Agar anak mencintai dakwah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua. Diantaranya memberikan pemahaman. Menjelaskan urgensi setiap kegiatan dakwah yang dilakukan orang tua dengan pola komunikasi yang efektif, membuat anak memahami hakikat dakwah. Anak menyadari betul apa yang orangtua mereka lakukan layak ditiru, sehingga saat mereka membersamai orangtua dalam dakwah, mereka memberi dukungan penuh tanpa ragu.
Yang kedua melakukan pembiasaan. Dakwah merupakan pekerjaan yang melelahkan, karena mengharuskan pengebanya istiqamah dan konsisten. Maka, membiasakan anak ikut dalam beberapa agenda dakwah orangtua yang memungkinkan, akan membiasakan anak pada suasana dakwah. Merasakan aroma perjuangan. Sehingga hati mereka akan terpaut erat pada perjuangan ini.
Selanjutnya pesan dan nasehat, selipan-selipan pesan pada anak kita, menyampaikan bahwa mereka kelak juga bagian dari orang terpilih mengemban amanah dakwah. Bahwa Allah dan Rosulnya begitu mencintai setiap hamba yang menyampaikan kebenaran Islam. Bahwa kelak kita akan berkumpul bersama di akhirat dengan orang – orang shalih, para mujahid dan para shiddiqin.
Kemudian, Mendo’akan kebaikan untuk anak-anak kita. Sebagai orangtua kita jangan pelit do’a, apalagi do’a untuk anak – anak kita. Berdo’alah sebanyak banyaknya, semua harapan, semua mimpi, di sepertiga malam yang mulia. Di lima waktu sujud kita dan di setiap kita menatap anak – anak kita. Hanya Allahlah pemilik jiwa mereka, maka pasrahkan segalanya pada Allah. Agar anak kita diberikan kejernihan akal dan hati, mampu membedakan kebenaran dan kebatilan, kuat memperjuangkan kebenaran yang mereka yakini. Berdo’alah disetiap waktu waktu ijabahnya do’a. Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkanya.
Mari kita layakkan diri, menjadi orangtua yang dapat diteladani. Agar anak – anak kita tumbuh menjadi pecinta dakwah.