Oleh : Arinta Kumala Verdiana, S. Pd
(Member Revowriter)
#MuslimahTimes — Sejarah mencatat Islam pernah berjaya menguasai 2/3 bagian dunia selama lebih dari 13 abad. Selama kurun waktu tersebut, peradaban Islam terbukti telah menjadi mercusuar dunia. Maka sungguh sangat susah dipercaya jika akhirnya peradaban luar biasa ini akhirnya runtuh. Bersamaan dengan keruntuhan khilafah, kaum muslimin tak lagi memiliki perisai yang melindungi, menjaga dan menjadi sandaran.
Dan semenjak keruntuhannya, kaum muslimin diserbu berbagai macam permasalahan. Hilangnya institusi pemersatu ini menjadikan kaum muslimin terpecah belah menjadi negara-negara kecil. Terpisah-pisah dengan sekat nasionalisme. Dengan hilangnya institusi kaum muslimin, tidak ada lagi penerapan hukum-hukum Allah secara kaffah. Yang artinya, ada kemaksiatan raksasa yang terjadi di tubuh kaum muslimin. Banyak hukum-hukum Allah yang terabaikan karena tak ada institusi penerap. Konsekwensinya timbulnya fasad (kerusakan) yang merajalela dalam kehidupan kaum muslimin.
Kerusakan ini bukanlah dalam satu bidang saja. Tetapi merata di berbagai bidang; politik yang oportunistik, perekonomian yang kapitalistik, pendidikan yang materialistik, budaya yang hedonistik dan tata sosial yang individualistik. Dan sebagai dampak dari kerusakan-kerusakan tersebut, kesengsaraan yang luar biasa mengepung kehidupan kaum muslimin. Ibarat ikan, kaum muslimin saat ini adalah ikan yang terlempar dari air sebagai habitat hidupnya. Sengsara dan menderita. Bahkan akan berujung pada kematian.
Ketiadaan khilafah juga menyebabkan ada hal besar yang ternihilkan. Jauh panggang dari api. Yaitu Islam sebagai rahmatan lil alamin tidak bisa terwujud dan tidak akan bisa terwujud. Karena rahmat ini akan terwujud tatkala ada khalifah yang mengimplemantasikan seluruh risalah Islam dalam naungan khilafah.
Maka jelas bagi kita, khilafah menjadi sesuatu yang dibutuhkan dan mendesak bagi kaum muslimin. Khilafah adalah urusan hidup dan mati kita. Dan hal ini menjadi tanggung jawab kita sebagai hamba Allah. Dimana seorang hamba berkewajiban untuk tunduk total kepada Allah Sang Pencipta dan Pengatur kita. Dengan kata lain seharusnya kita berusaha untuk memenuhi seruan Allah kepada orang-orang yang beriman untuk berislam secara kaffah. Sementara kita pahami bahwa mustahil kita bisa berislam secara kaffah tanpa adanya penerap aturan-aturan Allah, yaitu khilafah.
Maka, jika faktanya sekarang Khilafah tidak ada, yang perlu kita lakukan adalah mendirikan kembali khilafah agar kita bisa memenuhi seruan Allah untuk berislam secara kaffah. Sehingga mengembalikan khilafah adalah proyek besar yang yang menjadi tanggung jawab kita.
Jika kita ingin menyelesaikan seluruh problematika yang membelenggu umat, tak ada solusi lain selain membangunkan the sleeping giant (raksasa yang tertidur) ,yaitu khilafah. Khilafahlah yang akan menyelesaikan setiap problematika yang ada. Karena Islam adalah agama yang paripurna. Islam adalah problem solver setiap permasalahan kehidupan. Apapun masalahnya, Islam punya jawabannya. Dengan khilafah pula, Islam sebagai rahmatan lil Alamin akan terwujud. Dan tentunya akan membawa keberkahan bagi seluruh alam.
Khilafah ini menjadi proyek besar kaum muslimin. Proyek besar yang penting dan mendesak untuk segera direalisasikan. Karena jika tidak segera direalisasikan, akan semakin menggunung dosa-dosa kita. Karena kemaksiatan sistemik ini terus terjadi. Maka jika kita sebagai hamba yang takut pada Rabb kita, kita tak hendak berlama-lama berkubang dalam samudra dosa. Karena api neraka yang menganga siap melumat habis tubuh kita.
Mari kita buktikan syahadat kita dengan mengambil bagian dalam proyek besar ini. Pastikan diri kita berada di garda terdepan untuk menyukseskan proyek besar ini. Memberikan pengorbanan terbaik kita untuk menyambut janji Allah akan tegaknya khilafah.
====================================================
Sumber Foto : Konfrontasi