Judul buku: How to Master Your Habits
Penulis: Felix Y Siauw
Penerbit: Al Fatih Press
Cetakan ke: 10
Tahun terbit: 2015
Halaman: 169 halaman
ISBN: 978-602-17997-2-7
Genre: nonfiksi
Peresensi: Intan H.A
MuslimahTimes.com – Tidak sedikit orang yang menganggap dirinya lemah, tak berdaya, serba kekurangan, dan tidak memiliki keahlian, sehingga ia merasa iri, putus asa dan pasrah tatkala melihat seseorang atau teman dekatnya memiliki keahlian tertentu yang dikuasainya. Akhirnya, ia hanya mampu menjadi pribadi yang selalu merutuki ketidakberdayaannya untuk membenarkan ketidakmampuan yang selalu dipeliharanya. Inilah watak manusia yang sudah langsung menyimpulkan sesuatu untuk menutupi kemalasannya. Dan hal ini pula yang tidak menutup kemungkinan menimpa para pengemban dakwah.
Terkadang saat ada amanah yang dibebankan pada kita, entah itu menjadi moderator, pembicara, tim reportase, editing gambar atau video, dan sebagainya. Kita sudah langsung merasa lemah tak berdaya, menjudge diri tidak mampu untuk mengemban dan mengerjakan tugas yang diberikan. Namun di lain sisi, kita terpesona akan skill (keahlian) yang dimiliki rekan kita, dan menganggap bahwa itu adalah anugerah yang dibawanya sejak lahir ke dunia.
Padahal, skill bukanlah bakat yang diwariskan atau datang seiring kehadirannya seseorang di dunia ini. Melainkan ia adalah kemampuan yang dihasilkan dari adanya pengulangan dan praktik yang dilakukan secara terus menerus, sabar dan tekun dalam melatihnya. Hingga ia menjelma menjadi sebuah keahlian yang hadir secara otomatis.
Bukankah kita sering mendengar akan mantra sakti yang sering diucapkan oleh guru saat di bangku sekolah? “Man Jadda Wajada” (Siapa yang bersungguh-sungguh ia akan berhasil). Kesungguhan, keseriusan, fokus, selalu melakukan latihan dan praktik berulang-ulang, dan memiliki tujuan yang ingin dicapai, pada akhirnya akan membuahkan keahlian yang awalnya kita anggap mustahil dikuasai, akan berubah menjadi sebuah habits.
Habits adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa berfikir. Habits adalah suatu bagian daripada seorang manusia. Dia adalah kebiasaan kita. (Habits. Felix Y Siauw, hal:13)
Habits ini merupakan pengulangan suatu aktivitas dalam jangka waktu tertentu. Semakin lama satu aktivitas atau keahlian yang ingin kita kuasai diulang dalam waktu yang lama, maka hasilnya akan semakin memuaskan dan ia akan menjadi suatu keahlian yang semakin kuat menempel dalam memori kita. Di samping itu, seseorang harus memiliki alasan kenapa ia harus berbuat. Dengan begitu, ia akan mempunyai dorongan yang kuat dalam melaksanakan aktivitasnya. Hal ini akan menjadi daya tarik baginya dalam menguasai suatu keahlian. Saat kita mengetahui betul apa habits yang ingin kita bentuk, in syaa Allah kita akan lebih termotivasi dalam mencapainya.
Sayangnya, banyak yang menyerah dalam membentuk habits. Mereka merasa terlalu lama menunggu hasilnya, hingga akhirnya merasa jenuh menjalani prosesnya. Padahal, bisa jadi ketika mereka mencoba sedikit lagi, maka habitsnya akan semakin solid, dan keahliannya akan semakin mantap.
Di dalam buku yang berjudul, “How to master Your Habits” yang ditulis oleh Felix Y Siauw, beliau memaparkan secara rinci hal-hal apa saja yang harus diperhatikan bagi seseorang dan terkhusus para pengemban dakwah dalam mewujudkan habits. Buku ini bukan sekadar untaian kata motivasi. Tapi, buku ini mampu menjadi pijakan kita dalam memantapkan langkah untuk tergerak melakukan pembiasaan positif dalam mengasah skill yang sejatinya mampu kita wujudkan.
Buku ini berisi 169 halaman. Jadi tidak terlalu tebal, dan penyampaian kalimatnya tidak menjenuhkan. Bagi yang suka membaca, buku ini mungkin bisa dilahap hanya dalam hitungan waktu. Tapi, jangan khawatir bagi yang masih minim minat membacanya, buku ini akan membuat kita penasaran untuk lanjut ke pembahasan berikutnya.
Setelah membaca buku ini, saya yakin anda akan langsung tertarik untuk mengasah skill yang ingin dikuasai. Sebab, buku ini akan menjelaskan secara detail, bagaimana menguasai keahlian tanpa harus dibakar terlebih dahulu dengan motivasi. Bahkan ia akan terwujud secara otomatis tanpa melalui berpikir.
Buku ini sangat cocok bagi para pengemban dakwah yang masih merasa lemah dan menganggap mustahil untuk menguasai suatu bidang dalam menunjang tugas dakwahnya. Setelah membacanya, kita akan membuang jauh-jauh mindset negatif yang membelenggu diri dalam ketidakberdayaan. Sebab, ciri khas pengemban dakwah yang sukses adalah selalu mewajibkan dirinya untuk bergerak. Dia senantiasa mempraktikkan apapun yang telah diketahuinya. Wallahu’alam.[]