Oleh. Sunarti
Muslimahtimes.com–Terlalu sakit mengingatmu
Di sudut hati, di sana terluka
Entah tersembuhkan atau kian menganga
Kurasakan nyeri tiada tara
Anakku,
Tiap tahun kauperingati hariku
Ibumu ini,
Terluka nan parah
Sadarkah?
Kabarmu tak mengenakkan
Perilaku di luar kewajaran
Seks bebas, perundungan, narkoba jadi santapan
Sederet kasus lain kau tindakan
Duhai anakku,
Sakit hatiku di Hari Ibu
Apa makna peringatan ini?
Kau sebut kaucinta aku?
Anakku,
Sesungguhnya luka ini tak akan kering
Tiap detik, tiap saat, teriris pisau, tertirah cuka
Hidup ibu tak lebih baik darimu
Duka lara tak kunjung terkesan
Alasan kesetaraan, pemberdayaan jadikan ibu terbelenggu
Susahnya melayakkan kehidupan di alam kapitalis
Buat ibu tersengal tak habis-habis
Kedudukan nan tak lebih baik menimpaku, selalu
Anakku, ibu rindu
Hidup yang lebih baik
Hidup mulia bersamamu
Fokus ibadah serta mengurusmu
Jadikanmu generasi tangguh penerus agamamu
Tak lagi berpikir keras saat dapur kembang kempis mengepul
Tak lagi berpikir berpikir keras saat perekonomian kian tumpul
Rindu peradaban mulia dari Sang Pencipta
Agar aku tak tereksploitasi jiwa raga, dan kau tak tercengkeram peradaban durjana
Ngawi, 20 Desember 2022