Oleh: Minah, S.Pd.I
(Penulis buku “Catatan Hati Muslimah Perindu Surga)
Islam itu indah, jika umat Islam mau mempelajari Islam secara kaffah, dimanapun dia, dia akan berupaya untuk terikat dengan hukum syara’.
Islam itu indah, jika umat Islam itu memahami bahwa dia adalah makhluk yang lemah, terbatas, serba kurang serta membutuhkan yang lain.
Islam itu indah, jika dia sadar bahwa dia adalah hamba Allah yang mampu menjawab darimana ia hidup, untuk apa ia hidup serta mau kemana setelah kehidupan.
Islam itu indah, jika dia paham bahwa dibalik alam semesta, manusia dan kehidupan ada Sang Pencipta yakni Allah Subhanahu Wa Ta’aala. Dialah yang menciptakan semua itu. Dialah Allah Subhanahu Wa Ta’aala, Zat yang azali dan wajibul wujud.
Islam itu indah, jika dia paham bahwa Allah tidak sekadar menciptakan namun, Allah juga Sang Pengatur, mengatur kehidupan. Sehingga manusia tidak sekadar diciptakan tapi juga harus mengikuti aturan dari Allah. Dengan mengikuti aturannya, niscaya kita akan selamat dunia dan akhirat.
Islam itu indah, jika ia memahami bahwa dia mampu berpedoman kepada alquran dan hadits. Dengan berpedoman padanya niscaya kita akan tahu apa saja yang harus dilakukan didunia agar kita tidak tersesat. Karena Rasulullah pun pernah berpesan bahwa jika kita ingin selamat dunia dan akhirat maka berpegang teguhlah dengan alquran dan hadis.
Islam itu indah, jika memahami bahwa Islam juga sebagai ideologi. Islam adalah agama sekaligus sebagai sebuah ideologi. Memisahkan Islam daripada ideologi merupakan sebuah kekeliruan yang fatal. Islam dikatakan sebagai ideologi yang memiliki sifat komprehensif atau menyeluruh karena mengatur hubungan manusia secara totalitas baik itu menyangkut hubungan manusia dengan Allah (habluminallah), seperti; shalat, puasa, zakat, haji, jihad. Menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya (hablumminan nas), seperti; pergaulan, ekonomi, sosial, politik, pendidikan, dan sanksi. Serta mengatur hubungan dengan dirinya (habluminafsi), seperti akhlak, pakaian, makanan dan minuman.
Islam itu indah, jika Islam disebar dengan dakwah, yakni dakwah tanpa kekerasan, untuk melanjutkan kehidupan Islam. Islam adalah agama yang sempurna dan mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia. Kita pun diperintahkan oleh Allah agar memeluk Islam secara kaffah (secara keseluruhan), tidak setengah-setengah.
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh kalian yang nyata.” (QS al-Baqarah 208)
Islam itu indah, jika Islam diterapkan dalam segala lini kehidupan. Islam sebagai agama yang diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta’aala, Zat Yang Maha Sempurna, Islam diturunkan untuk menjadi rahmat bagi manusia.
“Dan tiadalah Kami utus engkau (ya Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (TQS. Al Anbiya 107).
Islam akan indah, jika kita menjadikan dakwah sebagai poros kehidupan. Dakwah bukti cinta, mengingatkan terhadap sesama agar umat Islam mampu memahami Islam secara keseluruhan. Sehingga Islam bisa diterapkan secara sempurna.
Islam akan indah, jika Islam diterapkan dalam bentuk Negara Islam yakni Khilafah. Agar syariah Allah bisa terterapkan secara sempurna.
Islam itu indah, jika kita mau belajar, mencari tahu serta memahami Islam, mulai dari hal aqidah hingga Negara, mulai hal kecil hingga terbesar, karena Islam itu mempelajari semua aspek dalam kehidupan mulai dari menyingkirkan duri dijalan, hingga Negara pun diatur dalam Islam.
Dan Islam itu indah, jika kita menyadari hidup untuk menjadi bagian yang berjuang untuk Islam, sebagai pejuang khilafah yang berupaya untuk menerapkan Islam secara sempurna.
Semoga kita istiqomah dalam Islam, berjuang untuk Islam agar Islam diterapkan secara kaffah. Aamiin. Dan kitapun harus senantiasa berupaya agar Allah ridho dengan apa yang kita lakukan serta semakin mendekatkan diri kepada Allah. Tunduk dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala.