Oleh Kholda Najiyah
“Suami mah pelit memuji. Nggak ada romantis-romantisnya,” kata Ummu Hafiz dalam sebuah percakapan. Hm, mungkin banyak ibu-ibu yang mengalami hal serupa. Dalam hati membatin, ini suami sebenarnya cinta tidak ya, kok tak pernah mengungkapkan rasa sayangnya.
Sementara, selama ini sudah terlanjur teropini bahwa para wanita itu menghendaki pasangan yang romantis, penuh kejutan dan perhatian. Tapi, boro-boro mengatakan “aku mencintaimu” kepada pasangan, tanggal pernikahan saja lupa.
Nah, berdasar sharingdengan beberapa ibu-ibu, disimpulkan bahwa kebanyakan para suami –khususnya suami pengemban dakwah– merasa malu, jaim atau aneh jika harus menunjukkan ekspresi kasih sayangnya secara terbuka pada sang istri. Makanya, kaum istri juga tidak perlu terlalu berangan-angan memiliki suami yang romantis bak dongeng-dongeng Princess.
Sebaliknya, para istri juga seharusnya introspeksi, jangan-jangan selama ini juga tidak pernah menunjukkan rasa sayangnya pada pasangan? Jangan-jangan para suami sebenarnya juga membayangkan mendapatkan istri yang romantis-romantisan?
Ah, sudahlah. Yang jelas, suami atau istri memang harus saling berkasih sayang. Entah diekspresikan secara lugas atau tidak, tergantung kebutuhan, situasi dan kondisi. Tergantung juga pelakunya, karena setiap pribadi unik dengan karakternya masing-masing. Perilaku suka memuji atau romantis itu tidak bisa dipaksakan pada setiap orang. Bahkan akan menjadi tidak pas, bahkan terkesan norak jika ekspresi kasih sayang itu disampaikan dengan cara dibuat-buat dan dalam situasi yang tidak tepat.
Bukannya mendapat respons positif pasangan, kadang malah dicurigai macam-macam. Dinilai negatif, seperti ungkapan ini: “tumben nih suami kok jadi romantis, jangan-jangan nikah lagi.”
Yang pasti, tanpa diucapkan dengan kata-kata, banyak sinyalemen yang menunjukkan bahwa pasangan sejatinya sangat menyayangi Anda. Misalnya, di depan Anda ia tidak pernah memuji, tapi di luar sana ia menceritakan kelebihan-kelebihan Anda dalam hal kepribadian, mengurus rumah tangga dan mendidik anak.
Termasuk di depan mertua Anda, pasangan memuji tanpa sepengetahuan Anda. Bungkamnya pasangan karena menutupi kekurangan-kekurangan Anda di hadapan mertua, kerabat, teman atau kenalan adalah bukti ia menyayangi Anda. Ia tidak ingin aib Anda terkuak.
Selain itu, pemberian izin dan dukungannya pada kegiatan positif Anda, juga bukti kasih sayangnya. Kerelaannya mengorbankan waktu kebersamaan dengan Anda, mengantar-jemput dengan tulus-ikhlas, membantu pengasuhan anak-anak dan pekerjaan rumah tangga, cukup menjadi dorongan moril yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Begitulah, definisi kasih sayang memang tidak eksak. Tak dapat terungkap dengan kata, tapi bisa dibuktikan dengan perbuatan. Maka peliharalan dengan bumbu komunikasi yang hangat dan bersahabat. Insya Allah kasih sayang akan semakin melekat.(*)