Oleh: Linda Wijayanti
Anganku
Wajah Pendidikan Indonesia adalah wajah cerah dengan senyum rekah
Pada pipi-pipi pemilik mata jeli yang haus akan ilmu
Menelusuri setiap jengkal halaman pengetahuan
Anganku
Wajah Pendidikan Indonesia adalah cahaya yang membelah petang
Menuntun langkah kaki pada pendar jalan hidup yang ditapaki
Pelita bagi jiwa-jiwa suram
Air pada keronta padang pasir kehidupan
Anganku
Wajah Pendidikan Indonesia adalah wajah-wajah nan ceria
Menatap masa depan tanpa gamang
Dengan iman yang menghujam pada dada
Di setiap tarikan napasnya
Nyatanya
Wajah pendidikan kita berduka
Melipat wajah sebab carut marutnya menganga
Kurikulum yang dijadikannya coba-coba
Mempertaruhkan nasib pewaris peradaban
Beban berat bagi pundak para suluh ilmu pengetahuan
Nyatanya
Pendidikan Indonesia hanya mencetak generasi instant
Yang inginnya melaju kencang
Tanpa bekal yang mendalam
Hingga sekolah hanya sekedar ijazah
Sekedar membunuh waktu yang ada
Jumawa dengan sahabat lengkap dengan gelak tawa; tanpa berpikir mau jadi apa
Nyatanya
Wajah pendidikan kita
Dihiasi dengan pengangguran intelektual
Sebab tujuan pendidikan sekedar meraih pundi-pundi uang, kedudukan yang tinggi, serba materi
Nyatanya
Wajah pendidikan kita adalah wajah-wajah kusam
Dengan deretan catatan hitam
Narkoba
Gaul bebas
Miras
Menjadi suguhan atas nama pelajar “menemukan jati diri”
Buah sekulerisasi materi
Nyatanya
Wajah pendidikan kita adalah wajah pucat pasi
Berjejal prestasi miskin apresiasi
Hingga penguasa terkesan cuci tangan persoalan biaya
Mewacanakan loan bagi pelajarnya
Luka pun menganga
Semoga
Cahaya kehidupan Islam kan segera kembali
Menyibak gelapnya dunia dari sekulerisme yang menyelimuti
Menjadikan aqidah Islamiyah sebagai pijakan pendidikan
Perpustakaan, ilmuan, fasilitas pendidikan terjamin keberadaannya
Hingga lahir generasi emas peradaban
Akan ada lagi Al-Farabi, Al Khawarizmi, Ibnu Sina dan Ibnu Batutah masa depan
Menghasilkan generasi mabda’i yang terjaga akalnya, terjaga imannya
Yang senantiasa menajamkan pikir tentang kontribusi untuk ummat
Tak tergadai iman sebab materi nan melenakan
Menjadikan insan cendikia yang takut akan Rabbnya
Sebab iman dan taqwa adalah muaranya; menggapai ridhoNya
Sinarnya
Tak hanya menghangatkan negeri Khatulistiwa
Namun kan meretas batas benua
Semoga