di mana pun berada, apabila ditanya untuk memilih apakah mau jadi istri kedua dari laki-laki yang beristri atau jadi milik publik (simpanan)? Jelas akan menjawab dan memilih yang pertama. Islam membolehkan bagi beberapa laki-laki untuk mempunyai istri lebih dari satu, dengan tujuan untuk melindungi martabat perempuan. Di sinilah Islam berperan sebagai solusi terbaik.
Selain hal ini, Islam juga solusi dari segala problematika yang ada dalam kehidupan manusia, baik itu masalah pribadi, keluarga, masyarakat, sampai negara. Tiada sesuatu yang terbaik selain dari aturan Islam. Tunggu apalagi segera terapkan Islam secara kafah di bawah naungan Khilafah, hidup umat akan terarah, aman, terjaga, dan sejahtera. InsyaAllah.[]