Oleh: Vio Ani Suwarni
#MuslimahTimes –– Indonesia kembali berduka, setelah kejadian Gempa di Lombok. Gempa, tsunami dan likuifaksi Palu, Sigi dan Donggala. Kali ini Tsunami Banten, Serang dan Lampung. Pada Sabtu, (22/12/2018) malam, sekitar pukul 21.27 WIB malam, tsunami di Selat Sunda menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung (tribunwow.com).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam press release membenarkan bahwa bencana yang melanda wilayah pantai di Selat Sunda merupakan tsunami.
Tsunami tersebut bukan akibat dari gempa bumi, melainkan adanya aktivitas tektonik. Tsunami dimungkinkan akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Selain itu, pada saat yang bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama.Sehingga, terdapat kombinasi fenomena alam, yakni tsunami dan gelombang pasang.Menurut keterangan Sutopo, Badan Geologi mendeteksi adanya erupsi Gunung Anak Krakatau pada pukul 21.30 WIB.
Selain warga Banten, Serang dan Lampung yang menjadi korban. Ada beberapa aktris yang menjadi korban. Diantaranya Aa Jimmy dan juga beberapa personel group band Seventeen. Perkembangan terbaru Tsunami Banten dan Tsunami Lampung, 373 Meninggal Dunia, Dylan Sahara, istri Ifan Seventeen Ditemukan (banjarmasinpost.co.id).
Hingga hari ketiga korban tewas akibat bencana tsunami Banten dan Tsunami Lampung yang terjadi Sabtu (22/12/2018) malam terus bertambah. Dilansir dari Tribunjabar.com, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, sudah 373 orang meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda yang menerjang pesisir Banten dan Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) malam.
Sungguh segala bentuk bencana yang terjadi di tanah air ini membuat kita bersedih. Akan tetapi tidak hanya bersedih, sebaiknya kita mengambil ibrah (pelajaran) yang sangat berharga. Semua ini memunculkan pertanyaan, apakah Allah ingin mengingatkan kita ataukah ini bentuk balasan dari segala perbuatan kita.
Ada sebuah Hadits Qudsi “air laut setiap hari 3 kali minta izin kepada Allah” untuk menghabiskan manusia. Tapi Allah menjawab dengan lembut jangan dulu. Air laut meminta 3 kali dalam sehari itu tandanya air laut sudah sangat kecewa kepada manusia.
Alih-alih menyadari kesalahannya kepada Allah, manusia justru pergi ke laut dan melakukan berbagai bentuk kemaksiatan. Air laut kembali meminta izin kepada Allah untuk menghabiskan manusia. Tapi Allah tetap tidak mau, karena Allah mendapati masih ada hambanya yang beristigfar.
Ketika Allah mengizinkan air laut untuk menghabiskan manusia, tapi Allah tidak menghabiskan semuanya. Maka dari itu diantaranya ada yang menjadi korban dan ada yang terselamatkan. Kenapa demikian, karena Allah ingin mereka sadar dan bertaubat.
Itu tandanya Allah sangat merindukan hambanya berjalan pada jalan yang Allah ridhoi, Allah rindu kita pada ketaatan bukan kepada kemaksiatan. Allah rindu hambanya hidup sesuai dengan syariatnya, bukan hidup sesuka hatinya.
Wallahu a’lam Bishowab