Oleh: Neng RSN
#MuslimahTimes –– “Sebaik-baiknya sahabat adalah yang mampu membuat kita bersemangat mendekatkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya”
***
Masa remaja, masa yang penuh warna dan cerita. Memang tak selalu menyenangkan, ada cerita yang ngenes, cerita penuh perjuangan, ada pula kejadian yang mendebarkan. Di masa ini banyak hal baru yang akan kita temukan dan rasakan. Dan dimasa ini pula kita pun mulai mengharapkan kehadiran teman untuk berbagi cerita suka dan duka.
Sobat remaja, mencari teman gampang-gampang susah yach, apalagi teman dekat atau sahabat. Memang beda yach teman dan sahabat? Yupz, beda.. kalau teman… semua bisa kita jadikan teman, seperti ada banyak teman satu kelas tapi diantara teman itu belum tentu semua kita jadikan teman dekat atau sahabat, bukan?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita agar memilih sahabat dalam bergaul. Karena teman dekat atau sahabat sebagai patokan baik dan buruknya agama seseorang. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan at Tirmidzi)
Memilih sahabat bukan berarti kita memilihnya karena fisiknya, status sosialnya atau intelektualnya. Tetapi memilih sahabat yang dapat membawa pengaruh positif bagi kita. Walaupun sebenarnya kita tidak dapat memilih bertemu dengan siapa, namun kita punya kuasa untuk menjalin pertemanan lebih dekat dengan siapapun. Apalagi kalau melihat pergaulan remaja zaman now, banyak fenomena menyimpang remaja yang terjadinya. Ada remaja yang merokok, terkontaminasi pornografi, terlibat tawuran, balapan liar, kasus begal, pergaulan bebas bahkan ada yang kecanduan narkoba. Nauzubillah.
MasyaAllah, begitu pentingnya mencari sahabat yang selalu mengajak kita dalam ketaatan. Sebab siapa sahabat kita, dengan siapa kita bergaul pun, akan menentukan siapa diri kita. Tidak hanya akan membawa kita kepada kebahagiaan dunia tetapi juga kebahagiaan jangka panjang, yaitu kebahagiaan di akhirat (surga).
Sobat remaja, untuk mencari sahabat taat mulailah membangun persahabatan dengan pondasi yang kuat, yaitu akidah Islam, sahabat itu hendaknya yang seakidah dalam syahadat. Karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita agar mencari sahabat dari yang beriman. Dari Abu Sa’id, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِىٌّ
“Janganlah bersahabat kecuali dengan orang beriman. Janganlah yang memakan makananmu melainkan orang bertakwa.” (HR. Abu Daud no. 4832 dan Tirmidzi no. 2395. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Sahabat taat selalu mengingatkan kita pada Allah dan rasul-Nya. Bersama- sama dalam kebaikan, membenarkan ketika kita memang benar dan menegur ketika kita melakukan kesalahan. Tidak selalu membenarkan tindakan kita padahal itu salah. Persahabatan inilah persahabatan yang tulus karena Allah hingga terjalin persaudaraan yang saling mencintai dan saling membantu. Bukan hanya membantu menyelesaikan permasalahan individu saja, tapi cakupan yang lebih luas lagi seperti berbagai permasalahan umat Islam saat ini. Minimal bersama berkontribusi untuk Islam, berdakwah menyeru pada Islam kaffah. Selain itu sebagai penguat dalam aktivitas amar makruf nahi Munkar. Segala aktivitas yang dilakukan bersama sahabat semata-mata hanya mengharapkan Ridho-Nya.
Sobat remaja, sahabat taat juga bisa memberi syafaat kepada kita di akhirat kelak, lho. Imam Muslim meriwayatkan dalam haditsnya bahwa Rasulullah bersabda, “Hingga setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan keselamatan untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari Kiamat. Mereka memohon, Wahai Rabb kami, mereka itu (sebagian yang tinggal di neraka) pernah berpuasa, shalat, dan juga haji bersama kami.”
Lalu dikatakan, ‘Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.’ Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka. Kemudian para mukminin ini pun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka. Kemudian orang mukmin itu berkata,
رَبَّنَالَمْ نَذَرْفِيهَاأَحَدًامَّمِنْ أَمَرْتَنَا
“Wahai Rabb kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka sudah tidak tersisa.” (HR.Muslim)
Indah bukan bila kita memiliki sahabat dalam taat, yang mencintai kita karena Alllah, yang tak akan membiarkan sahabatnya dalam kesesatan dan kemaksiatan. Bersyukurlah jika kita sudah memilikinya karena itu merupakan salah satu rezeki yang Allah berikan hanya bagi segelintir orang, jadi jangan disia-siakan. Menjalin persaudaraan dalam syahadat yang takkan putus hingga ke Jannah-Nya. Wallâhu a’lam