Oleh : Fathimah Adz
(Pemerhati Sosial dan Remaja)
#MuslimahTimes –– Belakangan ini banyak penyuluhan penyuluhan di berbagai sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas( SMA) terkait program kesehatan Kespro atau KRR. Kespro atau KRR adalah Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna, baik secara fisik, mental, dan social. Dan bukan semata mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi remaja, baik fungsi dan prosesnya
Konsep ini pertama kali digagas pada pada International Conference Population Development (ICPD) pada tahun 1994 di Kairo. Indonesia sebagai peserta konferensi, diwajibkan untuk turut mensukseskan program tersebut. Program ini digagas tidak lain untuk mencegah remaja dari seks pranikah dan berbagai masalah reproduksi lainnya. Soal “seks aman” dalam KRR atau Kespro terdapat konsep ABCD.
- A ,abstinence. Yaitu menahan diri untuk tidak melakukan seks ketika pasangan berada di tempat yang jauh
- B ,be faithfull. Yaitu setia hanya pada satu pasangannya saja. Ini artinya dia hanya boleh melakukan seks kepada satu lelaki saja.
- C,condom. Yaitu pemakaian kondom selama melakukan hubungan
- D ,no drug. Yaitu tidak mengkonsumsi obat obatan
Konsep ABCD diartikan ,kalau remaja mau sehat kespro nya, maka jangan nge seks. Tapi kalau dirasa dia tidak mampu menahan nafsunya, maka boleh melakukan hubungan selama kepada pasangan setianya (bukan atas dasar pernikahan). Lalu,bagaimana ketika pasangan tidak setia? Konsep kespro ketiga akan mengatasinya supaya remaja aman dari kehamilan dibawah umur dan penyakit menular. Logiskah ??
// TAK SESUAI LOGIKA //
Kalau kita pahami dari berbagai sisi,sesungguhnya konsep Kespro ini tidak dapat menjadi solusi yang sesungguhnya bagi para remaja. Kenapa ?? karna sejatinya konsep ini bukan mencegah seks pranikah, justru membuat banyak remaja terjerumus kedalamnya. Di dalam konsep kespro di jelaskan, bahwa seorang remaja diminta untuk tidak melakukan hubungan ketika pasangannya berada di tempat yang jauh. Secara logika, bukankah remaja memang seharusnya bersifat individual atau jomblo,dan sejatinya memang belum memiliki pasangan.?
Berangkat dari fakta fakta, sesungguhnya konsep kespro atau KRR adalah program yang mengokohkan seks bebas ditengah remaja, dan terdapat sebuah agenda genosida untuk para generasi. KRR adalah alat efektif untuk mengontrol populasi penduduk muslim. Control itu dilakukan sejak remaja, dimana para remaja di negri negri muslim di cegah kelahirannya melalui aborsi, pemandulan, dan perusakan alat reproduksi remaja. Karena tanpa disadari, efek dari pergaulan bebas adalah terkena virus HIV/AIDS dimana penyakit ini menular dan belum ditemukan obatnya. Selain itu seringnya melakukan aborsi dapat memicu terjadinya pemandulan permanent pada setiap remaja.
// REMAJA SEHAT, SELAMAT DUNIA AKHIRAT //
Dalam islam, yang dimana tidak ada keraguan lagi fakta faktanya, remaja akan sehat selama kebutuhannya di penuhi sesuai dengan tuntunan Allah, yaitu syariat islam. Sebab, Rasulullah dengan kemuliaan risalah yang dibawanya di perintah Allah hanya untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (Al Anbiya: 107)
Terkait KRR, maka topic perbincangannya adalah munculnya naluri seks yang tidak sesuai syariat. Lalu muncullah kegiatan seks yang binal, mencengkram kehidupan para remaja. Dan hal ini akan memicu terjadinya peningkatan angka KTD, aborsi, berbagai persoalan kejiwaan, dan mewabahnya berbagai penyakit menular seksual dari sisi kesehatan. Berbeda dengan pandangan barat,sesungguhnya Allah menciptakan naluri seks adalah untuk tujuan yang mulia, yaitu agar ras manusia lestari. Karena itu, Allah telah menciptakan seperangkat peraturan agar tujuan penciptaan naluri seks ini tercapai, yaitu sesuai SyariatNya.
Untuk itu, maka sangat perlu untuk memberikan penanaman dan pengokohan aqida islam kepada para remaja dan generasi, sehingga terbentuk persepsi yang benar tekait tujuannya dihidupankan. Sehingga persepsi itu bakal mencegah hadirnya persepsi kebebasan yang penuh dengan nafsu pada diri remaja muslim. Upaya ini musti dimuali sejak dini dari dalam rumah setiap remaja. Namun pendidikan di rumah saja tentu tidak cukup, bila tidak didukung oleh pendidikan di tengah tengah masyarakat dan sekolah. Hal ini perlu,karena masyarakat adalah sebagai kontrol terhadap apa yang terjadi di sekitar, termasuk dalam pergaulan para remajanya. Disinilah peran pentingnya sistem kehidupan berbasis islam, yang menjadi wadah bagi sistem pendidikan islam dan sistempergaulan islam, supaya remaja sehat dari seks bebas.
Dan islam akan mendorong para remaja muslim yang sudah siap untuk menikah, sehingga konsep islam benar benar tidak meninggalkan celah sedikitpun untuk ke binalan seks masuk. System islam akan menjadikan sejahtera di segala aspek kehidupan. Membuat para remaja memungkinkan menikah di usia muda,baik dari segi kesiapan emosi ,fisik, dan sosialnya.
Bersamaan dengan itu, islam memiliki sanksi yang berat bagi para pelaku kemaksiatan. Yaitu hukum rajam bagi para pezina muhson, dan cambuk bagi ghoiru muhson. Dengan sanksi yang demikian, akan otomatis menguburkan kebinalan seks dan penyakit menular seksual.
Kembali kepada islam bukan saja membuat remaja muslim terhindar dari pergaulan bebas dan segala akibatnya. Tapi lebih dari itu juga dapat mengoptimalkan potensi keturunan, membuat remaja dan para generasi selamat dunia akhirat. Dengan sistem yang islami, para generasi akan di cetak sebagai generasi yang gemilang, pelanjut estafet perjuangan dan kepemimpinan. Sistem islam akan jadi kekuatan politik dengan segala peraturan fundamentalnya yang akan menjadi penakluk bagi arogansi barat. Termasuk membatalkan perjanjian perjanjian yang bersifat menjajah kaum muslimin,seperti KRR ala ICPD dan mematikan langkah para penjajah di negeri negeri muslim.
itu karena system islam yang paripurna ini adalah perisai bagi kaum muslimin. Dari kejahatan dan makar makar musuh Allah dan RasulNya. Sebagaimana dala haditsnya “Sesungguhnya Imam/khalifah itu adalah perisai,tempat orang orang berperang di belakangnya dan berlindung di bawahnya.”
wallahu a’lam bish showab…