Oleh : Zulia Ilmawati
(Pemerhati Masalah anak dan Keluarga)
Rizal (19) dikeroyok sejumlah pengendara sepeda motor saat sedang berada di sebuah Barbershop di kawasan Depok, Jawa Barat. “Kejadian tersebut terjadi pada Senin pukul 00.50 di Odysen Barbershop Makes Your Max di Beji,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018).
Argo mengatakan, saat itu Rizal tengah bersama kedua rekannya, Wiria dan Yadi. Tiba-tiba saja sekelompok pengendara sepeda motor melintas di Barbershop tersebut. (Kompas.com)
Sekitar 10 motor melintas dari arah Selatan melewati Barbershop dan kemudian para pelaku mendatangi Barbershop melakukan perusakan dan penganiayaan terhadap korban. Setelah menganiaya korban, para pelaku pergi meninggalkan tempat kejadian. Selanjutnya korban melapor ke Polsek Beji dan dilarikan ke rumah sakit.
Geng motor yang beraksi di Wilayah Depok ini telah meresahkan warga. Komunitas Geng motor ini juga ada di berbagai daerah dengan aksi-aksinya yang brutal.Tak segan mereka melakukan pengrusakan, penganiyayaan bahkan pembunuhan.
Fenomena Geng Motor
Geng Motor adalah bagian dari suatu kultur (subkultur) masyarakat yang terbentuk dari umumnya remaja dengan latar belakang sosial, daerah, atau pun sekolah yang sama, yang mengasosiasikan diri dengan bersepeda motor sebagai wujud ekspresi. (Wikipedia)
Kelahiran geng motor rata-rata diawali dari kumpulan remaja yang gemar melakukan balapan liar dan aksi-aksi menantang bahaya pada malam menjelang dini hari di jalan raya. Komunikasi dan interaksi sosial diantara anggotanya pada akhirnya menghasilkan cara pandang, pola berpikir, hingga tujuan yang sama.
Tidak hanya di Indonesia, keberadaan geng motor juga ditemukan di negara asal korporasi multinasional pabrikan sepeda motor bermacam-macam brand yang dipakai di Indonesia. Geng motor yang dikenal dengan Bosozoku itu secara periodik telah membuat keributan sejak era 70an di Jepang.
Pencarian Jati Diri Yang Salah
Seorang remaja bisa memilih bergabung dengan geng motor konon karena sedang melakukan pencarian identitas diri yang kemudian berkembang menjadi pencarian identitas ke arah negatif.
Seorang remaja tidak akan terpengaruh untuk ikut-ikutan menjadi anggota geng motor selama memiliki konsep diri yang berkembang baik dan memiliki identitas diri yang positif.
Remaja tertarik bergabung dengan geng motor biasanya juga karena mencari penerimaan dari kelompok teman sebayanya. Teman sebaya (peer group) memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan psikososial remaja.
Disinilah pentingnya membangun identitas diri yang benar pada remaja. Identitas seorang remaja muslim yang memiliki kepribadian Islam. Remaja yang memiliki cara berpikir dan berperilaku Islami. Bukan remaja yang brutal dan mengganggu ketentraman lingkungannya.
Keluarga sebagai lingkungan pertama bagi remaja memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas diri. Institusi pertama untuk memberikan pendidikan yang baik buat anak. Meningkatkan ketaqwaan diri sehingga anak tumbuh dalam ketaatan dan berkepribadian Islam. Dan ini akan bisa berjalan dengan baik jika para remaja memiliki kualitas hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang tua.
Sekolah menjadi lingkungan kedua dalam pembentukan jati diri anak. Disinilah diperlukan kurikulum pendidikan yang tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tapi juga membentuk kepribadian anak. Melalui budaya sekolah yang kondusif yang selalu mendekatkan anak pada ketaatan dan sikap tanggungjawab seiring dengan perkembangannya. Remajapun akan mampu memilah mana hal-hal positif yang akan membentuk jati dirinya.
Lingkungan sosial yang tidak kondusif dan pendidikan kepribadian yang gagal dalam keluarga, sekolah dan masyarakat akan menghasilkan sumber daya manusia yang tidak memiliki ciri khas dalam kepribadian yang mampu menjadi identitasnya. Remaja berkepribadian Islam dan bertanggungjawab akan dapat dibedakan dari individu lain, tidak mudah terombang-ambing kemudian terarahkan menuju pergaulan yang salah.
======================================
Sumber Foto : Street Bike