Oleh : Alga Biru
Niatnya sih basa basi. Tak jarang yang terjadi malah basi beneran. Apalagi yang namanya baper, kadarnya berebeda-beda bagi setiap orang. Jadi ketimbang silaturahmi kita berujung garing dan berpotensi menyakiti, berikut jenis pertanyaan yang bisa dijadikan pembuka obrolan yang bermanfaat. Tips 3 T plus 1 N berikut ini layak dicoba ya!
- TANYA KABAR
“Apa kabarnya?” memang terdengar garing. Eits,, justru pertanyaan netral membuat kamu terjauh dari masalah. Pertanyaan kabar ini bisa diperluas dengan hal-hal yang nggak terlalu sensitif semisal, “Apa kabar keluargamu? Mama dan papa, apa kabarnya?” Katakanlah, kamu sedang reuni dengan teman di salah satu café. Nggak usah diperluas yang berujung lebay dengan pertanyaan “kapan nikah?” Apalagi, “kapan cerai?” Selain nyelekit, dua pertanyaan itu tergolong abstrak. Apa faedahnya sih nanyain yang belum jelas dan belum perlu untuk diperjelas. Emangnya situ pegawai KUA?
- TANYA KARYA
Nggak ada yang lebih menyenangkan dibanding membicarakan passion. Nah, obrolan yang bakal panjang dan menyenangkan yakni dengan berkepo ria dengan sesuatu yang menjadi renjana alias passion si lawan bicara. Dijamin nggak ngeganggu bahkan dengan senang hati untuk dibagi tahu. Misalkan, melalui sosial media, kita tahu salah seorang sepupu senang memasak dan kerap memajang menu baru di beranda. Kita bisa berkata, “Wah, aku seneng loh kepoin masakan kamu. Bagi-bagi tips ke aku dong cara masaknya gimana?” Dan jenis pertanyaan lain yang selingkung dengan passion yang sedap sekali untuk dibicarakan.
- TANYA IMAN
Weitss,,, apaan nih nanya-nanya iman segala. Tanya iman ini tergolong netral dan motivatif loh. Tinggal pinter-pinter kita aja supaya nggak terlalu sensi dan terkesan usil. Misal, kita udah lama nggak ketemu dengan salah satu sobat. Kita dan dia saling merantau di tempat yang beda banget kulturnya dengan kampung halaman. Nah, pas ketemu, kita bisa saling tanya iman masing-masing. Pertanyaan ini semisal, “Gimana bro suasana puasa di Saudi? Susah nggak puasa di Jerman?” Insyaallah nggak bikin garing bahkan memancing empati sesama kalian.
- NASIHAT
Agama adalah nasihat. Sebaik-baik sahabat ialah yang menyelamatkan sahabatnya dengan lisan, yang selalu menasihati dalam kebaikan. Jadi, daripada nanya-nanya mulu kayak wartawan, obrolan selama silaturahmi bisa dimulai dari diri sendiri dengan menularkan kebaikan. Bentuknya beragam tergantung konteks. Bisa dimulai dari bercerita pengalaman pribadi atau hal-hal yang menarik di sekeliling kita. Tetap ya, cerita dan ngobrol disini berbasis nasihat, bukan ghibah.
Tips di atas didapat dari pengalaman, barangkali ada segmen yang terlewat. Silakan di tambahkan, silakan dibagikan jika bermanfaat. Selamat bersilaturahmi. Semoga persaudaraan kita makin kuat.[Mnh]