Oleh : Sunarti
Torehan luka dalam berdarah
Tembus relung dada menganga
Berhari, berbulan bahkan bertahun sudah
Kinipun telah bernanah anyir aroma
Napas tersengal tak tembus diafragma
Rasa tersedak kerongkongan tercekat
Senyum manismu menghujam raga
Namun kau tak pernah terhenyak
Begitu nyaman kau tertawa
Begitu riang kau bercanda
Tak sadar akan diriku terhempas
Tak sadar kibasanmu melibas
Sakit hati ini
Sesak dada ini
Pedas mata ini
Engkau,
Indah di kata, pahit di fakta
Kenyataan begitu menyiksa badan sekujur
Kerusakan, kejahatan, kemunafikan
Dan, sederet kebatilan tumbuh subur
Demokrasi biang kehinaan
Janjimu,
Sebagai api makan sekam
Manis tapi penuh tipuan
Lembut tapi penuh dendam
Kebijakan tapi penuh kerugian
Nasib tetap malang
Terseret sistem curang
Jengah hati pada aturan busuk
Bagai bergantung pada akar lapuk
Singkirkan peradaban penuh kekacauan
Musnahkan aturan sumber kemungkaran
Kembalikan pada aturan Sang Pemilik Kehidupan
Agar luka dan derita tersembuhkan
Ngawi, 25 April 2019
===========
Sumber Foto : MediaOposisi