Skip to content
Muslimah Times

Muslimah Times

dari dan untuk muslimah masa kini

Primary Menu
  • HOME
  • NEWS
  • AKTUAL
  • CHICKEN SOUP
  • HIKMAH
  • KAJIAN
  • PARENTING
  • RESENSI
  • RUMAH TANGGA
  • SASTRA
  • TEENS
  • Kontak Kami
    • SUSUNAN REDAKSI
    • Login
  • Home
  • 2025
  • November
  • 14
  • Perceraian Marak: Keluarga Runtuh, Generasi Rapuh!

Perceraian Marak: Keluarga Runtuh, Generasi Rapuh!

Editor Muslimah Times 14/11/2025
WhatsApp Image 2025-11-15 at 05.48.42
Spread the love

Oleh. Novita. L, S.Pd

Muslimahtimes.com–Fenomena perceraian yang semakin meningkat dari tahun ke tahun menjadi salah satu persoalan serius yang mengancam struktur sosial bangsa. Berdasarkan data nasional dan sejumlah laporan di tingkat daerah, angka perceraian terus mengalami lonjakan. Bahkan, tren ini tak hanya terjadi pada pasangan muda yang belum lama menikah, tetapi juga pada pasangan usia senja, yang dikenal dengan istilah grey divorce. Di saat yang sama, jumlah pernikahan juga mengalami penurunan yang signifikan. Fenomena ini menunjukkan bahwa institusi keluarga sedang berada dalam kondisi genting.

Beragam penyebab mencuat dalam kasus-kasus perceraian, mulai dari masalah ekonomi, pertengkaran yang terus-menerus, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, hingga pengaruh negatif dari judi online (judol). Semua faktor tersebut bermuara pada satu akar masalah: lemahnya pemahaman masyarakat tentang makna dan tujuan pernikahan. Banyak pasangan yang menjalani pernikahan tanpa kesiapan mental, spiritual, dan emosional yang cukup, sehingga ketika badai menerpa, fondasi rumah tangga pun dengan mudah runtuh.

Tak dapat disangkal, perceraian berdampak langsung pada runtuhnya ketahanan keluarga. Anak-anak menjadi korban paling nyata dari perpisahan orang tua. Mereka tumbuh dengan luka batin, kehilangan arah, dan dalam banyak kasus, mengalami gangguan emosional hingga kesulitan dalam proses pendidikan. Inilah yang kemudian menyebabkan generasi yang rapuh, yang tidak hanya lemah secara mental, tetapi juga rentan terhadap pergaulan bebas, kriminalitas, dan hilangnya visi hidup yang benar.

Sayangnya, sistem yang berlaku saat ini justru turut memperparah kerusakan institusi keluarga. Paradigma sekuler-kapitalis yang menjadi dasar dalam sistem pendidikan, sosial, dan ekonomi telah mencabut nilai-nilai spiritual dan moral dari kehidupan masyarakat. Pendidikan lebih menekankan pada pencapaian materi dan kesuksesan duniawi, bukan pada pembinaan karakter dan kepribadian. Sistem pergaulan yang bebas membentuk pola relasi yang didasarkan pada nafsu dan kepentingan sesaat, bukan pada tanggung jawab dan komitmen. Sementara itu, sistem ekonomi yang menekan membuat keluarga terjebak dalam beban hidup yang berat, memicu pertengkaran dan menjauhkan keharmonisan.

Dalam kondisi seperti ini, sudah saatnya umat kembali menengok sistem Islam sebagai solusi hakiki. Islam bukan hanya agama spiritual, tetapi juga sistem kehidupan yang sempurna, termasuk dalam membangun institusi keluarga yang kuat. Sistem pendidikan dalam Islam bertujuan membentuk kepribadian Islam, yakni pemikiran dan sikap yang dibangun atas dasar akidah Islam. Sejak usia dini, anak-anak dibina untuk mengenal Allah, mencintai Rasul, memahami halal-haram, dan memiliki kesadaran bahwa hidup adalah untuk ibadah kepada Allah. Dengan fondasi keimanan yang kuat ini, generasi akan tumbuh menjadi pribadi yang matang, dewasa, dan siap membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Islam juga memiliki sistem pergaulan yang unik dan menjaga. Relasi antara laki-laki dan perempuan diatur secara jelas untuk menjaga kehormatan dan mencegah zina atau perselingkuhan. Suami istri diposisikan sebagai mitra, bukan pesaing. Suami diberi tanggung jawab sebagai pemimpin dan penanggung jawab nafkah, sementara istri diberi kehormatan sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Dalam Islam, keharmonisan keluarga dibangun di atas landasan takwa, saling menghormati, dan menjalankan hak serta kewajiban secara adil.

Tak kalah penting, sistem politik dan ekonomi dalam Islam juga mendukung terbentuknya keluarga yang sejahtera. Negara dalam Islam berkewajiban menjamin kebutuhan dasar setiap warga, termasuk pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Sistem zakat, kepemilikan umum, dan distribusi kekayaan yang adil akan mengurangi kesenjangan sosial dan meringankan beban hidup keluarga. Negara tidak hanya menjadi pengatur, tetapi pelayan rakyat yang hadir secara nyata untuk menyejahterakan umat.

Dengan kombinasi sistem pendidikan, sosial, dan ekonomi yang berlandaskan syariat Islam, perceraian dapat diminimalisir dan generasi akan tumbuh dalam lingkungan yang sehat secara spiritual dan sosial. Keluarga bukan hanya tempat tinggal, tetapi menjadi sekolah pertama untuk membentuk insan bertakwa, yang kelak menjadi pemimpin masa depan.

Maka, maraknya perceraian yang kita saksikan hari ini adalah buah pahit dari diterapkannya sistem sekuler yang menjauhkan agama dari kehidupan. Selama solusi yang ditawarkan hanya bersifat tambal sulam, masalah ini tidak akan pernah selesai. Umat Islam harus sadar bahwa membangun keluarga kuat dan generasi tangguh hanya bisa dilakukan dengan sistem yang berasal dari Zat Yang Maha Mengetahui Allah SWT. Sudah saatnya kita kembali pada Islam secara kaffah, menjadikannya sebagai pedoman hidup, demi mewujudkan peradaban yang kokoh dari unit terkecil yaitu keluarga.

Wallahu a’lam bisshowab

Continue Reading

Previous: Siswa SMP Terjerat Pinjol dan Judol : Saatnya Kembali ke Sistem Pendidikan Islam

Related Stories

Siswa SMP Terjerat Pinjol dan Judol : Saatnya Kembali ke Sistem Pendidikan Islam WhatsApp Image 2025-11-15 at 05.31.23

Siswa SMP Terjerat Pinjol dan Judol : Saatnya Kembali ke Sistem Pendidikan Islam

14/11/2025
Sudan Membara, Strategi Penjajah Memecah Belah WhatsApp Image 2025-11-12 at 22.11.22

Sudan Membara, Strategi Penjajah Memecah Belah

12/11/2025
Tak Cukup Tepuk Sakinah, Digagas Sekolah Nikah WhatsApp Image 2025-11-12 at 22.00.42

Tak Cukup Tepuk Sakinah, Digagas Sekolah Nikah

12/11/2025

Recent Posts

  • Perceraian Marak: Keluarga Runtuh, Generasi Rapuh!
  • Sudan Membara,  Ada Apa dengan Sudan?
  • Siswa SMP Terjerat Pinjol dan Judol : Saatnya Kembali ke Sistem Pendidikan Islam
  • Kapitalisasi Air
  • Smart With Islam Meet Up Bareng Pemuda Banyuwangi, Grill and Chill

Recent Comments

  1. Editor Muslimah Times on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  2. ranum on Diskriminasi Pendidikan, Sampai Kapan?
  3. Yanto on Utang Luar Negeri dan Kedaulatan Negara
  4. Winda on Potret Pendidikan di Era Milenial
  5. Nungki on Jual Beli Perawan, Bisnis yang Menjanjikan

Read This

Perceraian Marak: Keluarga Runtuh, Generasi Rapuh! WhatsApp Image 2025-11-15 at 05.48.42

Perceraian Marak: Keluarga Runtuh, Generasi Rapuh!

14/11/2025
Sudan Membara,  Ada Apa dengan Sudan? WhatsApp Image 2025-11-15 at 05.40.50

Sudan Membara,  Ada Apa dengan Sudan?

14/11/2025
Siswa SMP Terjerat Pinjol dan Judol : Saatnya Kembali ke Sistem Pendidikan Islam WhatsApp Image 2025-11-15 at 05.31.23

Siswa SMP Terjerat Pinjol dan Judol : Saatnya Kembali ke Sistem Pendidikan Islam

14/11/2025
Kapitalisasi Air WhatsApp Image 2025-11-15 at 05.23.42

Kapitalisasi Air

14/11/2025
Copyright © Muslimah Times. All rights reserved. | MoreNews by AF themes.