Oleh: Priani,S.Pd
(Kepala Taman Tahfizh Anak Usia Dini Al Hanif Jombang)
#MuslimahTimes — Ada momen maulid Nabi atau tidak, sebagai orang tua wajib mengenalkan Nabi Muhammad Saw ke anak-anak. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa Nabi bersabda:
اادبوا اولادكم على ثلاث حصال: حب نبيكم وحب ال بيته وتلاوة القراًن فان حملة القران فى ظل الله يوم لاظل الا ظله مع انبياءه واصفيائه
“Didiklah anak-anakmu atas tiga hal; mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca al-Qur’an, karena orang mengamalkan al-Qur’an nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci”
Agar anak mencintai Nabi Muhammad Saw. Tentunya harus mengenalkan sosok Nabi Muhammad Saw ke anak-anak sejak usia dini.
Pertama, Pahamkan ke anak-anak mengapa Allah mengutus Nabi Muhammad Saw?Alasannya karena manusia butuh seorang Nabi/Rasul. Kehidupan manusia butuh diatur oleh Pencipta manusia, yaitu Allah Swt. Sang Pencipta(Al Khaliq) Maha Mengetahui yang terbaik bagi manusia, sehingga Allah juga membuat aturan untuk manusia (Al Mudabbir) berupa Syariat Islam. Agar syariat ini dipahami manusia, maka Allah mengutus manusia pilihan untuk menyampaikannya syariat-Nya. Rasulullah(utusan Allah) ini yang berdakwah dengan mengajak manusia menyembah Allah dan taat kepada Allah Swt. Jika manusia hidup tanpa aturannya Allah yang ada akan terjadi kehancuran. Contohnya saja, jika tidak ada aturan makanan halal dan haram, maka mungkin manusia akan makan kotorannya sendiri. Jika manusia bebas tanpa aturan, apa bedanya manusia seperti hewan. Contohnya hewan babi yang makan kotorannya sendiri.
Kedua, setelah anak memahami kenapa manusia butuh Rasulullah. Selanjutnya anak dipahamkan bahwa kita wajib meneladani Rasulullah Saw. Rasulullah Saw, manusia terbaik pilihan Allah Swt. Dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat : 21.
لقد كان لكم فى رسول الله اسوة حسنة
“Telah ada dalam diri Rasulullah Suri tauladan yang baik”.
Sebagai muslim yang taat kepada Allah tentunya akan meneladani Rasulullah secara totalitas. Baik aspek individu, keluarga maupun negara. Kecuali hal-hal yang dikhususkan bagi Nabi Muhammad Saw. Misalnya, Rasulullah Saw tidak boleh makan barang sedekah. Dalam aspek individu, Rasullah sosok yang paling rajin beribadah, memiliki kepribadian yang mulia. Dalam aspek keluarga, Beliau menjadi ayah,suami dan kerabat yang baik. Sayang kepada anak dan keluarga. Dalam aspek negara, Rasulullah merupakan kepala negara di Madinah(ra’is ad-dawlah). Kepemimpinan seperti Beliau sangat dinantikan saat ini. Pemimpin yang menerapkan Syariat Islam secara kaffah.
Ajak anak-anak memahami bahwa ketika seorang muslim meneladani Rasulullah merupakan perintah Allah Swt. Dalam surat An Nisa’ ayat 64 disebutkan bahwa, “Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk ditaati dengan izin Allah.” Totalitas dalam meneladani Rasulullah berarti menerima dan menerapkan sistem pemerintahan Islam yang telah diwariskan Beliau.
Ketiga,Agar anak semakin mencintai Nabi Muhammad, ayah bunda rajin membacakan siroh Nabawiyah. Pembahasan mulai nasab Rasulullah, siapa ayahnya, bundanya, kakeknya. Kisah dilanjutkan bagaiamana masa kecil, remaja hingga menjadi bapak dari anak-anaknya. Selanjutnya masa beliau diangkat menjadi seorang Rasul dan fase dakwah di Mekkah. Tekankan bagaimana gambaran berdakwah di fase Mekkah dengan banyak rintangan hingga berhasil mendirikan negara Islam di Madinah. Selanjutnya kisah Beliau di Madinah sebagai kepala negara. Mengatur urusan kenegaraan berdasarkan syariat Islam. Dakwah dan jihad menjadi nafas kehidupan Rasulullah hingga Beliau menghembuskan nafas terakhirnya.
Dari sirah Nabawiyah, kita akan menemukan sosok teladan utama. Akhlaq utama:sabar, tabah, pemberani, penyang, baik hati, dan lain sebagainya. Banyak kisah yang bisa disampaikan ke anak-anak. Kuncinya ortu senang baca dan senang berkisah.
Keempat, agar anak lebih mencintai Nabi, sering ajaklah anak-anak membaca sholawat. Tidak hanya hafal lafadznya saja, tapi juga maknanya. Bershalawat kepada Nabi merupakan salah satu ibadah, perintah ini ada di surat Al Ahzab ayat 56, Allah berfirman “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang – orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Kelima, agar kepribadian Rasulullah diteladani anak-anak, ajak anak menghafal hadist. Misalnya hadist tentang kebersihan.
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ … (رواه مسلم).
Artinya : kebersihan itu separoh keimanan… (HR Muslim)
Selain menghafal hadist tersebut, ajak anak mengamalkan isinya. Misalnya, jika anak buang sampah sembarangan. Ingatkan dengan hadist ini.
Keenam,ajak juga anak menghafal dan mengamalkan doa sehari-hari sesuai riwayat hadist. Hal ini akan semakin mendekatkan anak dengan Rasulullah Saw. Setiap aktivitasnya disertai doa yang diajarkan Rasulullah Saw.
Ketujuh,Hendaknya orang tua juga juga mengajarkan adab sehari-hari. Seperti adab tidur, makan, masuk kamar mandi,dan sebagainya sesuai tuntunan Rasulullah.
Kedelapan ajak anak merasakan nuansa dakwah. Mengajak manusia kepada kebaikan (Islam) dan menjauhi keburukan. Ketika ada ujian dakwah, ajak anak bersabar dan istiqomah seperti Rasulullah Saw. Tanamkan keyakinan dengan kuat bahwa kebenaran akan menang dan kebatilan akan lenyap. Yakin bahwa pertolongan Allah dekat dan akan menolong hamba-Nya.
Kesembilan ayah bunda istiqomah mengenalkan apa pun tentang Rasulullah. Mengenalkan dan membiasakan suka makanan kesukaan Rasulullah. Misalnya Rasulullah suka makan kurma dan minum susu. Kemudian kenalkan juga bendera Rasulullah berupa Al Liwa dan ar Rayah. Dari sini anak akan mencintai kebiasaan maupun simbol umat Islam warisan Rasulullah Saw.
Masih banyak langkah yang bisa ditempuh ayah bunda agar anak-anak lebih mencintai Nabi Muhammad Saw. Namun, mendidik anak di zaman now akan menghadapi banyak cobaan. Sehingga dibutuhkan ayah bunda yang paham Islam agar bisa menancapkan aqidah dan menderaskan tsaqofah Islam ke anak-anak.
Semoga Allah senantisa menuntun kita agar bisa mendidik anak-anak mencintai Nabi Muhammad Saw. Agar kelak mereka menjadi penerus perjuangan Islam dan memimpin peradaban dunia. Aamiin.