Oleh : Ummu Syifa
Gempa Palu menggoreskan pilu
Bumi Donggala merekah, membuat kami merasakan luka yang menganga
Seketika pula semua berasa hambar
Sudah jatuh tertimpa reruntuhan bangunan
Sudah berlarian namun tanah pun ikut membelah
Sudah kelaparan bantuan tak kunjung datang
Dua hari sudah menahan lapar namun tak kuasa mendengar tangisan bocah
Bertambah lukaku ketika mendengar penguasa melegalkan pencurian
Ibarat harimau lapar, kian buas
Menerjang kemana saja
Memakan korban siapa saja
Semakin mencekam
Andaikan kita masih memiliki pemimpin laksana Umar RA
Tentu tak ada seorang ibu maupun ayah yang akan menjarah
Karena Umar lebih ridha meninggalkan kesenangannya bersama istri dan keluarga demi menemui siapa saja yang merintih kesakitan, kelaparan
Pemimpin yang beriman terhadap pedihnya balasan Rabbnya di hari kiamat
Pemimpin yang takut dituntut rakyatnya di hari penuh siksa
Bukan sekedar pejabat ala amatiran yang mengumbar pernyataan kemudian bersilat lidah
Laksana budak orang barat
Lebih senang menjamu tamu manca demi mendulang dolar
Atas nama investasi hutang
Tak sadarkah tiap event mengundang investor berbuah bencana
Tak hanya event untuk penanggulangan terorisme di nusa tenggara barat
Namun juga Nomoni di Palu yang sedianya digelar untuk penggalangan dana
Wahai umat, sesungguhnya bencana adalah teguran keras dari sang pencipta
Agar kita segera bertaubat
Menjadi pribadi yang beriman
Terhadap SELURUH ajaran Islam
Karena Islam agama yang sempurna
Yang telah disempurnakan oleh pemilik alam semesta
Solusi atas setiap problema manusia
Tak hanya ibadah namun juga pemerintahan
Akankah kau tak ingin memiliki pemimpin yang peduli akan nasibmu dan generasimu
Akankah kau tak ingin memiliki aturan yang menuntaskan bukan menambah persoalan
Akankah kau tak ingin disayangi
Bukan sekedar dibuai janji
Akankah kau tak ingin disejahterakan
Bukan dibebani hutang balasan juta tanpa merasa
Perih Sigi dibuai janji
Janji orang yang tak sadar siksa setelah mati
Duka Donggala menganga kau siram riba
Investor diundang menambah beban hutang rakyat